Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Chelsea dan Thomas Tuchel, Uji Nyali bagi Pep Guardiola

8 Mei 2021   13:41 Diperbarui: 8 Mei 2021   15:36 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thomas Tuchel dan Pep Guardiola kini membuka rivalitas baru di Premier League (Foto Getty Images) 

Thomas Tuchel sudah berhasil menggagalkan satu gelar yaitu Piala FA, tentu saja Pep Guardiola tidak mau lagi kehilangan dua gelar lainnya yang sedang mereka incar yaitu trofi Premier League dan Liga Champions.

BACA JUGA : Menyimak Hari Sibuk Guardiola Mencatat Sejarah bersama City

Kehadiran Thomas Tuchel di Premier League telah membawa rivalitas baru diajang kompetisi terbaik Eropa ini. Sejak membesut Chelsea menggantikan Frank Lampard, catatan kinerjanya semakin terus meningkat bersama The Blues. 

Pelatih papan atas seperti Pep Guardiola mulai memperhitungkan kemampuan pelatih asal Jerman ini yang pernah membesut Paris Saint Germain (PSG), sebelum hadir di Stamford Bridge. 

Rivalitas mereka berlanjut di kompetisi Premier League, setelah mereka juga saling beradu taktik ketika Guardiola membesut Bayern Munich di Bundesliga. 

Malam ini, Sabtu (8/5/21) adalah malam istimewa bagi skuad Citizen karena bertempat di Etihad mereka akan berupaya meraih tiga poin penuh untuk menggenapkan poin mengunci gelar Premier League. 

Namun demikian lawan mereka bukan lawan sembarangan. Mereka adalah Chelsea yang sekarang diasuh pelatih Thomas Tuchel yang berhasil meningkatkan performa The Blues.  

Tetapi siapapun lawan yang dihadapi, Manchester City tetap membidik tiga poin penuh untuk kepastian gelar tersebut. Tekad bulat kemenangan pasukan Guardiola seakan harga mati. 

Momen ini juga tepat tiga minggu sebelum mereka bertemu pada final Liga Champions di Istanbul, Turki. Tuan rumah, City sangat menyadari bahwa kemenangan akan mengamankan gelar Liga Premier yang kelima dalam 10 musim. 

Performa City sedang dalam kondisi prima. Setelah menyingkirkan PSG pada Selasa malam atau Rabu dini hari WIB dalam semifinal Liga Champions, pasukan Pep Guardiola akan berusaha untuk mengakhiri pekan yang sensasional ini dengan tiga poin penuh. 

Raihan ini akan membawa City mengumpulkan 83 poin yang akan membawa mereka keluar dari jangkauan rival terdekat Manchester United sekaligus meraih trofi juara. 

Suatu hal yang menarik adalah laga ini akan menjadi pertandingan ketiga City dengan The Blues musim ini. Mereka memenangkan pertemuan pertama 3-1 di Stamford Bridge saat pelatih Frank Lampard masih di sana. 

Kemudian City harus memupus harapan empat gelar karena kalah 0-1 dari pasukan Thomas Tuchel di Wembley pada semifinal Piala FA bulan lalu. Ini kekalahan pertama City bersama Guardiola oleh Thomas Tuchel. 

Laga kedua bagi skuad City menghadapi pasukan Tuchel di Etihad ibarat uji nyali bagi Guardiola sekaligus sebagai gladi resik dalam menghadapi tim yang sama di final Liga Champions. 

Kemenangan dalam laga ini juga penting bagi Chelsea jika mereka ingin mempertahankan tempat mereka di empat besar. Sedangkan bagi City sudah jelas kemenangan adalah trofi juara sudah dijamin aman. 

Sejauh ini bagi Tuchel, kinerjanya merupakan awal yang luar biasa untuk hidup di London. The Blues hanya kalah satu kali dari 15 pertandingan liga di bawah arahannya sementara juga mencapai final Piala FA dan Liga Champions. 

Teristimewa Tuchel membawa Chelsea ke final Piala FA setelah menyingkirkan City di semi final. Sekaligus mengkandaskan ambisi Guardiola untuk meraih empat gelar musim ini. 

Dalam enam pertemuan mereka sebelumnya, Tuchel hanya membanggakan satu kemenangan, satu seri dan empat kekalahan. Rekor yang tidak begitu mengesankan. Namun dalam laga di Etihad merupakan tantangan tersendiri bagi Guardiola karena menyangkut gelar Premier League. 

Di antara empat kekalahan itu adalah kekalahan 4-1 sebagai bos Mainz pada Oktober 2013, kekalahan 5-1 dengan Borussia Dortmund pada Oktober 2015 dan kalah 4-3 di final DFB-Pokal 2016 - semuanya untuk Bayern Munich di bawah pelatih Guardiola. 

Namun saat ini kinerja Chelsea di bawah asuhan Tuchel sangat berkembang pesat. Clean sheet telah menjadi kunci kesuksesannya. Terakhir mereka bermain impresif melawan Real Madrid pada semi final Liga Champions. 

Manajer Chelsea ini seakan mendapatkan tempatnya kembali dalam pertandingan sepak bola klub Eropa setahun setelah kekalahan dengan Paris Saint-Germain melawan Bayern Munich.

Maka jika menghadapi City di Etihad, Chelsea kembali bermain dengan meraih kemenangan tanpa kebobolan. ini menandai tiga kemenangan beruntun di Premier League untuk pertama kalinya sejak November 2017. 

Apakah Pep Guardiola berhasil menyelesaikan uji nyali ini? Dengan mengalahkan pasukan Thomas Tuchel di Etihad? Kemenangan ini sangat penting bagi skuad City, selain jaminan meraih gelar Premier League juga mengangkat moral tim menghadapi Chlesea di final Liga Champions. 

Thomas Tuchel sudah berhasil menggagalkan satu gelar yaitu Piala FA, tentu saja Guardiola tidak mau lagi kehilangan dua gelar lainnya yang sedang mereka incar yaitu trofi Premier League dan Liga Champions. 

Salam bola @hensa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun