Permainan Aneh Tottenham dan 8 Gol di Old Trafford

Mereka yang menyaksikan laga Tottenham menjamu Leicester di London pasti setuju bahwa duel tersebut berjalan ketat. Stadion Tottenham Hotspur pada Minggu (20/12/20) itu menjadi saksi bisu dua gol Leicester di gawang Spurs sehingga membuat Jose Mourinho merana. 

Dua gol kemenangan Leicester City adalah berkat hadiah penalti yang dieksekusi dengan baik oleh Jamie Vardy dan gol bunuh diri Toby Alderweireld yang menghalau sundulan Vardy namun bola justru masuk ke gawang Hugo Lloris. 

"Saya frustrasi, tetapi saya pikir ini adalah permainan yang aneh untuk digambarkan. Ini adalah permainan dengan penalti dan gol bunuh diri, permainan di mana penjaga gawang Anda tidak melakukan penyelamatan sama sekali. Tapi permainan yang tidak kami lakukan. bermain sangat, sangat baik. Ini adalah permainan yang aneh untuk dideskripsikan " Demikian kata Jose Mourinho seperti dilansir Premierleague.com (20/12/20). 

Manajer asal Portugal ini boleh kecewa dengan kekalahan tim asuhannya dengan cara yang aneh. Namun dua gol tersebut adalah fakta yang terjadi di lapangan. 

Pada akhir babak pertama hadiah penalti diberikan kepada Leicester karena Serge Aurier mendorong keras Wesley Fofana di area penalti Spurs. Sempat direview oleh VAR namun keputusan tetap merupakan hukuman penalti diberikan untuk pelanggaran ini. 

Aurier sekarang telah memberikan empat penalti di Liga Premier untuk kerugian Tottenham. Namun  rekor dipegang oleh David Luiz dari Arsenal yang memberikan lebih banyak pelanggaran yang berbuah penalti untuk kerugian Arsenal. 

Gol kedua terjadi pada babak kedua ketika dalam permainan terbuka bola dari umpan lambung berhasil disundul oleh Jamie Vardy mengarah ke gawang. Toby berupaya mencegah bola tersebut namun malah membentur lututnya masuk ke gawang sendiri. 

Mourinho mengatakan bahwa kekalahan Tottenham dari permainan yang aneh karena dua gol tersebut seharusnya tidak terjadi. Faktanya di lapangan, kedua tim bermain ketat seimbang saling menyerang dan bertahan. Bahkan Tottenham sedikit unggul dalam penguasaan bola yaitu sebesar 56 persen. 

Namun manajer Tottenham ini jujur mengakui bahwa dalam 20 menit pertama permainan tim asuhannya sangat buruk. Mereka tidak mampu menciptakan peluang untuk mencetak gol. Lemah dalam penjagaan dan miskin kreativitas. 

Dari data statistik Premierleague.com (20/12/20), Spurs juga unggul dalam permainan lainnya yaitu menciptakan 710 sentuhan dan 5 kali tedangan penjuru. Ada 8 peluang mencetak gol namun hanya 3 tembakan yang tepat sasaran. Leicester sendiri memiliki 17 peluang 4 tembakan diantaranya tepat sasaran. 

Bagi Mourinho ini adalah kekalahan kedua berturut-turut setelah sebelumnya pada matchweek 13 dikalahkan 1-2 oleh Liverpool di Anfield. Hasil yang sangat mencemaskan bagi Spurs setelah selama ini memimpin klasemen. Kini mereka harus berada di posisi 5 dengan 25 poin. 

Kemenangan Leicester City menjadi catatan penting untuk mereka naik ke posisi kedua dengan 27 poin terpaut 4 poin dari Liverpool yang memimpin klasemen Premier League. 

Dalam laga lainnya yang juga sangat menentukan pergeseran posisi dalam klasemen adalah kemenangan Manchester United atas Leeds United. Setan Merah berhasil membantai 6-2 Los Blancos. Delapan gol yang tercipta di Old Trafford ini benar-benar catatan rekor mereka dalam bermain sepakbola.

Laga baru berjalan dua menit, United sudah unggul dua gol berkat Scott McTominay. Gol pertama tendangan kerasnya merobek sisi kanan gawang Leeds dari umpan Bruno Fernandes. Gol kedua McTominay dengan memanfaatkan asis cerdas Anthony Martial. 

Bruno Fernandes dan Victor Lindelof menambah gol menjadi 4-0 hanya dalam waktu 37 menit saja. Leeds memperkecil ketinggalan 4 menit kemudian dengan gol sundulan dari Liam Cooper. Kedudukan 4-1 untuk United sampai turun minum. Babak kedua dua gol tambahan dari penalti Fernandes dan Daniel James dan satu gol balasan untuk Leeds dari Sturat Dallas. 

Ole Gunnar Solskjaer menyikapi kemenangan besar ini dengan banyak senyum. Baginya hal yang menggembirakan adalah peningkatan tim yang signifikan. Terutama kerja sama tim dan mental bertanding. 

Usai laga, Solskjaer mengemukakan perasaannya seperti dilansir Premierleague.com (20/12/20) : "Saya menikmatinya. Tidak peduli berapa skornya mereka memiliki sikap atau gaya tertentu. Kami bahkan tidak berada di titik tengah, posisi liga bukanlah sesuatu yang kami melihat, kami melihat peningkatan tim."

Roy Keane, legenda Setan Merah yang mantan kapten United saat dibesut Alex Ferguson, selama ini selalu mengkritik tajam penampilan United. Namun kali ini Keane memberikan pujian setinggi langit. Bahkan Keane mengatakan bahwa Manchester United sebagai tim penantang serius Liverpool dalam memperebutkan juara Premier League tahun ini.  

Manchester United saat ini menduduki posisi ke-3 dengan 26 poin dan menyisakan satu laga tunda. Pencapaian yang sangat impresif dalam klasemen menjelang Natal dan Tahun Baru ini. 

Satu laga di depan bagi Setan Merah adalah laga Boxing Day pada Sabtu (26/12/20) di King Power Stadium melawan tuan rumah Leicester City. Ini duel memperebutkan posisi atas klasemen. Liga Inggris semakin menarik diikuti. 

Salam bola @hensa