Bagi Mikayla Angela, cinta itu adalah kepalsuan yang harus ditebus dengan dendam. Tetapi itu dulu ketika dirinya terpuruk dan tercampak oleh Ayah tirinya sendiri di malam jahanam.Â
Kayla larut dalam dendam di kubangan nista dan kegelapan. Dia terlantar dan terpaksa terbawa arus nestapa dan kehinaan. Tidak ada lagi cinta dalam dirinya karena sudah terengut aib memalukan.Â
Dunia hitam itu tidak akan lagi ditorehnya apalagi kembali dijalani. Sosok polos yang ada dalam diri Hendarno Al Ghufron telah membukakan hatinya untuk kembali menata bahagia.Â
Bersamanya Kayla berusaha menutup rapat masa lalunya yang kelam. Sekarang dirinya mulai lagi menata masa depannya dengan semangat tinggi terutama ingin menyelesaikan studi kimianya.Â
Kayla seakan bertemu dengan malaikat penolong yang ada dalam diri Hendarno Al Ghufron. Pemuda ini sangat bersahaja dengan kesabarannya selalu membuat hati Kayla merasa nyaman dan damai.Â
Bagaimana Kayla merasakan rasa harunya ketika dirinya kembali mengikuti misa di Gereja Kathedral, yang selama ini dilupakannya. Saat itu dia merasakan Kasih SayangNya. Tuhan tidak pernah melupakan hamba-hamba yang kembali kepadaNya.Â
Semua langkah-langkah Kayla itu berkat seorang Hendarno yang dengan sabar setia menuntunnya. Hendarno putra bungsu seorang Ulama Karismatik pemilik sebuah pesantren, adalah sarjana kedokteran yang tengah memperdalam ilmu spesialis bedah.Â
"Mas! Kenapa kamu mencintaiku? Aku hanya seorang wanita yang kotor sedangkan kamu adalah orang terhormat." Kata Kayla menjawab ungkapan perasaan Hendarno malam itu.Â
Hendarno hanya tersenyum mendengar jawaban pernyataan cintanya kepada Mikayla. "Kayla, kamu tidak perlu menjawabnya malam ini. Kamu boleh memikirkan sedalam-dalamnya sebelum memutuskannya." Ujar Hendarno penuh dengan pengertian. Â
Gadis ini sebenarnya juga merasakan cinta dalam dirinya. Kayla ingin jujur mengatakan cinta itu namun gadis itu merasa tahu diri bahwa Hendarno bukan lelaki yang setara dengannya. Hanya wanita baik-baik yang mendapatkan lelaki baik-baik seperti Hendarno.Â
Kayla merasa dirinya bukan wanita baik-baik. Walaupun sekarang sudah tidak lagi berada dalam dunia hitam selama dua tahun terakhir ini. Kayla mahasiswi Kimia ini sekarang ingin fokus menyelesaikan skripsinya.Â
Rasanya ingin dia melupakan saja mimpinya hidup bersama Hendarno Al Ghufron. Tantangan di depannya terlalu berat. Kayla juga harus menghadapi lingkungan keluarga Hendarno yang sangat berbeda dengan dirinya.Â
Tetapi semakin Kayla berusaha melupakan pemuda penyabar itu, semakin kuat pula hatinya selalu ingat kepadanya. Seakan semua relung di hatinya hanya diisi oleh seorang Hendarno Al Ghufron.Â
Namun jalan di depan sangat terjal, terlalu terjal sehingga sangat sukar untuk didaki. Bahkan jalan itu semakin hari semakin gelap. Kayla merasa betapa tidak mampu menjangkau cinta lelaki pujaannya.Â
"Suatu hari aku harus berani menjawab cintanya dengan berbohong kepada diriku sendiri." Terbersit kalimat itu dalam hatinya.Â
@hensa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H