Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

China Kembali Tunjukkan Kelasnya, Piala Sudirman Belum Bisa Pulang ke Indonesia

4 Oktober 2021   06:08 Diperbarui: 4 Oktober 2021   07:03 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
China berhasil meraih gelar juara Piala Sudirman 2021 yang ke-12 kalinya setelah menang 3-1 atas Jepang (Foto BWFbadminton.com)

Pelatih China, Zhang Jun berbicara tentang kepercayaan dari para pemain muda mereka yang turun di partai pertama ini yang tentunya sangat penuh dengan tekanan. 

Menurutnya, anggota muda dari tim China memiliki kemampuan untuk berbuat banyak pada kesempatan langka di turnamen besar seperti Piala Sudirman. China turun ke lapangan bersama pemain-pemain muda. He Ji Ting dan Zhou Hao Dong di ganda putra.

Akhirnya langkah mereka berhasil menundukkan pasangan Jepang yang kokoh dan tangguh, Takuro Hoki dan Yugo Kobayashi. 

Ganda putra negeri Sakura ini bertarung selama lebih dari satu jam lebih melawan pemain muda China tersebut. Pertarungan yang membutuhkan konsentrasi tinggi.  

Keunggulan dari ganda putra ini membuka jalan bagi tunggal putri China yang bermain di partai kedua.  Namun Jepang memberikan perlawanan keras ketika Akane Yamaguchi berhasil menundukkan Chen Yu Fei, 21-19, 21-16. Skor berubah menjadi 1-1. 

Tunggal putri Jepang itu sadar akan kekalahannya dari pemain yang sama di ajang edisi sebelumnya. Namun kali ini Akane Yamaguchi sangat agresif. Tidak mau mundur dalam reli dan membiarkan Chen Yu Fei mengikuti permainannya. 

Yamaguchi terus melaju dengan kecepatan tinggi yang sulit ditandingi Chen. Bahkan ketika lawannya menemukan ruang kosong untuk smash kerasnya, Yamaguchi melemparkan dirinya untuk mengembalikan bola dan menjaga poin tetap hidup. 

Niat dan tekad yang lebih besar inilah yang membuat Yamaguchi berhasil meraih poin pada partai ini. Sementara Chen Yu Fei seperti kehilangan karakter permainannya yang biasa mendikte lawan.  

Pada partai ketiga, seharunya Jepang memiliki peluang untuk mengungguli China ketika pemain ranking satu Dunia Kento Momota berhadapan dengan Shi Yu Qi yang berperingkat 10 Dunia. 

Pada kenyataannya China kembali memimpin 2-1 setelah Shi Yu Qi berhasil mengalahkan Kento Momota pada nomor tunggal putra tersebut dalam permainan tiga gim, 21-13, 8-21, 21-12. 

Kedua tunggal putra level atas ini telah menyuguhkan atraksi permainan tingkat tinggi dalam penampilan mereka. Standar permainan level atas yang bisa dijadikan ukuran permainan bulutangkis di tunggal putra. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun