Perjalan Raducanu menuju tangga juara juga berjalan cukup mulus. Walaupun berada dalam kelompok yang berisi unggulan pertama, Asleigh Barty dan Karolina Pliskova, unggulan 4. Namun mereka sudah gugur lebih dulu sehingga tidak bertemu Raducanu.Â
Raducanu hanya bertemu unggulan yaitu Belinda Bencic (unggulan 11) di perempat final dan Maria Sakkari (unggulan 17) di semifinal.Â
Berbeda dengan lawannya di final, Leylah Fernandez yang juga petenis non unggulan di turnamen ini. Beberapa petenis top berhasil dikalahkannya.Â
Dalam perjalanannya menapak ke partai puncak, Fernandez menaklukkan Naomi Osaka (unggulan 3), Angelique Kerber (unggulan 16), Elina Svitolina (unggulan 5), dan Aryna Sabalenka (unggulan 2).Â
Petenis-petenis muda yang hadir di final tersebut pada masa depan akan saling terus bertemu dalam momen final-final lainnya. Emma Raducanu dan Leylah Fernandez, keduanya mewakili generasi muda dalam dunia tenis Grand Slam di masa depan.Â
Keduanya bukan hanya inspirasi bagi Juergen Klopp saja, tetapi mungkin inspirasi bagi semua orang dan para belia yang sedang mengukir mimpi untuk berprestasi.Â
Salam olahraga @hensaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H