Olimpiade 2020 di Tokyo yang akan berlangsung mulai 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 bisa jadi inilah ajang Olimpiade terakhir bagi Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan.
BACA JUGA : Berburu Medali Emas Olimpiade Tokyo, "The Minions" Kevin/Marcus di Grup Neraka
Alasan paling masuk akal bagi mereka, kenapa ini adalah olimpiade terakhir, yaitu masalah usia. Ahsan saat ini berusia 33 tahun dan Hendra sudah berusia 36 tahun. Mereka sudah cukup umur untuk mengikuti ajang olimpiade 4 tahun mendatang.Â
Walaupun mereka bisa saja berupaya dengan kerja keras menggapai ajang empat tahun mendatang, namun faktor usia adalah faktor yang tidak bisa dihindari.Â
Apalagi persaingan di masa mendatang dipastikan semakin ketat dengan bermunculannya pasangan muda. Mereka yang muda-muda lebih kompetitif bersaing untuk meraih tiket ke ajang olimpiade.Â
Bagi Ahsan dan Hendra momen Olimpiade 2020 Tokyo ini merupakan ajang yang sangat istimewa dalam karir mereka sebagai pebulutangkis. Maknanya bagi mereka adalah sangat dalam dan menantang untuk mengukir sejarah yang mungkin sulit diukir oleh pebulutangkis lain.
Mereka sudah banyak makan asam garam dalam belantara bulutangkis Dunia sehingga inilah kesempatan terakhir bagi Ahsan dan Hendra untuk mempersembahkan medali bagi Negeri tercinta.
Hendra Setiawan pertama kali bertanding diajang Olimpiade pada helatan Olimpiade Beijing tahun 2008. Hendra berpasangan dengan Markis Kido berhasil mempersembakan emas bagi Indonesia.
Sementara bagi Mohammad Ahsan berkiprah pertamakalinya di Olimpiade London pada tahun 2012. Saat itu Ahsan berpasangan dengan Bona Septiano mewakili ganda putra.
Namun mereka gagal meraih medali bahkan Indonesia tidak mampu meraih medali dari nomor lainnya. Pada ajang Olimpiade London ini, bulutangkis tanpa medali untuk pertama kalinya. Â
Terakhir Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan keduanya berpasangan untuk berkiprah di Olimpiade Rio pada tahun 2016.
Untuk kedua kalinya nomor ganda putra tidak mampu meraih satupun medali baik emas, perak maupun perunggu.
Saat di Olimpiade Rio itu Ahsan dan Hendra berada di grup D bersama ganda putra Chai Biao/Hong Wei (China), Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang) dan Attri Manu/Reddy Sumeeth (India).
Dari tiga laga yang dijalani Ahsan/Hendra, mengalami dua kekelahan dari ganda putra China (15-21, 17-21) dan Jepang (17-21, 21-16, 14-21) dan hanya menang atas ganda putra India (21-18, 21-13). Sebagai unggulan kedua Olimpiade Rio, Ahsan dan Hendra harus tersisih lebih awal.
Olimpiade 2020 yang berlangsung di Tokyo merupakan keikutsertaannya mereka yang ketiga kalinya. Dengan pasangan berbeda tahun 2008 Hendra Setiawan berpartisipasi di Beijing sedangkan tahun 2012, sedangkan Ahsan berpartisipasi di London. Terakhir keduanya berpasangan mengikuti olimpiade di Rio tahun 2016.
Bagi keduanya olimpiade ini sudah menjadi ajang yang sangat akrab dijalani mereka. Pengalaman mengikuti 3 kali olimpiade sebelumnya menjadi modal berharga.
"Kami hanya ingin menjaga fokus kami dan mempersiapkan diri lebih baik dan menikmati diri kami sendiri ketika kami di sana.
"Pasti akan ada tekanan. Mungkin saat itu di Rio 2016, kami tidak bisa bangkit dari tekanan. Sekarang, kami lebih santai." Kata Hendra Setiawan seperti dilansir BWFbadminton.com (17/7/21).
Di Olimpiade 2020 Tokyo, Indonesia memiliki dua pasangan di ganda putra dan dengan itu, tentu saja mempengaruhi kondisi psikologis mereka. Memiliki dua pasangan jauh lebih baik daripada hanya memiliki satu yang bersaing di Olimpiade.
Lebih menguntungkan lagai mereka memiliki ranking uunggulan pertama dan kedua sehingga dua ganda putra ini hanya bisa bertemu di fase final.
Menurut catatan sejarah Olimpiade, ganda putra Indonesia pertama kali mempersembahkan medali yaitu di Olimpiade Barcelona tahun 1992 melalui Rudy Gunawan dan Edi Hartono yang meraih perak.
Pada ajang olimpiade berikutnya, Ricky Subagja dan Rexi Mainaky di ganda putra meraih emas di Olimpiade Atalanta 1996 sedangkan Deny Kartono/Anotonio Budi meraih perunggu.
Diajang Olimpiade Sydney 2000 giliran Tony Gunawan dan Candra Wijaya meraih emas ganda putra. Empat tahun kemudian, di Olimpiade Athena 2004, Eng Hian dan Flandi Limpele meraih perunggu ganda putra.
Emas ketiga Olimpiade diraih di Beijing tahun 2008, ketika ganda putra Hendra Setiawan/Markis Kido meraih emas.
Olimpiade 2012 di  London, ganda putra Indonesia diwakili oleh Mohammad Ahsan dan Bona Septiano di ganda putra. Untuk pertama kalinya pada ajang Olimpiade London ini, bulutangkis tanpa medali.
Namun pada Olimpiade Rio 2016, kembali medali emas bisa diraih Indonesia namun bukan dari ganda putra. Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir adalah satu-satunya peraih medali yang bisa dipersembahkan untuk Indonesia. Â
Badminton World Federation (BWF) sudah merilis jadwal pertandingan bulutangkis di Olimpiade Tokyo 2020. Ganda Putra jadwalnya sebagai berikut :
24 Juli Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo vs Ben Lane/Sean Vendy (Inggris)
24 Juli Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Jason Ho-Shue/Nyl Yakura (Kanada)
26 Juli Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo vs Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India)
26 Juli Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia)
27 Juli Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo vs Lee Yang/Wang Chi-lin (Taiwan)
27 Juli Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae (Korea Selatan)
Tiap grup akan meloloskan 2 wakil, yakni juara dan runner-up grup ke babak perempat final.
Dalam bagan knockout, pasangan juara Grup A akan menempati pool atas, sementara juara Grup D menempati pool bawah. Adapun posisi pool untuk juara Grup B dan C akan diundi.
Para juara grup akan menghadapi runner-up grup di babak 8 besar. Proses pengundian posisi pool juga diberlakukan kepada seluruh pasangan yang lolos 8 besar dengan status runner-up grup.
Sistem ini diberlakukan BWF demi menutup peluang bagi peserta yang berniat memilih lawan di fase gugur.
Selamat berjuang Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan untuk meraih medali emas terakhir dalam karir mereka. Bravo Bulutangkis Indonesia.
Salam Badminton @hensaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H