Kebuntuan Chelsea akhirnya pecah dengan gol pembuka dari tendangan Hakim Ziyech pada menit ke-27. Berawal dari pergerakkan Kai Havertz menembus pertahanan Villarreal yang luput dari pengawalan Juan Foyth.Â
Bola langsung diumpankan ke tengah area penalti, luput dari jangkauan Timo Warner yang sudah lebih dulu ke depan. Namun di belakang Warner ada Hakim Ziyech yang menyambut bola dengan tendangan kaki kiri yang keras menembus gawang Villarreal yang dikawal Sergio Asenjo.Â
Ini adalah gol Chelsea yang sangat bagus. Ziyech tidak hanya terbukti menjadi pembeda antara kedua tim sejauh ini, ia juga menciptakan empat peluang lagi untuk rekan-rekannya di The Blues.Â
Kecepatan mereka, kualitas kecepatan tinggi mereka, baik secara kreatif maupun saat menekan, telah menjadi momen yang dominan di area penalti itu.Â
Semua pasti sepakat ketika Havertz dan Ziyech berkolaborasi apik untuk mencetak gol pembuka. Mereka begitu serasi dalam pergerakkan yang seperti saling mengerti.Â
Menjelang jeda, Ziyech bernasib malang berbaring kesakitan setelah duel udara dengan Foyth. Sama-sama terjatuh dalam insiden itu.Â
Tetapi tampaknya bahu kanan Ziyech cedera dan harus meninggalkan lapangan lebih cepat digantikan oleh Chistian Pulisic. Skor berakhir 1-0 untuk Chelsea pada jeda babak pertama.Â
Pada babak kedua, Villarreal yang berjuluk Submarino Amarillo berupaya bangkit. Mereka menguasai permainan dan memaksakan Chelsea bertahan.Â
Gerard Moreno tampil luar biasa di babak kedua ini, dan Villarreal pantas mendapatkannya. Penyerang Timnas Spanyol ini termotivasi membawa klubnya meraih impian gelar malam itu.Â
Beberapa peluangnya hampir saja menyamakan kedudukan dan salah satunya ketika tendangannya membentur tiang gawang setelah ditepis kiper Eduoard Mendy.Â
Pencetak gol di final Liga Europa akhirnya berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke-73. Gol ini sangat memberikan semangat bagi skuad Kapal Selam Kuning ini.Â