Chelsea berhasil melanjutkan tren positif kinerja mereka untuk tetap mantap di posisi ke-4 Premier League dengan raihan 50 poin. Mereka berhasil menundukkan Everton 2 gol tanpa balas pada Selasa (9/3/21) di Stamford Bridge.Â
BACA JUGA : Ini Arti Kemenangan "Setan Merah" dalam Derby di Etihad
Dalam pertandingan krusial untuk perebutan kualifikasi Liga Champions tersebut, Kai Havertz memberikan kontribusi yang menentukan di kedua babak saat Chelsea membuktikan keunggulan mereka di atas rival empat besar mereka, The Toffees Everton.Â
Gol pembuka Chelsea adalah kinerja apik dari Kai Havertz. Saat itu di menit ke-31, Hudson-Odoi berhasil melewati hadangan Mason Holgate dan Andre Gomes di lini tengah sebelum melepaskan umpan kepada Marcos Alonso di sisi kiri.Â
Bek sayap asal Spanyol ini kemudian  mengumpan silang di arahkan ke gawang. Havertz menyambutnya dan bola tersebut meluncur ke sudut bawah setelah memantul dari kaki bek Everton, Ben Godfrey.  Jordan Pickford tidak berhasil menyelamatkan gawangnya. Chelsea 1-0 Everton.Â
Gol ini semakin menyulut semangat skuad asuhan Thomas Tuchel. Mereka menguasai permaianan sepenuhnya dengan memegang bola sebanyak 65 persen. Dominasi ada dalam kendali mereka dengan serangan total.Â
Jordan Pickford bermain cemerlang untuk menghindari gol lebih lanjut. Kiper Everton ini berhasil menggagalkan peluang Chelsea empat menit sebelum jeda, ketika upaya Marcos Alonso tendangannya melewati tiang gawang Pickford. Â
Gol kedua Chelsea lahir dari tendangan penalti yang dilakukan oleh Jorginho dengan baik pada menit ke-65. Penalti diberikan wasit ketika Pickford melakukan pelanggaran serius di areanya terhadap Harvetz.Â
Thomas Tuchel melakukan beberapa perubahan skuad dalam laga ini. Callum Hudson-Odoi, Kai Havertz, Mateo Kovacic, Marcos Alonso dan Kurt Zouma kembali sebagai starter. Chelsea membuat lima perubahan dan rotasi pemain setelah mereka menang di Liverpool pekan lalu.Â
Sementara Carlo Ancelotti membuat dua perubahan yaitu memasukkan Gylfi Sigurdsson dan Allan kembali sebagai starter dari komposisi saat Everton meraih kemenangan di West Brom.
Usai laga tersebut Pelatih kepala Chelsea Thomas Tuchel mengatakan dalam jumpa pewarta seperti dilansir Chelseafc.com (9/3/21) : "Kami pantas menang. Itu adalah babak pertama yang sangat sulit, tetapi kami mengendalikan sepenuhnya. Babak kedua kami meningkatkan level kami dan melakukan banyak serangan berbahaya."Â
Tuchel merasakan kebanggaan dengan kinerja para pemainnya. Pelatih asal Jerman ini merasa sangat menyenangkan berada di pinggir lapangan dan bekerja dengan tim. Dia juga merasakan bahwa semua orang di klub London ini melakukan segalanya untuk bersaing di level ini.Â
Sementara Manajer Everton Carlo Ancelotti harus jujur dengan kekalahan ini. Don Carlo dengan lapang dada mengatakan : "Kami harus jujur; kami tidak berada di level yang sama. Kami tidak bisa memainkan pertandingan terbuka melawan tim semacam ini."Â
"Itu adalah rencana untuk bermain dengan cara yang sama seperti saat kami bermain melawan Liverpool, tetapi melawan Liverpool kami mencetak gol lebih awal." Demikian dikatakannya kepada Skysports.Â
Everton tengah berjuang untuk zona Liga Eropa. Mereka berharap dapat mempertahankan posisinya berada di sana sampai akhir kompetisi. Everton harus bersaing dengan West Ham yang berada di posisi ke-5 untuk masuk dalam zona Liga Eropa. Â terakhir. Â
Chelsea berhasil melanjutkan dominasinya terhadap klub asal Kota Liverpool, Everton. Statistik pertemuan mereka seperti dilansir Premierleague.com (9/3/21) menunjukkan Chelsea tidak terkalahkan dalam 26 pertandingan kandang terakhir Liga Premier melawan Everton.Â
The Blues menang 15 laga dan 11 laga lainnya berakhir draw. Â Rekor kandang tidak terkalahkan terlama dalam sejarah liga yang dicapai Chelsea adalah ketika melawan Spurs dan Leeds. Â
Mereka meraih 27 laga tanpa kalah yang dicapai antara tahun kompetisi 1990-2016 dan melawan Leeds sebanyak 35 laga pada kompetisi antara 1946-2001.Â
Sebaliknya Everton memiliki rekor tandang tanpa kemenangan yang lebih lama di liga daripada di Chelsea. The Toffees memiliki rekor tanpa kemenangan dalam 26 kunjungan ke Stamford Bridge sejak menang 1-0 pada November 1994.Â
Thomas Tuchel saat ini melanjutkan tren positif tidak terkalahkan sejak menjadi manajer Chelsea dengan 9 laga, 6 laga dimenangkan dan 3 laga berakhir seri. Hanya Maurizio Sarri dengan 12 laga tidak terkalahkan bersama Chelsea pada 2018-19.
Bos Chelsea Thomas Tuchel menjadi manajer pertama dalam sejarah Liga Premier yang melihat timnya mencatatkan clean sheet di masing-masing dari lima pertandingan kandang pertamanya sebagai pelatih di kompetisi tersebut.Â
Hasil kemenangan 2-0 malam ini juga mencatatkan The Blues meraih lima clean sheet dalam liga di Stamford Bridge secara berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Januari 2015.Â
Gol bunuh diri pemain Everton, Â Ben Godfrey telah menambah koleksi mereka menjadi 53 gol bunuh diri di Liga Premier, tujuh lebih banyak dari tim mana pun dalam sejarah kompetisi.Â
Kemenangan yang sangat mengesankan bagi para penggemar dan mereka layak untuk meraihnya. Selamat untuk The Blues Chelsea dan Thomas Tuchel.Â
Salam bola @hensa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H