Ole Gunnar Solskjaer sudah harus mewaspadai lawan mereka di semifinal Liga Eropa.Â
Mereka adalah klub La Liga, Sevilla yang berhasil menyingkirkan Wolves di babak perempat final.
Dalam laga tersebut hanya sebuah gol yang terjadi, namun gol tersebut bisa dikatakan sebagai gambaran kekuatan Sevilla yang harus diwaspadai oleh skuad Manchester United.
Sevilla berhasil mengalahkan Wolverhampton Wanderers 1-0 di perempat final Liga Eropa Rabu (12/8/20) dini hari WIB.Â
Hasil ini membuat skuad arahan Julen Lopetegui akan bertemu Manchester United di semifinal.
Bermain di Schauinsland-Reisen-Arena, duel Wolves vs Sevilla relatif seimbang di sepanjang babak pertama. Namun pada babak kedua Sevilla mampu mendominasi penguasaan bola.
Penjaga gawang Rui Patricio harus jatuh bangaun mempertahankan serangan gencar pasukan asuhan Julen Lopetegui ini.
Sevilla mendapat kesempatan untuk memecah kebuntuan melalui tendangan bebas Ever Banega di menit ke-77.Â
Tetapi tendangan pemain asal Argentina itu masih bisa digagalkan kiper Rui Patricio yang bekerja sangat keras.
Pertahanan disiplin Wolves akhirnya bobol juga melalui satu-satunya gol dari sundulan kepala Ocampos memanfaatkan umpan lambung dari Banega pada sisi kanan pertahanan Wolves.
Bola sundulan Lucas Ocampos ini bersarang ke sudut kanan gawang Patricio yang tidak berdaya menjangkau bola tersebut.
Sebenarnya Wolves memiliki peluang unggul 1-0 ketika mereka menerima hadiah tendangan penalti. Hukuman penalti diberikan setelah Adama Traore dijatuhkan Diego Carlos di area terlarang.
Namun disayangkan algojo Wolves, Raul Jimenez tidak mampu melakukan tugasnya dengan baik.Â
Tendangannya ke arah kiri gawang mampu diblok kiper Sevilla, Yassine Bounou.
Permainan Sevilla terutama pada babak kedua sangat mengesankan. Mereka menguasai bola dengan menerapkan ball position ala Spanyol. Taktik khas yang selalu diterapkan oleh Julen saat menangani Real Madrid.
Julen Lopetegui adalah sosok mantan pemain Barcelona yang berkiprah di Nou Camp pada tahun 1994-1997 dibawah asuhan legenda Belanda, Johan Cruyff.
Namun karir Julen sebagai pelatih klub La Liga justru diawali di klub pesaing abadi  Barcelona yaitu Real Madrid pada tahun 2018 sebelum akhirnya mendarat di Sevilla.
Ilmu total football yang diterimanya saat bersama Barcelona diterapkan saat melatih Sevilla. Sentuhan permainan Sevilla malam itu sangat kental dengan pola bermain tiki taka.
Terutama pada babak kedua, tampak sekali Wolves kewalahan dengan pressing dan pengendalian permainan oleh Sevilla.
Bos Wolves Nuno Espirito Santo mengakui kekalahan ini. Dia mengatakan kepada Skysports.com (12/8/20) usai laga malam itu:
"Ini merupakan perjalanan yang panjang. Kami ingin melangkah sejauh yang kami bisa. Kami melakukannya hari ini sangat, sangat dekat."
"Tentu saja semua orang kecewa, tetapi kami tidak boleh mengabaikan semua upaya yang telah dilakukan para pemain."
Nuno benar karena Wolves hampir 14 bulan bekerja keras. Kekecewaan adalah sesuatu yang tidak bisa menghilangkan semua hal baik yang telah mereka lakukan.
Sementara manajer Sevilla, Julen Lopetegui menganggap bahwa tim asuhannya pantas memenangkan laga ini.
Hal itu didasari dengan penampilan Sevilla yang mampu mendominasi permainan. Mereka juga lebih fokus dan penuh kesabaran.
Sevilla pada babak semi final bertemu Manchester United sebagai laga pembuktian berikutnya. Sevilla adalah Raja Liga Eropa yang pernah memenangkan trofi ini sebanyak 5 kali.
Salam hangat dan sehat selalu @hensa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H