Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kalah dari Bulgaria, tapi Shin Tae Yong Tahu Betul Kualitas Timnas U-19 Asuhannya

6 September 2020   16:26 Diperbarui: 6 September 2020   21:47 1506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae Yong, Pelatih Garuda Muda (Foto Getty Images)

Membentuk tim tangguh itu tidak seperti membuat mie instan. Dua tahun untuk Shin Tae Yong cukup? Jurgen Klopp saja setelah 5 tahun membenahi Liverpool, baru berhasil meraih prestasi trofi Liga Inggris.

Pelatih Timnas U-19, Shin Tae Yong sangat memahami sejauh mana kekuatan tim asuhannya. 

Bahkan pelatih asal Korea Selatan ini benar-benar mengetahui level sepakbola kita berada di mana. 

Pertama kali membesut Timnas Garuda, Shin Tae Yong pernah berkata, Timnas kita tidak cukup stamina bermain selama 90 menit. 

Mereka bermain cukup baik di babak pertama namun kedodoran pada babak kedua. 

Anehnya kondisi klasik itu tetap dibiarkan bertahun-tahun menjadi kebiasaan. Lama kelamaan sudah jadi budaya kedodoran di babak kedua.

Maka wajar ketika mulai membesut Timnas U-19 yang dipersiapkan untuk Piala Asia U 19 di Uzbekistan, Shin terlebih dulu menggarap faktor stamina. 

Sejak pelatihan di Jakarta sampai dengan program latihan saat ini di Kroasia, Shin Tae Yong terus fokus membenahi stamina skuad asuhannya. 

Sudah sepekan mereka menjalani program pelatihan. Skuad Garuda Muda melahap semua program dalam tiga sesi setiap hari yaitu pagi, sore dan malam. 

Sungguh ini adalah pelatihan pembenahan fisik yang cukup berat. Ada pemain yang sempat muntah-muntah akibat intensitas latihan yang terus meningkat. 

Sebelum bermain dalam laga uji coba perdana lawan Bulgaria, Shin sudah memberikan pemahaman bahwa timnya jangan dulu diharapkan untuk menang.

Pernyataan Shin tersebut harus dimaklumi karena para pemain Garuda masih dalam program latihan fisik yang berat.  

Kekalahan Timnas Indonesia U-19 dari Bulgaria yang berakhir 0-3 pada laga perdana Friendly Tournament 2020 di Kroasia, Sabtu (5/9) tersebut adalah bukti yang sudah diprediksi. 

Walaupun Garuda Muda mampu bermain imbang 0-0 di babak pertama, gawang Indonesia akhirnya kecolongan tiga gol di 13 menit terakhir. 

Shin Tae Yong memang ingin menguji sistem pertahanan Timnas U-19. Namun, garis pertahanan terlalu dalam yang diterapkan justru membuat Bulgaria leluasa melakukan tekanan dan membuat Indonesia sulit bangkit.

Pertahanan disiplin kuartet bek dan cemerlangnya kiper Adi Satryo membuat Garuda Muda mampu mempertahankan gawang mereka hingga menit ke-78. 

Akhirnya fokus mereka buyar ketika dari bola mati, Martin Petkov membobol gawang Garuda Muda dengan sundulan terarah. Mereka selalu kalah dalam duel udara. 

Sejak gol ini konsentrasi pemain belakang Garuda Muda semakin tidak fokus. Akibatnya Bulgaria menambah dua gol lagi.

Dalam laga itu, tiga gol Bulgaria dicetak Martin Petkov di menit ke-78 serta 88' sementara sisanya diciptakan Stanislav Shopov menit ke-83.

Dua pemain ini sepanjang laga memang bermain sangat mengesankan. Stanislav Shopov yang bernomor punggung 7 sangat luar biasa mencetak gol dengan kaki kirinya. 

Sementara dua gol Martin Petkov bernomor punggung 9 mencetak gol dengan sundulan kepala dan tendangan akurat melalui kolong kaki David Maulana yang tidak mampu mencegahnya. 

Kualitas Tim Bulgaria U-19 memiliki level lebih tinggi dari Garuda Muda. Itu adalah fakta di lapangan saat menyaksikan laga tersebut. 

Keunggulan teknik, taktik dan fisik dengan postur tubuh tinggi dan kekar, adalah kelebihan tim Bulgaria. 

Lini depan Timnas U-19 tidak mampu dengan baik memanfaatkan peluang yang terjadi. Mereka tidak banyak melakukan manuver berarti.

Hal ini juga akibat lini tengah yang minim kreativitas. Dengan menggunakan formasi 4-4-2, Witan Sulaeman, Supriadi, David Maulana lebih banyak membangun serangan dari sayap dan jarang berhasil melakukan kombinasi satu dua di daerah pertahanan lawan.

Mereka juga masih sering melakukan kesalahan operan yang tidak perlu terjadi. Atau tidak akuratnya umpan umpan gelandang Garuda Muda yang ditujukan kepada striker mereka. 

Pada uji coba di laga perdana tersebut, masih belum semua pemain diturunkan. Di lini tengah ada Bekham Putra yang ditunggu aksinya demikian pula Brylian Aldama dan Jack Brown yang terakhir ini sering dipasang sebagai ujung tombak. 

Membentuk tim tangguh itu tidak seperti membuat mie instan. Dua tahun untuk Shin Tae Yong cukup? Jurgen Klopp saja setelah 5 tahun membenahi Liverpool, baru berhasil meraih prestasi trofi Liga Inggris. 

Biarkan Shin Tae Yong bersama para asistennya bekerja dengan tenang dengan skuad pilihannya. Bravo Garuda Muda. 

Salam hangat dan sehat selalu @hensa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun