Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kabar Gembira Telah Lahir "Gen Baru" Timnas Garuda

4 Juni 2021   14:19 Diperbarui: 4 Juni 2021   14:31 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laga perdana Timnas Garuda Generasi Baru, berhasil menahan imbang 2-2 Tim Gajah Perang Thailand. Laga tersebut adalah ajang kualifikasi Piala Dunia 2022 grug G yang berlangsung Kamis (3/6/21) di Stadion Al Maktoum, Dubai, Uni Emirat Arab.

BACA JUGA : Garuda Vs Thailand, Duel Dua Pelatih Piala Dunia Rusia 2018

Dari awal saya optimis dengan skuad yang saat ini tengah digembleng oleh pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae yong. Rasa optimis ini bukan tanpa alasan tetapi berdasarkan fakta di lapangan ketika Shin sangat ketat menerapkan disiplin tinggi bagi para pemainnya.

Sebenarnya disiplin ala Shin Tae yong itu hanya penerapan disiplin standar saja, disiplin yang umum diterapkan bagi para pemain professional.

Misalnya harus tepat waktu dalam mengikuti sesi latihan, tepat waktu makan dengan pola sehat, tepat waktu tidur dan tepat waktu bangun tidur.

Menjaga pola makan dengan disiplin dalam menerapkan gizi makanan. Menjauhi makanan yang bisa memperburuk kesehatan sehingga tidak boleh sembarangan makan seperti camilan gorengan misalnya sangat dilarang.

Semua penerapan disiplin tersebut sebenarnya biasa-biasa saja, tidak begitu berat dijalani bagi seorang pemain professional. Bahkan itu cara displin yangat sanga standar.

Namun bagi pemain Indonesia yang terbiasa dengan gaya awut-awutan alias ngawur dalam menjalani karir sepakbolanya, disiplin yang diterapkan tersebut terasa sangat berat.

Sudah banyak pemain yang menjadi korban akibat melanggar disiplin tersebut. Terakhir Nurhidayat yang dipulangkan dari Dubai karena melanggar disiplin dalam hal pola makan.

Sebelumnya juga pemain lain yang dicoret Shin Tae yong akibat melanggar disiplin yaitu Serdy Ephy Fano, Ahmad Afhfridriza, Yudha Febrian, Yanto Basna

Selain disiplin diluar lapangan, dalam pelaksanaan kinerja di lapangan juga Shin Tae yong selalu menuntut pemain terus semangat pantang menyerah mengejar bola.

Butuh stamina dan ketahanan fisik yang memadai. Untuk itu skuad Garuda juga selalu rutin melakukan latihan beban guna meningkatkan ketahanan fisik mereka.

Hasil dari semua kerja keras skuad di bawah asuhan Shin Tae yong itu dapat kita lihat ketika mereka bertemu Thailand malam itu.

Timnas Indonesia yang sudah tak lagi punya peluang lolos ke babak selanjutnya berhasil menepati janji untuk tetap tampil bertanding habis-habisan di laga lawan Thailand, Vietnam dan Uni Emirat Arab.

Mereka bermain seperti tidak kenal lelah. Bermain dengan determinasi tinggi dan full power. Walaupun mereka tidak banyak menguasai bola, namun taktik dan strategi yang diterapkan cukup efektif.

Dua kali tertinggal, Timnas Indonesia sukses dua kali pula menyamakan kedudukan. Gol pertama Thailand dicetak oleh Narubadin Weerawatnodom pada menit kelima. Tetapi Timnas Garuda berhasil membalas lewat gol I Kadek Agung Widnyana pada menit ke-39.

Indonesia harus kembali tertinggal pada menit ke-50, lewat tandukan striker Thailand Adisak Kraisom. Tetapi, berkat perjuangan kerasnya, Indonesia mampu kembali menyamakan kedudukan lewat kapten tim, Evan Dimas Darmono pada menit ke-60.

Hasil imbang ini membuat Timnas Indonesia untuk kali pertama meraih poin di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Lima kekalahan sebelumnya ditutup dengan sebuah poin pada laga Garuda yang ke-6.

"Terima kasih kepada pemain karena sudah bekerja keras sampai akhir. Hanya satu pemain yang punya pengalaman bermain di laga internasional, yang lain tidak," ucap Shin Tae Yong seusai pertandingan seperti rilis PSSI.org (4/6/21).

Sementara itu Evan Dimas juga mengucapkan terima kasih kepada semua fans Timnas Garuda atas dukungannya. Dirinya dapat bermain penuh semangat dan berhasil mencetak gol berkat dukungan semua terutama rekan-rekan yang bermain luar biasa malam itu.

"Kita tadi di lapangan sangat bekerja keras, saya mungkin tidak menjadi man of the match kalau tidak ada bantuan dari teman-teman yang lain. Tapi kita jangan terlalu berpuas, karena masih ada dua pertandingan lagi, kita harus fokus menatap kedepan." Kata Kapten baru Timnas Garuda ini seperti dilansir situs resmi federasi, PSSI.org (4/6/21).

Skuad asuhan Shin Tae yong ini diperkuat sebagian besar pemain muda yang belum berpengalaman dalam kancah laga internasional. Hanya Evan Dimas yang sudah sering berlaga dengan skuad Timnas Senior.

Rata-rata umur pemain inti Timnas Indonesia saat ini yang diturunkan Shin Tae Yong dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2022 ini adalah berusia 22,18 tahun. Relatih banyak dihuni para pemain muda usia.

Kelemahan klasik bagi Timnas Indonesia masih saja belum mampu diperbaiki dengan tuntas. Hanya saja kini mereka sudah mampu bermain spartan sepanjnag laga hingga peluit akhir dibunyikan.

Kendati demikian dalam laga melawan Thailand malam itu masih tampak beberapa kelemahan yang klasik.

Antisipasi bola-bola atas selalu menjadi problem dari masa ke masa. Ini adalah tugas duet bek tengah. Namun persoalan di sektor bek tengah ini masih tetap menjadi kendala Timnas Garuda.

Ini terlihat dari dua gol Thailand yang tercipta karena lemahnya pemain bertahan Indonesia dalam mengantisipasi bola-bola udara yang dilancarkan tim Gajah Perang itu.

Begitu pula konsentrasi pemain Timnas Garuda , khususnya pada 10 menit awal pertandingan masih terlihat lemah dan tidak fokus.

Hal itu yang juga menjadi persoalan saat timnas Indonesia beruji coba melawan Afghanistan dan Oman. Kembali masalah tersebut terlihat lagi saat melakoni laga resmi melawan Thailand.

Tidak fokus menjaga area pertahanan membuat Garuda kebobolan pada menit-menit awal di babak pertama dan menit awal babak kedua.

Garuda harus dua kali tertinggal lewat dua gol cepat Thailand. Mereka memungut bola dari gawang saat laga baru berjalan lima menit babak pertama lewat gol pemain Thailand Narubadin Weerawatnodom yang memanfaatkan kemelut di depan gawang Indoensia.

Lalu, kembali kebobolan cepat di menit-menit awal babak kedua lewat striker Thailand Adisak Kraisorn saat laga yang juga baru berjalan lima menit.

Skuad Garuda juga masih sering kali melakukan kesalahan dalam memberikan umpan atau mengambil keputusan. Mereka kadang ragu memberikan umpan sehingga sering kehilangan bola yang tidak perlu.

Dalam banyak kesempatan malam itu skuad Garuda sering cepat kehilangan bola karena umpan yang tidak akurat, umpan yang terburu-buru, atau lambat dalam melepaskan umpan sehingga bola direbut lawan.

Tetapi lambat laun semua kekurangan tersebut tertutup oleh semangat dan sikap "ngotot" para pemain. Mereka kini memiliki mental yang kuat tidak mengenal menyerah.

Terbukti tertinggal 2 gol dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 dan mamu bertahan untuk tidak kebobolan hingga menit akhir.

Shin Tae yong berhasil membentuk Timnas Garuda Generasi Baru dengan skuad usia mudanya. Karakter Timnas Garuda Generasi Baru ini adalah bermain dengan penuh semangat tak kenal menyerah. Mereka juga memiliki mental bertanding yang kokoh.

Selamat datang "Garuda Gen Baru". Tantangan di depan sudah menunggu. Bravo Merah Putih.

Salam bola @hensa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun