Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tiket Final Piala Liga, Ini Akhir "Derby Manchester" dengan 2 gol

7 Januari 2021   05:53 Diperbarui: 7 Januari 2021   10:38 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
John Stones dan Fernandinho pencetak gol City ke gawang United dalam semifinal Piala Liga Inggris (Foto Skysports.com)

Manchester City berhasil mencapai final Carabao Cup atau Piala Liga Inggris untuk keempat kali secara berturut-turut setelah menang 2-0 atas tuan rumah Manchester United di Old Trafford, Kamis (7/1/21) dini hari WIB.

Skuad City harus bermain tanpa Gabriel Jesus dan Kyle Walker yang terpapar Covid-19. Mereka haruskan menjalani isolasi selama 14 hari. 

Maka wajar jika Pep Guardiola menyambut gembira kemenangan ini walaupun tanpa skuad yang lengkap.  

Kepada situs resmi klub, Mancity.com (7/1/21), Pep sangat bangga dengan skuad asuhannya yang bermain lebih baik dari United. 

Para pemain City menemukan lebih banyak operan, menemukan satu sama lain, semua pemain bersama-sama kompak dalam menjalin proses menyerang dan bertahan selama pertandingan.

Dengan formasi 4-3-3 City berhasil melakukan keseimbangan permainan dengan transisi yang sangat stabil. Peran Fernandinho dan Ilkay Gundogan sebagai poros penyeimbang sangat berhasil. 

Sementara Kevin de Bruyne seperti biasa sebagai pengatur serangan sehingga memudahkan trio Mahrez, Fodden dan Sterling membuka peluang di area penalti United. 

Sosok yang menorehkan kemenangan City dalam derby yang menghibur ini adalah John Stones yang mengarahkan tendangan bebas Phil Fodden untuk memberi tim Pep Guardiola tersebut keunggulan di awal babak kedua lima menit sejak dimulai. 

Hanya 7 menit sebelum laga berakhir, giliran Fernandinho mencetak gol voli indah dari jarak 20 yard untuk memastikan kemenangan yang pantas bagi City menuju final berhadapan dengan Tottenham Hotspur di Wembley pada 25 April 2021. 

Dua sosok pencetak gol ini membuat City kini memiliki 16 pencetak gol yang berbeda di semua kompetisi musim ini, lebih banyak dari tim Liga Premier lainnya. 

Sementara dalam sejarah turnamen ini, City menjadi tim kedua yang mencapai empat final empat kali berturut-turut, setelah Liverpool, yang melakukannya antara tahun 1981 dan 1984. 

Manchester City tinggal satu kali juara lagi untuk menyamakan rekor Liverpool yang sudah menjuarai turnamen ini sebanyak 8 kali juara. 

Dalam laga malam itu, sebenarnya dua gol City tersebut merupakan kreasi yang sangat sederhana. Seharusnya para defender United bisa dengan mudah mengantisipasinya sehingga tidak terjadi kebobolan gol.   

Coba kita perhatikan dengan gol pertama hasil tendangan bebas dari kaki Phil Fodden yang melewati kepala para Defender United lalu bola jatuh menyentuh kaki John Stones menerobos gawang Dean Henderson. 

Gol kedua juga sangat simpel ketika bola sepak pojok Kevin de Bruyne berhasil disundul Aaron Wan Bissaka, namun bola tersebut menghampiri kaki Fernandinho. Hanya dengan satu sentuhan tendangan volinya menembus pjok kanan gawang Hendesrson. 

Bos Manchester United Ole Gunnar Solskjaer dengan jujur mengakui bahwa dua gol itu sangat sepele, tidak seharusnya terjadi jika saja lini belakang Setan Merah memiliki komunikasi yang baik. 

Solskjaer berbicara kepada Sky Sports (7/1/21) : "City bisa mencetak banyak gol hebat dan Anda bisa menerimanya. Tetapi ketika Anda kebobolan dua set-play sederhana yang seharusnya kami selesaikan, Anda sangat kecewa. Kami tidak cukup bagus pada saat-saat itu." 

"Kami sendiri tidak menciptakan peluang yang cukup besar. Mereka juga tidak melakukannya tetapi kami tidak memiliki kemahiran ekstra yang kami miliki dalam pertandingan ketat yang kami menangkan belakangan ini. Kami tidak cukup bagus." 

Maka lengkaplah sudah bagi United, buruk di pertahanan dan mandul di depan seperti diakui sendiri oleh manajer mereka, Solskjaer. 

Dengan kekalahan ini, Manchester United telah tersingkir tiga kali dari empat pertandingan semifinal terakhir mereka di Piala Liga. 

Bagi United kekalahan ini tidak menutup pujian kepada Dean Henderson yang bermani sangat baik dengan beberapa penyelamatan brilian. 

Menggagalkan sundulan Sterling dan tendangan Mahrez adalah dua penyelamatan kiper kedua Manchester United ini. 

Catatan penting seperti diakui sendiri oleh Solskjaer adalah komunikasi kuartet lini belakang yang masih saja belum membaik. 

Duet bek tengah Maguire dan Lindelof dengan dua full back, Wan Bissaka dan Luke Shaw masih saja banyak melakukan kesalahan yang mendasar. 

Begitu pula Fred sebagai salah satu poros di lini tengah sering kehilangan bola dari kakinya. Ketika bola direbut oleh pemain City, Scott McTominay juga sering terlambat memberikan respon. Beberapa kali hal ini terjadi sehingga mengancam gawang /Dean Henderson. 

Duet penyerang United, Marcus Rashford dan Anthony Martial kembali mengalami kebuntuan. Penyakit lama yang sering terjadi dengan duet ini. Berapa banyak umpan matang dari Fernandes dan Pogba yang disia-siakan begitu saja oleh duet ini. 

Selamat untuk Pep Guardiola dan bagi Solskjaer harus kembali berbenah karena puncak klasemen Premier League sudah menuggu di kandang Burnley. 

Salam bola @hensa 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun