Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Berani Lawan Italia? Gli Azzurri Makin Menggila bersama Nicolo Barella

3 Juli 2021   17:09 Diperbarui: 3 Juli 2021   20:35 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nicolo Barella, pencetak gol pertama Italia ke gawang Belgia (Foto Skysports)  

Laga perempat final pertama antara Spanyol melawan Swiss berjalan sangat membosankan. Mereka bermain 1-1 hingga laga normal 90 menit dan perpanjangan 2x30 menit. Spanyol akhirnya memenangkan drama adu penalti dengan 3-1 atas Swiss. 

BACA JUGA : Di Tengah Copa America, Ini Pilihan Lionel Messi Usai "Putus" dengan Barcelona

Bagaimana tidak membosankan laga ini berat sebelah, bola hanya dikuasai oleh Tim Matador. Apalagi ketika Swiss bermain dengan 10 pemain ketika Freurel dapat kartu merah di menit ke-77 karena melakukan pelanggaran berat menebas kaki Gerrard Moreno. 

Sebanyak 23 peluang tembakan ke gawang Swiss, tidak satupun yan membuahkan gol. Bukan saja karena kiper Swiss, Yann Sommer yang tangguh tapi juga para penyerang Spanyol seperti Gerard Morena yang menggantikan Morata, kurang tajam. 

Bahkan gol Spanyol yang terjadi diawal laga hanya akibat tendangan defleksi dari kaki Denis Zakaria yang berusaha menghalangi tembakan Jordi Alba. Bola itu akhirnya membelok melewati Yann Sommer yang salah mengantisipasi.

Laga perempat final kedua antara Italia melawan Belgia, ini baru benar-benar Bigmatch sangat mengesankan. Serangan kian gencar silih berganti. Berlangsung di Allianz Arena, Munich Sabtu (3/7/21) pukul 02.00 WIB. 

Pada awal-awal laga saja peluang Kevin De Bruyne mencetak gol terbuka ketika dia membawa bola ke area penalti dan hanya dengan satu sentuhan kaki kirinya menembak keras. Namun Donnarumma dengan reflek kilat berhasil memblok tendangan tersebut.

Demikian pula Romelu Lukaku, striker ganas asal Inter Milan ini memiliki peluang emas dengan tendangan kaki kirinya, namun dapat ditepis oleh Donnarumma. Dua penyelamatan kiper muda Italia ini luar biasa. 

Namun laga akhirnya berpihak kepada Gli Azzurri ketika mereka akhirnya menang 2-1 atas Belgia pada laga perempat final kedua malam itu. Merekapun berhak lolos ke semi final melawan Spanyol. 

Gol Italia dicetak oleh Nicolo Barella dan Lorenzo Insigne untuk membuka jalan Italia ke semi-final Euro 2020 ini.  Dua gol tersebut dicetak dengan sangat luar biasa. 

Sebelum terjadi dua gol tersebut ada momen Leonardo Bonucci memiliki penyelesaian awal untuk golnya namun gol tersebut harus dianulir karena pada posisi offside setelah dilakukan review melalui VAR.  

Barella melakukan manuver di area penalti Belgia yang tidak bisa dibendung bek lawan. Dengan satu tendangan kaki kanan yang keras dan akurat, bola bersarang di pojok kanan gawang Thibout Courtois. 

Gol kedua Italia lebih gila lagi yang dilakukan oleh Lorenzo Insigne. Menerima bola dari lini tengah, kemudian dia mebawa bola menuju area satu meter di luar kotak penalti Belgia. 

Dengan percaya diri, Insigne menembak dengan bola melengkung ke sudut gawang kiri Belgia yang tidak bisa dijangkau oleh Courtois.  Penjaga gawang Real Madrid ini tidak mampu menyentuh bola tendangan Insigne. 

Pergerakan skuad Italia sepanjang laga membuat Belgia kewalahan. Pada menit-menit menjelang turun minum terjadi momen yang masih bisa diperdebatkan. 

Momen itu adalah ketika terjadi pelanggaran Giovanni Di Lorenzo pada Jeremy Doku yang memberi Setan Merah peluang dari titik penalti. Hukuman tendangan penalti. 

Romelu Lukaku tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengambilnya, mengirim tembakan keras kaki kiri untuk penyelesaian yang berhasil membobol gawang Donnarumma.

Dengan kemenangan ini, Italia telah memperpanjang rekor tak terkalahkan terpanjang mereka menjadi 32 pertandingan. Mereka menang 27 laga dan bermain draw dalam 5 laga. Mereka juga memenangkan masing-masing dari 13 pertandingan terakhir berturut-turut.

Pelatih kepala Italia Roberto Mancini usai laga tersebut memberikan pernyataan kepada UEFA.com (3/7/21) : "Saya tidak berpikir bahwa kami terlalu menderita di setiap momen pertandingan. Untuk mengalahkan tim seperti Belgia, Anda membutuhkan penampilan hebat dari semua orang dan inilah yang terjadi hari ini.

"Kami mencetak dua gol dan kami seharusnya bisa mencetak lebih banyak. Saya pikir kemenangan ini pantas didapatkan. Spanyol adalah yang berikutnya, tetapi semakin Anda maju semakin sulit. Malam ini, bagaimanapun, kami hanya ingin memikirkan kinerja kami dan kemenangan kami. "

Fakta yang terjadi di lapangan semua pemain Italia bermain sangat enjoy. Tidak merasa menderita seperti yang diungkapkan Mancini di atas. Skuad dengan motivasi tinggi Gli Azzurri ini seakan sulit untuk dibendung. 

Mereka begitu bersemangat menghadapi setiap laga. Terlihat saat mereka menyanyikan lagu kebangsaan mereka, semangat luar biasa sudah terlihat dari ekspresi wajah yang antusias. 

Dalam laga malam itu, Roberto Mancini menyambut kembali kapten Giorgio Chiellini di jantung pertahanan setelah absen dalam dua pertandingan karena cedera paha. 

Federico Chiesa yang sedang dalam performa terbaik kembali diturunkan menggantikan posisi Domenico Berardi di lini serang, sementara Manuel Locatelli sekali lagi tidak mendapat tempat di lini tengah. 

Skuad Setan Merah Belgia menurunkan Kevin De Bruyne yang pulih dari cedera ketika melawan Portugal. Hanya ada satu perubahan pada tim asuhan Roberto Martinez ini dari pertandingan sebelumnya karena Eden Hazard yang cedera secara mengejutkan digantikan oleh remaja Jeremy Doku daripada Yannick Carrasco. 

Laga Belgia melawan Italia ini banyak yang menganggap merupakan laga yang terlalu pagi. Seharusnya mereka berhadapan paling tidak di babak semi final. 

Itu adalah penampilan kolektif yang hebat dari Azzurri. Dari kiper Donnarumma hingga bek tengah veteran Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini. Begitu pula konduktor orkestra Jorginho hingga pencetak gol Barella dan Insigne. 

Semua adalah penampilan yang sangat impresif dari skuad asuhan Mancini ini. Lalu siapa berani menghadang mereka? Spanyol mencobanya di semi final. Kita lihat. 

Salam bola @hensa 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun