Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Skandal "Barcagate" Panas, Bartomeu Ditangkap Polisi dan Masa Depan Messi

2 Maret 2021   03:45 Diperbarui: 2 Maret 2021   12:58 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Victor Font, kandidat kuat Presiden Barcelona (Foto Marca.com)

Kejadian tersebut sudah mencoreng nama baik dari klub Barcelona. Sebutan "Barcagate" oleh sebagian fans fanatik Barca juga dianggap tidak tepat. Menurut mereka "Bartogate" lebih tepat untuk kasus skandal yang dilakukan oleh Josep Maria Bartomeu.

BACA JUGA : Juergen Klopp Mulai "Merangkak" Naik Bersama The Reds Liverpool

Pada Senin (1/3/21) pagi hari waktu setempat, kasus skandal Barcagate kembali memanas ketika Polisi Catalan telah menggerebek kantor Barcelona di tengah laporan bahwa mantan presiden klub Josep Maria Bartomeu telah ditangkap. Media di Spanyol banyak memberitakan tentang hal tersebut.

Menurut Sport.es (1/3/21), dalam sebuah pernyataan, Los Mossos d'Esquadra, Kepolisian Catalan mengkonfirmasi bahwa mereka tengah melanjutkan kembali beberapa investigasi skandal Barcagate sedang dilakukan di Markas Barcelona oleh unitnya.

Hal tersebut sebagai penyelidikan kejahatan ekonomi yang selama ini dikenal dengan skandal Barcagate. Bartomeu telah ditahan sebagai bagian dari penyelidikan tersebut.

Termasuk yang turut ditahan adalah CEO klub saat ini yaitu Oscar Grau, Kepala layanan hukum Barca, Roman Gomez Ponti dan mantan direktur Jaume Masferrer juga ditangkap.

Penyelidikan skandal "Barcagate" ini dipusatkan pada dugaan ketika Presiden Maria Bartomeu membayar perusahaan media sosial 13 Ventures. 

Upaya tersebut untuk mencoreng nama baik orang yang sering bersebrangan seperti Lionel Messi, Pep Guardiola, Xavi, Gerard Pique dan mantan presiden Joan Laporta selama kepemimpinan Bartomeu.

Inilah yang dikatakan Pep Guardiola waktu itu yang diduga menjadi korban skandal tersebut. 

Pep mengemukakan tentang Barcagate kepada Sport.es (1/3/21) "Saran saya kepada presiden Barca adalah jangan berbicara terlalu keras."

Pernyataan Pep tersebut menanggapi konferensi pers yang digelar Josep Maria Bartomeu beberapa waktu lalu. 

Mantan presiden Barca itu menggunakan momen itu untuk merayakan sanksi UEFA kepada Manchester City dengan tidak bermain di Liga Champions karena diduga melanggar 'Fair Play' keuangan.

Pep Guardiola adalah salah satu target Bartomeu dalam upaya mendiskreditkan beberapa tokoh di lingkungan klub Barcelona. 

"Saya tidak tahu apakah mereka memata-matai saya atau tidak, tetapi jika mereka melakukannya, mereka tidak membutuhkannya. Mereka tahu siapa saya, mereka sudah mengenal saya," kata Pep seperti dilansir Sport.es di atas.

Sebenarnya kantor Barca pada Juli 2020 pernah digeledah sehubungan dengan klaim tersebut. Meskipun saat itu klub sudah menyewa Price Waterhouse Coopers untuk menyelidiki masalah tersebut dan hasil audit keuangan yang dilakukan juga mendukung mereka.

Kelompok yang bernama Dignitat Blaugrana membuat pengaduan tentang skandal tersebut. Dikutip dari Marca.com (1/3/21), mereka membuat pengaduan setelah mendengar tentang I3 Ventures, sebuah perusahaan yang dibayar oleh Barcelona untuk tugas monitoring media sosial.

Monitoring tersebut untuk meningkatkan citra Bartomeu sekaligus merusak citra pemain dan mantan direktur yang berada di posisi berseberangan dengan Bartomeu termasuk Lionel Messi dan Pep Guardiola.

Sehubungan dengan terkuaknya skandal itu, anggota dewan Direksi Barcelona, Emili Rousaud, Enrique Tombas, Silvio Elias, Josep Pont, Maria Teixidor, Noelia Ronero dan Jordi Calsamiglia mengundurkan diri di tengah kasus Barcagate tersebut.

Pada Oktober 2020 lalu, Bartomeu juga akhirnya mengundurkan diri sebagai presiden Barcelona menyusul penutupan musim ketika Messi mencoba meninggalkan klub dan menjelang mosi tidak percaya pada kepemimpinannya.

Sementara itu Victor Font, calon presiden FC Barcelona, mengatakan tentang insiden penangkapan tersebut: 

"Secara logis ini adalah hari yang menyedihkan bagi para penggemar Barcelona karena itu mempengaruhi reputasi kelembagaan klub." Ujarnya kepada Sports.es.

Victor Font, kandidat kuat Presiden Barcelona (Foto Marca.com)
Victor Font, kandidat kuat Presiden Barcelona (Foto Marca.com)

Menurutnya kejadian tersebut sudah mencoreng nama baik dan reputasi klub Barcelona. Begitu pula sebutan "Barcagate" oleh sebagian fans fanatik Barca juga tidak tepat. 

Menurut mereka menyebutnya dengan Bartogate jauh lebih tepat pada kasus skandal yang dilakukan oleh Bartomeu.

Victor Font dan Joan Laporta akan saling bersaing untuk perebutan kursi sebagai presiden Barcelona. Pemilihan umum tersebut berlangsung hari Minggu ini 7 Maret 2021.

Pemilihan Presiden Barcelona ini sangat menentukan masa depan Lionel Messi. Namun kedua kandidat ini sangat mendukung untuk mempertahankan Lionel Messi memperpanjang kontraknya bersama Blaugrana, klub asal Catalan tersebut. Apakah Messi bertahan di Barcelona?

Salam bola @hensa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun