Seusai laga, Koeman mengungkapkan kekesalannya. Mantan pelatih timnas Belanda itu menilai Blaugrana dirugikan oleh keputusan wasit soal Video Assistant Referee (VAR) yang berujung gol Ramos dari titik putih.
"Saya tidak paham dengan keputusan wasit, VAR hanya muncul untuk melawan Barcelona," keluh Koeman kepada Barca TV seperti dilansir Sport.es (25/10/20)
Kemudian, di depan kamera, Koeman membuat refleksi tentang subjek tersebut. "Mudah-mudahan suatu hari saya bisa menjelaskan masalah VAR di sini di Spanyol. Itu belum masuk dengan Sevilla dan Getafe, dan ini telah menjadi pertanyaan saya kepada wasit," kata Koeman seperti dilansir situs tersebut.
Berbicara tentang VAR hampir disebagian laga yang membuat kekalahan, semua pelatih selalu menunjukkan ketidak puasannya.Â
Hanya yang disesalkan setelah gol penalty Ramos tersebut Koeman melakukan pergantian pemain yang membabi buta.
Dalam keadaan tertinggal 1-2, Koeman menarik keluar tiga pemain sekaligus yakni Ansu Fati, Sergio Busquets, dan Pedri. Ketiga pemain ini digantikan Antoine Griezmann, Trincao, dan Ousmane Dembele.
Namun pemain-pemain baru tersebut tidak memberikan arti dalam upaya menyamakan kedudukan. Lionel Messipun seakan buntu untuk membuat skuadnya berhasil membobol gawang Madrid.
Koeman merasa tidak puas, kemudian dia juga memasukkan seorang penyerang yaitu Martin Braithwaite menggantikan bek sayap kiri Jordi Alba.Â
Keputusannya ini membuat lini belakang hilang keseimbangan. Apalagi sebelum menarik keluar Alba, Koeman juga sudah menarik keluar Busquets sebagai gelandang bertahan.
Lengkap sudah keseimbangan permainan skuad Blaugrana goyah. Wajar saja jika Madrid semakin mampu mengenadalikan permaianan. Hasilnya Real Madrid bisa mencetak gol tambahan melalui pemain pengganti Luka Modric pada menit ke-90.
Barcelona harus tunduk 1-3 dari tamu mereka Real Madrid. Ini adalah catatan sangat serius bagi Ronald Koeman dalam duel El Clasico pertamanya melawan Los Blancos.