"Waktu laksana Pedang. Jika engkau tidak menggunakannya maka ia akan menebasmu. Dan dirimu jika tidak tersibukkan dalam kebaikan, maka akan tersibukkan dalam hal yang sia-sia. Itulah manusia yang mengalami kerugian." Â (Filsuf Besar Imam Syafii)
Demikian pula tertulis dalam Kitab Suci bahwa Tuhan bersumpah, Demi Waktu. Sesungguhnya manusia itu selalu dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman yang mengerjakan kebaikan. Saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.Â
Setiap jiwa yang hidup pasti akan menghadapi kematian. Itu juga sudah tertulis jelas di sana. Artinya dalam kehidupan ini satu-satunya kepastian adalah kematian.Â
Dari uraian di atas semakin kita sadari betapa berharganya waktu. Oleh karenanya jangan skali-kali menyia-nyiakan waktu. Semakin hari semakin kita menuju pada satu titik pemberhentian yang terakhir.Â
Setiap awal itu pasti ada akhirnya. Maka setiap orang selalu mengharapkan sebuah akhir yang baik dalam kehidupannya. Menutup buku dengan kebahagiaan.Â
Bagi saya pribadi jujur saja, bicara kematian merupakan hal yang menimbulkan kecemasan. Apalagi dalam suasana pandemi Covid 19 ini yang semakin hari semakin mengkhawatirkan.Â
Setiap hari selalu saja kita mendengar berita duka. Awal bulan ini saja, adik perempuan dan suaminya serta adik paling bungsu terkena covid 19 dan harus melakukan isolasi mandiri.Â
Begitu juga dari keluarga istri saya, adik bungsu dan suaminya masih melakukan isolasi mandiri karena positif covid. Â
Bersyukur akhirnya mereka berangsur kembali pulih dan hasil test PCR mereka Negatif. Kondisi yang sangat menggembirakan yang harus disyukuri.Â