Tim Thomas Denmark sangat layak diunggulkan dalam perebutan Thomas Cup tahun 2021 ini. Apalagi gelaran Piala Thomas diselenggarakan di kandang mereka, Ceres Arena Aarhus Denmark mulai 9-17 Oktober 2021.Â
ARTIKEL LAIN : Penampilan Berbeda dari Anthony Sinisuka Ginting Saat Menang atas MalaysiaÂ
Tim Denmark memiliki kekuatan pada sektor tunggal atas nama Victor Axelesen dan Anders Antonsens. Mereka adalah tunggal yang masing-masing memiliki ranking satu dan dua BWF (Badminton World Federation).Â
Selain dua tunggal tersebut, mereka uga memiliki ganda putra, Kim Astrup dan Anders Skaarup Rasmussen dengan ranking lumayan tingg yaitu posisi 11 Dunia. Â
Dengan modal tersebut maka Denmark merupakan tim favorit dalam event Piala Thomas tahun ini selain tim lain seperti China, Jepang dan Indonesia.Â
Kendati demikian Indonesia berhasil membuktikan diri masih mampu memenangi laga semi final melawan Denmark dengan kekuatan di atas.Â
Pada partai pertama, Victor Axelsen terbukti masih terlalu tangguh bagi seorang Anthony Ginting. Tunggal ranking 6 Dunia ini harus tunduk dari Axelsen yang berperingkat dua Dunia dengan dua gim langsung, 9-21 dan 15-21.Â
Ginting tidak berkutik menghadapi kokohnya pertahanan Axelsen. Setiap pukulan serang selalu dengan mudah dikembalikan oleh Axelsen. Sebaliknya ginting tidak mampu membendung smash-smash terukur dari pemain Denmark yang berpostur tinggi ini.Â
Victor Axelsen seakan membuka gambaran kebenaran bahwa Denmark diunggulkan lolos ke final. Namun ternyata pada partai kedua Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon menggagalkan prediksi para pengamat.Â
Pada partai kedua, ganda nomor satu Dunia ini berhasil menang atas ganda Denmark, Kim Astrup dan Anders Skaarup Rasmussen dengan melalui pertarungan ketat tiga gim.Â
Kevin dan Marcus menang 21-13, 10-21 dan 21-16. Kemenangan yang membuat Indonesia menyamakan kedudukan 1-1 dalam dua partai pertama.Â
Mungkin diantara kita tidak ada yang menyangka ketika Jonatan Christie berhasil meraih kemenangan yang sangat penting pada partai ketiga ini.Â
Jonatan menang dengan rubber games dalam pertarungan yang menegangkan bagi kedua Tim. Anders Antonsens pemain tunggal kedua Denmark harus mengakui keunggulan pemain muda Indoneisa itu, 23-25, 21-15 dan 16-21.Â
Bagi Jonatan Christie kemenangan ini merupakan balas dendam yang sangat megesankan karena diperoleh dari pertarungan dalam rangka merebut Piala Thomas sekaligus menyumbang poin berharga.Â
Jonatan mengaku puas mengalahkan Antonsen di semifinal Thomas Cup ini, menebus atas kekalahannya di Jakarta. Sebelumnya Antonsen pernah dua kali menang di Indonesia Master 2019 dan 2020.Â
"Saya senang bisa menyumbangkan angka. Saya happy dengan penampilan hari ini. Kita tahu Antonsen adalah pemain bagus dan penampilannya menanjak setelah Olimpiade Tokyo lalu," kata Jonatan seperti rilis Badmintonindonesia.org (16/10/21).Â
Keunggulan 2-1 Indonesia atas Denmark yang ditorehkan Jonatan Christie di partai ketiga membuat Fajar alfian dan Muhammad Rian tampil lebih percaya diri saat melakoni partai keempat semifinal tersebut.Â
Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto akhirnya menuntaskan kemenangan dengan meraih poin sehingga Indonesia unggul 3-1. Sekaligus lolos ke final Piala Thomas untuk meraih Trofi bergengsi kompetisi beregu putra badminton.Â
Fajar dan Rian menang atas pasangan Denmark, Mathias Christiansen dan Frederick Sogaard dengan dua gim langsung 21-14 dan 21-14. Sebenarnya Mathias adalah pasangan untuk ganda campuran. Dia menggantikan rekannya yang mengalami cedera.Â
Pasangan Indonesia yang memiliki ranking 7 dunia ini tidak memberikan kesempatan pada ganda Denmark itu untuk berkembang. Mereka terbawa gaya permainan ganda kita, Fajar dan Rian yang mengendalikan permainan.Â
Tunggal terakhir yang merupakan partai ke-5 tidak dipertandingkan karena Indonesia sudah memastikan kemenangan 3-1 atas Denmark. Seharusnya Shesar Hiren Rhustavito berhadapan lawan tunggal Denmark, Hans Kristian Solberg VittinghusÂ
Terakhir Indonesia lolos ke final pada tahun 2016 namun dikalahkan Denmark pada saat itu yang menorehkan merebut Piala Thomas pertamanya.Â
Pada laga semi final lainnya China berhasil mengalahakan Jepang dengan skor 3-1. Satu-satunya poin untuk Negeri Matahari Terbit ini diperoleh dari tunggal pertama mereka, Kento Momota yang menang atas Shi Yuqi.Â
Tunggal putra China ini pada kedudukan tertinggal 20-5 untuk Momota, mengundurkan diri karena cedera. Besar kemungkinan Shi Yuqi tidak bisa turun dalam final nanti.Â
China memperoleh tiga poin dari dua ganda mereka dan satu tunggal mereka. Ganda China, He Ji Ting/Zhou Hao Dong, Li Shi Feng, dan Liu Cheng/Wang Yilyu berhasil memberikan poin kemenangan untuk China.Â
Saatnya fokus menghadapi China. Laga semifinal melawan Denmark sebaiknya cepat lupakan karena laga final ini merupakan fokus yang utama. Inilah saatnya pembuktina diri skuad Indonesia. Â
Tim Thomas Cup Indonesia kembali ke babak Final. Tidak ada kesempatan emas sebaik ini kecuali berhasil merebut Piala Thomas yang sudah 19 tahun tidak pulang ke Tanah Air. Selamat bertempur Indonesia. Â
Bravo Merah Putih @hensa.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI