Lawan pertama mereka adalah Bulgaria berlangsung Sabtu (5/9), Kroasia, Selasa (8/9) dan terakhir Arab Saudi Jumat (11/9).Â
Skuat Garuda Muda juga akan melawan Qatar, Bosnia Herzegovina, serta Dinamo Zagreb selama di Kroasia. TC di Kroasia dijadwalkan hingga akhir September ini.
Dalam laga perdananya Garuda Muda harus mengakui keunggulan Bulgaria U-19. Tiga gol harus bersarang di gawang Garuda Muda yang dikawal oleh Muhammad Adi Satryo. Ketiganya terjadi di babak kedua saat laga memasuki menit ke-78 dan hanya dalam 6 menit lahir 3 gol tersebut.Â
Postur tinggi kekar pemain Bulgaria sangat menyulitkan dalam duel satu lawan satu. Namun selama babak pertama Garuda Muda berhasil menahan imbang tanpa gol berkat kedisiplinan kuartet bek mereka, Bayu M. Fiqri, Komang Tri Arta, Rizky Ridho, Mochamad Yuda Febrian.Â
Di lini tengah David Maulana, Andi Irfan dan Witan Sulaeman sangat sulit bersaing mengimbangi para gelandang Bulgaria.Begitu pula duet striker Saddam Emiruddin Gaffar, Irfan Jauhari belum mampu menciptakan peluang untuk mencetak gol.Â
Jika di babak pertama Garuda Muda mampu mengorganisir permainan bertahan dengan baik maka dibabak kedua mereka sudah berani menyerang dengan permainan satu-dua sentuhan dan umpan terobosan melalu sayap.Â
Permainan terbuka skuad Garuda Muda muali hidup. Lini tangah dengan posoros David Maulana memegang peran penting dalam menjaga transisi permainan.Â
Pada formasi 4-4-2 ini kedua sayap Garuda Muda juga sudah mulai berani menyerang. Sedikitnya ada dua peluang yang seharusnya menjadi gol melalui Supriyadi yang luput menjangkau umpan akurat dari sayap kiri.Â
Pelatih Shin Tae Yong menyambut penampilan skuat asuhannya dengan apresiasi tinggi. Melalui situs resmi Federasi, PSSI.org (5/9/20), Shin Tae Yong berkata :
"Hasil pertandingan seperti yang saya sampaikan sebelumnya, kami tidak masalah bagi meski harus kalah. Yang jelas tim masih berproses karena materi latihan dengan intensitas tinggi dan para pemain sudah menunjukkan kerja kerasnya di pertandingan ini."
Dari sisi taktik dengan skema 4-4-2, Garuda Muda sudah bisa menerapkannya walaupun belum terlalu sempurna. Masih sering terjadi bola-bola harus terputus di lini tengah atau penyelesaian akhir yang buruk.Â