Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Siapakah N'Golo Kante, Pemain Terbaik Final Liga Champions 2021?

31 Mei 2021   05:29 Diperbarui: 31 Mei 2021   06:02 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
N'Golo Kante mengangkat trofi Liga Champions 2021 (Foto AFP/David Ramos via Kompas.com)

Dalam final Liga Champions yang berlangsung di Estadio do Dragao di Porto, Minggu (30/5/21) dini hari WIB, N'Golo Kante berhasil menyabet gelar Pemain Terbaik. Gelandang Chelsea ini layak mendapatkannya ketika mereka menang 1-0 atas Manchester City untuk meraih trofi juara.

BACA JUGA : Trofi Liga Champions Masihkah Penting untuk Pep Guardiola?

N'Golo Kante, pemain internasional Prancis yang lahir di Paris 29 Maret 1991, secara konsisten tampil solid di lini tengah The Blues. Pengaruhnya sangat besar di sepertiga lapangan tengah, baik dengan maupun tanpa bola. Pada lini vital itu Kante membentuk kemitraan yang sangat baik dengan Jorginho.

Sebagai pemain penyeimbang dalam transisi permainan Chelsea. Dia sangat berani  mengganggu pergerakkan pemain-pemain City. Menggagalkan serangan dengan intersepsi yang cerdik. Kemudian secara cepat memberikan umpan kepada para penyerang Chelsea untuk melakukan serangan balik.

Kante juga terpilih sebagai pemain terbaik dalam pertandingan Chelsea di semifinal melawan Real Madrid. Dalam dua laga penting ini Kante menjadi Man of the match.

Dalam laga final itu kualitasnya tidak perlu diragukan ketika Kante mampu melakukan tekel krusial pada Kevin De Bruyne di awal babak kedua. Dia selalu berusaha membawa bola ke depan jika memungkinkan mencari ruang untuk memberikan umpan terukur.

Bagaimanakah perjalanan karir N'Golo Kante sebelum berlabuh bersama Chelsea? Mari kita simak sosok yang mahal senyum ini, seperti dilansir laman resmi klub, Chelseafc.com (29/5/21).

Chelsea adalah klub profesional keempat dalam karier Kante. Sebagai pemuda kelahiran Paris, ia bermain untuk klub lokal amatir, Suresnes, sampai usia 19 tahun ketika ia pindah ke utara dan bergabung dengan klub Boulogne.

Penampilan Kante untuk Boulogne pada 2012/13, ketika mereka berada di divisi ketiga sepak bola Prancis, menarik perhatian Caen di divisi setingkat di atasnya.

Dia juga membantu total untuk mendapatkan promosi ke Ligue 1 pada musim pertamanya di sana. Ia selalu bermain pada setiap pertandingan dalam kompetisi tersebut.

Setelah dua musim membela Caen, ia kemudian bergabung dengan klub Premier League yaitu Leicester City pada musim panas 2015. Inilah pertama kalinya Kante menginjakkan kakinya di bumi England.

Intimewanya adalah Kante merupakan gelandang yang menjadi rekrutan pertama Leicester ketika Claudio Ranieri menjadi manajer The Foxes. Pada tahun itu pula dia berhasil mempersembahkan gelar juara Premier League bersama Leicester.

Sejak itu, Kante mulai mendapatkan popularitas di dunia sepak bola dengan kemampuannya untuk memenangkan penguasaan bola dan mempertahankan hal tersebut lini pertahanan. Memperkuat daya serang timnya untuk menggapai kemenangan. Dia dianggap sebagai transfer terbaik Leicester di mata banyak orang.

Pada musim pertamanya bersama Leicester, Kante hanya melewatkan satu laga diajang Premier League ketika The Foxes menjadi juara.

Saat itu Kante bersama Leicester, menjadi pemain dengan total jumlah tekel dan intercept tertinggi di Premier League. Dia berhasil masuk dalam Team of the Year dari PFA.

Pada tahun berikutnya, Kante dilamar Chelsea untuk bergabung bersama pelatih Antonio Conte. Suntikan tenaga yang sangat berarti bagi skuat di musim 2016/17, menandatangani kontrak berdurasi lima tahun.

Kante datang ke Chelsea berbekal medali juara Premier League bersama Leicester dan delapan penampilan internasional. Ia pertama kali dimainkan pada laga pertama musim 2016/17, melawan West Ham yang berakhir dengan kemenangan.

Melanjutkan penampilan apiknya di Leicester, Kante tak pernah absen di tim Antonio Conte di beberapa bulan pertama kompetisi saat itu. Dia juga sukses mencetak gol keempat Chelsea saat mengalahkan Manchester United pada Oktober 2016. 

Pada musim pertamanya bersama Chelsea, Kante berhasil meraih juara Premier League. Dialah pemain pertama yang sukses meraih juara Liga Inggris dua tahun berturut-turut bersama klub yang berbeda.

Kante pada tahun 2017 ditetapkan sebagai Player of the Year PFA, berdasarkan suara dari para pesepakbola profesional. Ini merupakan gelar yang sangat layak untuknya mengingat apa yang telah ia tampilkan di setiap laga.

Kante juga terpilih sebagai Footballer of the Year 2017 oleh Football Writers' Association, menjadi pemain ke-18 dalam sejarah yang bisa memenangi dua penghargaan tersebut dalam satu musim.

Bagaimana karirnya bersama Tim Nasional Prancis? Ia menerima panggilan untuk memperkuat tim nasional Prancis pada bulan Maret tahun 2016. Kante tampil mengesankan dan masuk starting line-up untuk pertandingan pembukaan Euro 2016 ketika Prancis sebagai tuan rumah menghadapi Rumania.

Dalam laga itu total umpan, tekel, dan intercept yang dibuatnya tak tertandingi dan ia memberikan umpan kepada Dimitri Payet yang dikonversi menjadi gol kemenangan yang spektakuler.

Dia diskors untuk kemenangan perempat final atas Islandia dan memulai semifinal dan final dari bangku cadangan. Dia masuk pada pertandingan melawan Jerman. Tetapi tetap menjadi pemain pengganti yang tidak dimainkan ketika lini tengah Prancis bekerja keras melawan Portugal di final Euro 2016 itu yang berakhir dengan kekalahan.

Setelah kalah dari Portugal di final kompetisi itu, Kante bertekan masuk dalam skuad Prancis untuk tampil lebih baik di Piala Dunia Rusia 2018. Akhirnya target mereka terpenuhi saat tim asuhan Didier Deschamps itu memenangkan Piala Dunia 2018 di Rusia dengan mengalahkan Kroasia 4-2 di final.

Kante tampil secara reguler sepanjang turnamen dan menjadi starter di final, menambahkan Piala Dunia ke dalam koleksi medalinya yang terus bertambah.

Pemain rendah hati dan bersahaja ini dengan kiprah dan prestasi yang diraihnya, memang layak menjadi sosok yang sangat inspiratif bagi siapapun. Terutama para pemain muda yang sedang berkarir menggapai karir puncak mereka.

Salam bola @hensa 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun