Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gol Penalti Memphis Depay dan Penyegaran Skuad Juventus

8 Agustus 2020   14:46 Diperbarui: 13 Agustus 2020   06:25 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ronaldo dan Sarri (Foto Skysports.com)

Kunci tersingkirnya Juventus malam itu adalah tendangan penalti menit ke-12 pemain Lyon asal Belanda Memphis Depay. 

Juventus menjamu Lyon di Turin pada Sabtu (8/8/20), dini hari WIB.

Pelatih Juventus, Maurizio Sarri merasa tendangan penalti yang diberikan kepada Lyon itu adalah gila karena ia merusak kekalahan tandang di leg pertama.

Hukuman penalti itu sama dengan nilai kebobolan 2 gol untuk beban Juventus. Karena jika Juve ingin lolos ke 8 besar harus membuat tiga gol. 

Gol penalti ini menjadi penentu keunggulan gol tandang yang membuat Lyon melaju ke perempat final meski Ronaldo mencetak dua gol.

Pada leg pertama Bianconeri harus menyesali kekalahan 0-1 dari Lyon pada Februari 2020 lalu. 

Dua gol Cristiano Ronaldo kemudian membawa Juve menang 2-1, tetapi mereka gagal karena gol tandang setelah imbang agregat 2-2 pada pertandingan babak 16 besar. 

Hasil ini membuat Juventus tanpa kesuksesan di Liga Champions sejak 1996. Sudah sangat lama sekali, bahkan mereka tersisih dibabak knock out dalam tiga tahun terakhir ini.  

Maurizio Sarri sendiri sampai menganggap ini adalah kutukan bagi Si Nyonya Tua di Liga Champions. 

Menurutnya wasit jelas tidak layak untuk situasi seperti ini. Kebobolan gol itu seperti beban berat dipundak untuk mencetak tiga gol. 

"Kami bagus karena kami bertahan dalam permainan dan membalikkan keadaan, tetapi kami menghabiskan banyak energi." Kata Sarri usai laga tersebut seperti dilansir UEFA.com (8/8/20).

Akhirnya Juventus hanya mampu membuat dua gol yang belum cukup untuk lolos ke perempat final.

Legenda Juventus, Gianluigi Buffon berpendapat bahwa Juventus perlu menyegarkan skuat mereka setelah tersingkir dari Liga Champions di 16 besar. 

"Indikasi pasar menunjukkan adanya kesadaran bahwa sesuatu harus digerakkan dan beberapa pemain muda dapat menyegarkan tim ini," kata penjaga gawang berusia 42 tahun itu kepada Sky Sports.com (8/8/20). 

Buffon selama berkarir bersama Juventus kembali harus menunggu menggenggam Trofi Liga Champions ini. 

Walaupun dia berhasil mengangkat Piala Dunia tahun 2006 ketika Italia juara, namun rasanya belum lengkap tanpa Piala Juara Liga Champions Eropa.

Pernyataannya ini juga bisa ditujukan kepada dirinya sendiri. Saat ini Buffon berusia 42 tahun mungkin sudah saatnya mundur dan memberi kesempatan kepada kiper muda. 

Cristiano Ronaldo saat ini sudah berusia 35 tahun walaupun performanya masih tetap ada di level tinggi. 

Bonucci dan Chiellini juga defender yang sudah cukup usia dalam persaingan ketat saat ini.

De Ligt sudah saatnya memiliki tandem yang seimbang dalam hal usia pada posisi bek tengah ini. 

Sementara parner Ronaldo di depan, Gonzalo Higuain sudah semakin lamban. Hanya Paolo Dybala yang masih diharapkan tampil segar. 

Diposisi striker ini ada pemain muda Olivieri yang malam itu diturunkan Sarri untuk menggantikan Dybala yang kembali memgalami cedera. 

Pemain ini kedepannya harus diberikan menit bermain yang cukup untuk lebih mematangkan kemampuannya.

Usulan Buffon agar Juventus saatnya meremajakan skuadnya patut disambut dengan baik oleh manajemen Bianconeri. 

Dalam hal ini faktor dana akan berbicara banyak. Mampukah Juventus membelanjakan dana mereka untuk mengincar pemain idaman, sementara pandemi masih terus berlangsung.

Waktu yang akan menjawab. Faktanya saat ini kondisi keuangan hampir kebanyakan klub di Eropa dalam kondisi memprihatinkan. 

Salam hangat dan sehat selalu @hensa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun