Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Prancis Vs Ukraina, Gol Griezmann Belum Cukup Tundukkan Andriy Shevchenko

25 Maret 2021   05:55 Diperbarui: 25 Maret 2021   09:46 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antoine Griezmann pencetak gol untuk Prancis dalam laga melawan Ukraina yang berakhir imbang (Foto Goal.com)

Juara Piala Dunia 2018, Prancis sudah memulai pertaruhan mereka untuk mempertahankan gelar ketika di Stade de France - Saint-Denis, menjamu tim Ukraina pada Kamis (25/3/21) dini hari WIB.  Laga kualifikasi Piala Dunia Qatar di grup D tersebut harus berakhir dengan hasil imbang. 

BACA JUGA : Menunggu Aksi "Trio Les Bleus" Prancis di Kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022

Dalam laga malam itu Prancis pantas untuk lebih unggul di babak pertama ketika pertandingan baru berjalan 19 menit, Antoine Griezmann mencetak gol untuk keunggulan 1-0. 

Tetapi Les Bleus memiliki sedikit keluhan pada babak kedua yang seakan buntu menambah gol mereka setelah hanya dalam 12 menit sejak peluit babak kedua berbunyi, Ukraina membalas menjadi 1-1 berkat gol Sydorchuk. 

Memiliki 62 persen permainan, gol kemenangan yang ditunggu tak kunjung datang hingga peluit akhir berbunyi. 

Ada 18 peluang, namun hanya 3 tambakan yang tepat sasaran, 9 tembakan diluar target dan sisanya berhasil diblok. Begitu pula mereka memiliki 12 tendangan sudut. 

Gambaran yang menunjukkan Prancis seharusnya memenangkan laga ini namun fakta yang terjadi adalah kehilangan poin mengingat cara babak kedua berjalan. 

Itu adalah malam yang membuat frustrasi Les Bleus yang gagal untuk meniru level intensitas di 45 menit pertama melawan Ukraina yang membaik performanya. 

Hasil imbang ini tentu saja memberi tekanan pada juara dunia untuk memenangkan dua laga kualifikasi tersisa mereka di jendela internasional ini. 

Sungguh hasil imbang ini diluar semua ekspektasi, merupakan hasil yang sensasional bagi Ukraina. Awal yang baik dalam kiprah mereka menghadapi kualifikasi ini. 

Para pengamat dan pakar sepakbola di Eropa, tidak banyak yang meramalkan Ukraina mampu mengambil poin di Paris. 

Skuad Ukraina melalui komitmen dan keyakinan mereka sepenuhnya layak mendapatkan hasil imbang ini. 

Secara formal, ini laga yang berakhir draw, tetapi ini adalah kemenangan taktis yang nyata bagi pelatih Andriy Shevchenko. 

Pelatih yang merupakan legenda AC Milan ini berhasil dengan keputusannya untuk mengubah formasi Ukraina menjadi 5-4-1 yang sangat kokoh dalam bertahan. 

Formasinya juga sangat fleksibel melakukan transisi negatif ke positif dengan serangan balik cepat. Area pertahanan mereka juga kokoh dengan zona marking. 

Usai laga tersebut Andriy Shevchenko, pelatih Ukraina menyambut gembira hasil draw ini seperti dilansir situs resmi, UEFA.com (25/3/21): "Saya tahu kami harus menderita dan saya berbicara banyak dengan para pemain sebelum pertandingan." 

"Ini adalah permainan di mana kita harus membuat rencana dan bekerja seperti sebuah tim. Kami berjuang dan berhasil. Kami pantas hari ini untuk mendapatkan poin karena mereka benar-benar berusaha keras." 

Kunci keberhasilan Ukraina menahan imbang Prancis adalah kordinasi lini belakang mereka yang kokoh. 

Lini tengah yang mampu mengawal setiap bola yang mengalir dari gelandang dan penyerang Prancis. Mbappe, Griezmann dan Coman seakan tidak mampu menembus mereka. 

Kylian Mbappe yang bermain dibawah performa terbaiknya akhirnya digantikan Anthony Martial di menit ke-77. 

Namun tetap saja mereka tidak mampu menembus pertahanan yang di galang kuartet Ukraina yaitu Matviyenko, Kryvtsov, Mykolenco dan Zabarnyl.

Sementara Didier Deschamps, pelatih Prancis, berbicara kepada TF1 seperti dilansir UEFA.com (25/3/21):

"Kami seharusnya aman di babak pertama mengingat jumlah peluang kami. Namun lebih sulit di babak kedua. Gol kebobolan tidak bisa dihindari, kami berusaha keras hingga akhir dan tentu saja kami kecewa." 

Deschamps sangat ajar harus kecewa dengan hasil imbang ini. Dia pasti ingat ketika Prancis menang 7-1 atas tim yang sama pada bulan Oktober tahun lalu dalam laga persahabatan. 

Bagi skuad Prancis, meraih hasil imbang di kandang sama dengan mengalami kekalahan kehilangan dua poin. 

Laga berikutnya Prancis akan menghadapi Kazakhstan di Astana Arena Nur Sultan, Minggu (27/3/21) dan Bosnia-Herzegovina pada Rabu (31/3/21) di Stadion Grbavica - Sarajevo. 

Salam Bola @hensa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun