Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Persembahan Medali Olimpiade Greysia Polii bagi Mendiang Kakak Tercinta

1 Agustus 2021   14:54 Diperbarui: 1 Agustus 2021   18:53 3177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Greysia Polii berhasil mencatatkan sejarah bagi dirinya sendiri ketika lolos hingga final ganda putri bersama Apriyani diajang Olimpiade Tokyo 2020 yang berlangsung 3 Juli - 8 Agustus 2021. Medali Perak sudah dipastikan diraih pasangan Indonesia ini. 

Bersama pasangannya Apriyani Rahayu di final mereka menghadapi pasangan ganda putri asal China sebagai unggulan kedua, Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan. Laga yang menjadi penentu perebutan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung Senin (2/8/21) pukul 11.50 WIB. 

BACA JUGA : Mewujudkan Impian Medali Emas Anthony Ginting di Olimpiade Tokyo 

Selama kiprahnya diajang Olimpiade ini hingga mereka masuk final, Greysia/Apriyani telah menumbangkan beberapa unggulan yaitu unggulan pertama, ketiga dan ke-4.

Pada babak semi final, Greysia/Apriyani menundukkan ganda putri asal Korea Selatan unggulan ke-4, Shin Seungchan/Lee Sohee dengan dua games langsung 21-19 dan 21-17. Sedangkan ganda putri China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan menang 21-15, 21-11 atas ganda putri Korea Selatan lainnya, Kim Soyeong/Kong Heeyong.

Pada babak perempat final, Gresia/Apriyani juga berhasil menundukkan pasangan China, Du Yue/Li Yinhui yang diunggulkan diposisi ke3 dengan rubber games, 21-15, 20-22 dan 21-17.

Kemenangan penting lainnya terjadi pada fase grup ketika pasangan Greysia/Apriyani menundukkan unggulan pertama asal Jepang, Yuki Fukushima/Sayaki Hirota, 24-22, 13-21 dan 21-8.

Pencapaiannya bersama Apriyani menembus final Olimpiade adalah yang tertinggi selama karir Greysia. Bagaimana dia teringat pada Olimpiade London 2012 ketika dirinya dan pasangannya Meiliana Jauhari didiskualifikasi.

Di London itu pasangan China dan Korea juga mengalami hal yang sama karena tidak memberikan sportivitas yang terbaik di lapangan.

Kejadian tragedi London 2012 dan kemudian cedera yang menderanya hampir saja membuat putus asa untuk pensiun. Hingga akhirnya puncak tertinggi pada tahun 2021, telah menjadi perjalanan Olimpiade yang penting bagi Greysia Polii.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun