Menulis sebuah sketsa kehidupan adalah perenungan diri yang sangat mendalam. Sehingga menjadikan pribadi yang tahu diri untuk menempatkan dirinya dengan Tuhannya.
BACA JUGAÂ : Membaca adalah Awal Penting dari Kegiatan Literasi
Perjalanan kehidupan ini tidak selamanya mulus dan lurus tetapi pasti juga menemui jalan penuh kerikil dan berliku. Terkadang pula jalan harus mendaki terjal seakan menapak ke langit. Atau menurun tajam seperti akan menembus tanah.Â
Mari kita simak rangkaian kalimat suci di bawah ini :
"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Tidak ada sesuatupun melainkan bertasbih dengan memujiNya tetapi kalian tidak akan mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun (QS Isra:44).
Dalam beberapa ayat lain dalam Al Quran juga tertulis : Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya karena kebesaran Tuhan sementara para malaikat bertasbih serta memuji Tuhannya dan memohonkan ampunan bagi orang-orang yang ada di bumi (QS Asy-Syura : 5).
Guruh itu bertasbih dengan memuji Allah. Demikian pula para malaikat karena merasa takut kepadaNya (QS Ar-Ra'd: 13).
Maha Suci Allah. Subhaanallah. Harus diakui hanya Dia Yang Maha Suci dan semua mahluk memujiNya. Semua mahluk akan tunduk kepada kehendakNya.
Berbagai keindahan  dan keajaiban penciptaan dari semua yang tampak pada mahluk-mahluk Allah merupakan tanda-tanda yang menjadi petunjuk atas kebesaran Allah.
Semua fakta yang ada di sekitar kita tidak mampu untuk dibantah. Hanya orang-orang yang tidak memiliki akal saja yang mengingkari kebesaran Allah.