Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mason Mount Bawa Satu Kaki Chelsea ke Semifinal Liga Champions

8 April 2021   05:02 Diperbarui: 8 April 2021   09:19 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebobolan 5 Gol di Premier League dituntaskan Chelsea di 8 besar Liga Champions ketika mereka menang 2-0 atas FC Porto sebagai tuan rumah leg pertama. Mereka harus bermain di Estadio Ramon Sanchez-Pizjuan-Seville karena alasan keamanan Covid-19. 

BACA JUGA : Ada 3 Sebab Kekalahan Liverpool dari Real Madrid di 8 Besar Liga Champions

Hasil ini membuat The Blues sudah melangkahkan satu kakinya di babak semi final, selangkah lagi harus dituntaskan dalam laga leg kedua yang akan berlangsung di Stadion yang sama pada Rabu (14/4/21) pukul 02.00 WIB dini hari. 

Penampilan yang efisien dari Chelsea. Mereka mampu mengatasi tekanan skuad Porto sejak awal sebelum menemukan terobosan dengan satu-satunya upaya mereka di babak pertama. 

Kemenangan dengan dua gol tandang membuat Chelsea memegang kendali penuh menjelang leg kedua pekan depan, di mana mereka berupaya mencapai semifinal untuk pertama kalinya sejak 2014.

Thomas Tuchel menurunkan formasi dengan sistem 3 bek Antonio Ruediger, Andrea Christensen dan Cesar Azpiliqueta. 

Empat lini tengah diperkuat oleh dua sayap Ben Chilwell di kiri dan Rece James di kanan. Dua gelandang penyeimbang ditempati oleh Jorginho dan Mateo Kovacic. 

Sementara trio penyerang dalam posisi striker adalah Kai Harvets didukung duet Timo Werner dan Mason Mount di belakangnya. Penjaga gawang masih diperkuat oleh Edouard Mendy. 

Dengan komposisi seperti ini, Chelsea sangat kokoh dalam bertahan karena bisa memiliki 5 pemain jika wing back mereka, Chilwell dan James ikut turun ke garis pertahanan. 

Sementara duet pivot, Kovacic dan Jorginho juga stabil menjaga area mereka. Keseimbangan transisi tim ada di tangan mereka. 

Kekalahan 2-5 dari West Bromwich Albion dalam laga Premier League pada Sabtu (3/4/21) lalu seakan sudah mereka lupakan. 

Penampilan pemain Chelsea kembali bergairah dalam laga melawab Porto ini. 

Gol pembuka lahir dari pemain muda yang sedang bersinar, Mason Mount. Chelsea memiliki peluang pada menit ke-32 di sekitar area penalti Porto ketika Jorginho memilih untuk mengirim asis kepada pemain berusia 22 tahun itu.  

Putaran badan Mason dan backheelnya yang cerdas telah menipu Zaidu, sebelum pemain internasional Inggris itu melakukan tendangan rendah dengan kaki kanan ke sudut jauh gawang Porto yang dijaga oleh Agustin Marchesin. 

Gol ini merupakan gol kelima Mason Mount di semua kompetisi di bawah asuhan Thomas Tuchel, lebih banyak dari pemain Chelsea lainnya.  

Gol kedua lahir hanya lima menit sebelum laga berakhir sekaligus memupuskan harapan skuad Porto untuk memenangkan laga leg pertama ini. 

Sosok Ben Chilwell mencetak gol ini, menjadi kunci bagi The Blues selama pertandingan berlangsung. 

Kovacic adalah pemicu kegugupan lini belakang Porto. Asisnya berhasil dikerjakan tuntas oleh Chilwell membobol gawang dengan melewati Marchesin yang maju meninggalkan gawangnya yang kosong dengan penyelesaian langsung dari jarak dekat.

Dua gol yang sangat penting sebagai gol tandang. Sangat berat peluang Porto untuk membalikkan defisit dua gol mereka pada laga leg kedua pekan depan. 

Porto setidaknya harus menang dengan selisih 3 gol pada laga tersebut, satu perjuangan yang tidak mudah. 

Sebaliknya Chelsea cukup bermain imbang untuk mereka melangkah ke semi final melawan pemenang laga antara Real Madrid melawan Liverpool. 

Porto yang berhasil menyingkirkan Juventus di fase 16 besar sebenarnya bermain cukup dominan dengan memiliki 12 peluang tembakan ke gawang Chelsea. 

Namun mereka tanpa dua pencetak gol terbaik mereka yaitu Sergio Oliveira dan Medhi Taremi karena skorsing sehingga terasa begitu tumpul. 

Kemenangan ini bagi Chelsea adalah pencapaian mereka telah memenangkan laga sistem gugur secara berturut-turut di Liga Champions UEFA untuk pertama kalinya sejak April 2004 di bawah Claudio Ranieri. 

Usai laga tersebut, Thomas Tuchel, pelatih kepala Chelsea, berbicara kepada BT Sport (8/4/21): "Kami memiliki banyak kemenangan bersama, kami mengalami kekalahan bersama, tetapi sekarang kami memiliki reaksi setelah kekalahan bersama. Itu membuat kami lebih dekat bersama, membawa kepercayaan dan itu luar biasa." 

Sungguh mereka kini sudah memiliki kebersamaan satu dan lainnya. Suatu hal yang membuat skuad Chelsea semakin kuat dan kompak dimana hubungan harmonis terjadi diantara pemain dan Manajer mereka. Selamat untuk The Blues Chelsea.  

Salam bola @hensa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun