Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Arti Senyum Greysia Polii dan Prospek Cerah Pemain Muda Indonesia di Piala Uber

15 Oktober 2021   05:51 Diperbarui: 18 Oktober 2021   04:53 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu (Badminton Photo/Yves Lacroix via Kompas.com). 

Tim Uber Cup Indonesia bertanding di babak perempat final melawan pesaing sesama Negara ASEAN, Thailand berlangsung di Ceres Arena, Aarhus Denmark Jumat (15/10) dini hari WIB. Akhirnya harus terhenti dengan skor ketat 2-3 dari Tim Uber Thailand. 

BACA JUGA : Sebagai Pemuncak Grup A, Semoga Lawan Indonesia di Fase Gugur adalah Malaysia di Ajang Thomas Cup 

Hasil dari laga malam itu paling tidak memberikan gambaran prospek cerah pemain-pemain muda kita menghadapi Piala Uber di masa depan. 

Pada sektor tunggal ada Gregoria Mariska, Putri Kusuma Wardani dan Ester Nurumi serta ganda muda Ribka Sugiarto dan Siti Fadia Ramadhanti. 

Selain itu ganda Apriyani Rahayu yang berpasangan dengan Greysia Polii mungkin harus mencari pasangan baru untuk mengantisipasi pensiunan Gresysia,  peraih emas Olimpiade Tokyo ini. 

Greysia Polii yang selalu tersenyum dalam setiap pertandingannya bersama Apriyani Rahayu, telah memberikan panutan luar biasa kepada adik-adik mudanya yang semakin percaya diri menyongsong masa depan mereka. 

Pertarungan ketat kedua tim sudah sejak partai pertama antara Gregoria Mariska Tunjung menghadapi tunggal putri ranking 10 Dunia dari Thailand, Pornpawee Chochuwong.  

Melalui pertarungan ketat tiga gim, akhirnya tunggal putri Indonesia ranking 21 Dunia ini harus mengakui keunggulan  Chochuwong, 21-14, 10-21 dan 10-21. Kekalahan ini membuat Indonesia tertinggal 0-1.

Terlihat dalam laga tersebut Jorji demikian panggilan akrabnya, kehabisan stamina untuk bertarung selama tiga gim. Hal ini sebenarnya merupakan kelemahan yang dimiliki para tunggal putri  kita yang harus terus dibenahi.

Pada partai kedua bertanding ganda putri peraih medali emas Olimpiade, Greysia Polii/Apriyani Rahayu menghadapi pasangan Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.

Laga ini juga harus diselesaikan dengan tiga gim yang sangat ketat. Pada gim pertama Greysia/Apriyani unggul 21-17.

Namun pada gim kedua, pasangan Thailand tersebut berhasil bangkit untuk memaksakan rubber games dengan kemenangan 21-17. Berkat pengalaman dan am terbangnya, akhirnya gim ketiga berhasil diraih Greysia/Apriyani dengan kemenangan 21-19. Indonesia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Tunggal putri belia Indonesia, Putri Kusuma Wardani berhadapan dengan pemain senior Thailand, Busanan Ongbamrungphan.

Meskipun Putri kalah dalam laga partai ketiga ini dengan dua gim langsung, 9-21 dan 21-23 sekaligus membuat Thailand unggul 2-1. Namun dilihat dari skor pada gim kedua Putri berhasil mengimbangi permainan Busanan. Hanya kalah pengalaman dan am terbang membuat pemain muda kita ini masih sering membuat kesalahan sendiri.

Partai ke-4 adalah partai penentuan dimana Indonesia harus bisa meraih kemenangan untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Atau Thailand berhasil meraih poin ke-3 mereka untuk memenangkan pertandingan 8 besar ini.

Ribka Sugiarto/Siti Fadia Ramadhanti ganda putri belia ranking 34 Dunia ini berhadapan melawan Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai, ganda senior asal Thailand yang memiliki ranking 22 Dunia.

Gim pertama dengan permainan yang solid, Ribka/Fadia berhasil menang dengan 21-19. Bola-bola pasangan muda ini sulit ditebak oleh ganda Thailand.

Pada gim kedua teradi pertarungan ketat hingga skor 5-5 tetapi Sapsiree/Puttita  berhasil manambah 5 angka berturut-turut hingga unggul 10-5 dan menutup interval gim kedua dengan 11-7.

Pasangan Thailand ini kemudian unggul hingga mencapai skor 18-10. Ribka/Fadia sempat menambah 2 angka menjadi 15 sebelum ditutup 21-15 untuk memaksakan rubber games.

Pada gim ketiga, Ribka/Fadia melaju mengumpulkan poin tanpa bisa dikejar oleh pasangan Thailand hingga interval 11-5.

Setelah interval, Puttita/Sapsiree menambah 4 poin berturut-turut menadi 9-11 akibat kesalahan pasangan Indonesia.  

Namun Ribka/Fadia kembali unggul 19-15 dan menutup gim ini dengan 21-15. Indonesia menyamakan kedudukan imbang 2-2.

Partai ke-5 adalah partai penentuan bagi kedua Tim. Tunggal putri Indonesia berusia 16 tahun Ester Nurumi menghadapi pemain belia dari Thailand, Chaiwan Pittayaporn. 

Pada gim pertama Ester harus bertarung ketat namun akhirnya harus mengakui keunggulan Chaiwan 23-25. Pada gim kedua, Chaiwan langsung memimpin pada interval gim ini dengan skor 11-4. Chaiwan menutup laga ini dengan skor 21-8. 

Dengan hasil ini akhirnya Thailand memenangkan pertandingan ini dengan skor tipis 3-2 dan berhak lolos ke semi final melawan China. Tim Uber Indonesia tetap membanggakan karena sudah berjuang sampai titik darah penghabisan. 

Bravo Merah Putih @hensa  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun