Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

European Super League, Ternyata Madrid dan Barcelona Masih Bertahan

24 April 2021   13:47 Diperbarui: 24 April 2021   14:15 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk itu sangat wajar, klub-klub besar harus juga memiliki kapasitas untuk menyampaikan pendapat tentang proses berbagi keuntungan finansial suatu kompetisi seperti Liga Champions. 

Suatu hal yang sangat penting yaitu pembagian keuntungan yang adil disertai kompetisi yang atraktif berbasis prestasi olahraga. 

Pendapat yang mengejutkan justru disampaikan oleh Presiden UEFA, Aleksander Ceferin yang bisa memaklumi dengan keputusan yang dilakukan oleh Joan Laporta. 

Caferin menilai keikutsertaan Barcelona menjadi penggagas ESL bukan keinginan Laporta melainkan proyek ini dibuat oleh Presiden Barcelona sebelumnya, Josep Maria Bartomeu. Sikap ini sangat berbeda ketika dia mengecam Presiden Real Madrid. 

Tampaknya harus ada komunikasi yang sangat terbuka antara pihak UEFA terhadap klub-klub besar di Eropa. Namun yang saat ini diterima adalah sejumlah ancaman-ancaman yang membuat klub-klub tersebut menjadi ciut nyali mereka. 

Proyek ESL setelah diumumkan pada Minggu (18/4/21), namun hanya dalam 48 jam saja mengalami perubahan sangat drastis. Pada Selasa (20/4) waktu setempat, enam klub asal Inggris, Manchester City, Liverpool, Arsenal, Tottenham Hotspur, Chelsea, Manchester United merilis pengunduran diri. 

Keluarnya klub-klub Inggris itu kemudian diikuti Atletico Madrid, AC Milan, dan Inter Milan. Kini, proyek Super League itu masih menyisakan Real Madrid, Barcelona, dan Juventus. 

Menurut Perez seperti dikatakannya kepada Marca tersebut, bahwa format Liga Champions sudah usang dan hanya diminati di perempat final. Musim lalu 650 juta telah hilang dan format ini tidak berhasil. 

Presiden Madrid ini mengaku menawarkan format baru di mana tim-tim paling penting di Eropa bermain mulai awal musim. "Anda bisa mendapatkan lebih banyak uang di mana tim-tim besar tidak rugi dengan bersolidaritas dengan orang lain." Lanjutnya seperti dilansir Marca tersebut. 

Sementara itu Presiden UEFA terus berupaya untuk melakukan sanksi kepada tim pendiri ESL yang berlaga di semi final Liga Champions yaitu Madrid, Chelsea dan Manchester City. Bahkan mereka kepesertaannya akan dibatalkan pada tahun berikutnya. 

Berdasarkan kesepakatan kontrak yang sudah ditandatangani, Perez menegaskan bahwa 12 klub pendiri masih tergabung dalam ESL. Akan tetapi, jika ada yang ingin benar-benar keluar dan membayar denda, maka Perez tidak akan menolaknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun