Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pelajaran Berharga untuk "Red Devils" dari Young Boys di Stadion Wankdorf Berne Swiss

15 September 2021   09:24 Diperbarui: 15 September 2021   20:20 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gol penyama kedudukan dicetak oleh Moumi Ngamaleu. Tekanan tim tuan rumah memberikan hasil nyata. Gol ini terjadi ketika umpan silang dari sisi kanan oleh Hefti berhasil dimanfaatkan oleh Moumi Ngamaleu. 

Gelandang Young Boys ini berhasil memotong bola yang mengarah ke kaki bek tengah United, Varane. Bolapun meluncur deras melewati jangjauan tangan David De Gea di tiang dekat gawangnya.  

Manchester United sudah cukup lega karena menganggap laga akan berakhir draw ketika memasuki masa injury time. Namun gol malapetaka itu hadir di menit ke-90+5, ketika Jesse Lingard melakukan blunder melakukan back pass terlalu lemah. 

Bola berhasil dijangkau Jordan Siebatcheu yang dengan mudah menceploskan ke gawang David De Gea yang tak berdaya. Young Boys unggul 2-1 atas Manchester United. 

Usai laga tersebut, David Wagner, pelatih Young Boys menyambut baik kemenangan dramatis ini. Dia berbicara kepada UEFA.com (14/9/21) :  

"Kami telah memenangkan beberapa pertandingan, tetapi mengalahkan Manchester United di Liga Champions adalah hal yang unik. Saya sangat senang untuk semua orang yang menyaksikannya. Setiap orang di sini memainkan peran mereka. "

Tentu saja sangat wajar jika mereka merayakannya di hadapan ribuan suporter yang hadir di Stadion. Kemenangan atas Manchester United adalah peristiwa bersejarah bagi klub asal Swiss ini.

Sementara itu mantan gelandang United, Paul Scholes, berbicara kepada BT Sport :  "Semuanya berawal dari kartu merah. United cukup nyaman sampai saat itu. Mereka benar-benar tidak bisa keluar dari tekanan di babak kedua. Saya pikir mereka perlu membawa sedikit lebih cepat, dengan Martial atau Greenwood."

Scholes berpendapat seharusnya Solskjaer menurunkan Greenwood dan Martial sebagai solusi di depan setelah Ronaldo dan Bruno Fernandes ditarik dari lapangan. Namun hanya Martial yang masuk di menit-menit akhir. 

Sesungguhnya bukan faktor penyerangnya yang menjadi titik balik kekalahan United, namun pola bertahan yang dipraktekan skuad Solskjaer ini menjadi pertanyaan. Tekanan skuad Young Boys juga telah membuat Setan Merah kewalahan. Apalagi setelah terjadinya gol penyama kedudukan di menit ke-66. 

Kekalahan ini membuat Manchester United telah kehilangan pertandingan pertama mereka dalam kampanye Liga Champions tahun ini untuk kedua kalinya.  Peristiwa yang sama terjadi pada 2015-16 di bawah Louis van Gaal yaitu kalah 2-1 dari PSV. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun