Menurut Ralph, Jannik Vestergaard seharusnya tidak mendapat kartu merah karena menyangkal peluang Jamie Vardy untuk mencetak gol karena Vardy tidak pernah menguasai bola hanya merebutnya. Tetapi kenyataannya harus diterima dengan lapang dada.Â
Sementara Bos Leicester, Brendan Rodgers tampak tidak begitu bahagia dengan hasil imbang ini karena seharusnya Foxes mendapatkan poin penuh.Â
Rodgers menganggap bahwa kecepatan permainan Leicester tidak pada level aslinya sampai mereka tertinggal dalam permainan. Bahkan ketika lawan bermain hanya dengan 10 orang, biasanya Leicester bagus dalam situasi seperti itu.Â
Tetapi semua yang menyaksikan permainan malam itu adalah harus memuji Southampton dengan menunjukkan kemampuan bertahan yang sangat prima.Â
Jamie Vardy adalah sosok yang bisa menjadi ancaman serius gawang Southampton. Dia adalah seorang pejuang sekjati dalam mencetak gol dan Alex McCarthy melakukan penyelamatan luar biasa dari ancaman peluang emas Vardy.Â
"Anda harus melatih lawan lalu mendapatkan kombinasi dan kualitas yang cepat. Kami tidak bisa mengelola operan terakhir malam ini. Biasanya kami menikmatinya, tetapi malam ini membuat kami frustrasi." Kata Rodgers kepada Sky Sports (1/5/21).
Rodgers melihat anak asuhnya sudah melakukan segalanya dengan sebanyak mungkin menyerang untuk memenangkan pertandingan.
Tetapi hasilnya tidak cukup baik pada malam itu untuk mendapatkan tiga poin. Banyak peluang yang tidak mampu dijadikan gol kemenangan.Â
Hasil imbang ini membuat  Leicester gagal memenangkan pertandingan tandang Liga Premier berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Juli 2020, ketika mereka tidak pernah menang dalam delapan pertandingan tandang terakhir mereka musim lalu.
Mendapatkan tambahan satu poin, Leicester tetap berada di posisi 3 dengan 63 poin masih berjarak 4 poin dengan Manchester United di posisi ke-2.Â
Chelsea siap mengancam posisi Leicester jika mereka memenangkan laga ke-34 nya melawan Fulham. Namun jarak poinnya masih selisih satu poin dari Foxes.Â