Saat itu Adam Lallana masih di Anfield, Klopp  sering kali menempatkan Lallana atau Xherdan Shaqiri di sana bersama Sadio Mane, Roberto Firmino dan Mohamed Salah.Â
Kali ini peran yang dulu ditugaskan kepada Adam Lallana, diberikan kepada Diogo Jota.
Formasi ini kembali diterapkan pada laga fase grup Liga Champions melawan klub asal Denmark, Midtjylland. Diogo Jota kembali berposisi sebagai pemain sayap bersama Xherdan Shaqiri.Â
Sebagai duet pivot adalah Milner dan Henderson kemudian babak kedua Wijnaldum masuk menggantikan posisi Hendo. Di depan sebagai striker tunggal adalah Divock Origi dan striker bayangan, Takumi.
Walaupun para pemain Liverpool ini masih mengetahui bahwa formasi 4-3-3 masih lebih baik dalam menyerang.Â
Namun formasi darurat 4-2-3-1 menjadi alternatif yang berhasil, paling tidak dalam 3 laga terakhir mereka. Menang 2-1 atas Sheffield, menang 2-0 atas Midtjylland dan menang di laga terakhir melawan West Ham United.
Ketika melawan West Ham kembali terjadi perubahan penting akibat cederanya Fabinho dalam laga Liga Champions melawan Midtjylland. Juergen Klopp harus kembali memeras otak untuk memilih pemain di posisi bek tengah tersebut.
Kandidat waktu itu ada tiga yaitu Nathaniel Phillips, Rhys Williams dan Sepp van den Berg. Akhirnya Klopp memilih Nat Phillips yang terbukti bermain sangat luar biasa.
Pada tengah pekan ini, Liverpool kembali beraksi dalam fase grup Liga Champions melawan tuan rumah Atalanta. Laga ini kembali menghadirkan uji formasi darurat The Reds dengan formasi 4-2-3-1.
Prediksi komposisi pemain yang diturunkan Klopp dalam laga melawan Atalanta mempertimbangkan rotasi untuk menjaga kebugaran mereka. Alisson tetap pilihan pertama di posisi kiper.Â
Duet full back, Arnold dan Robertson juga turun sebagai starter. Untuk bek tengah yang menemani Joe Gomez, kemungkinan Klopp menurunkan Rhys Williams.