Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sekilas tentang "Sweet Sugar" (1)

23 Juni 2020   18:35 Diperbarui: 27 April 2023   07:48 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awalnya artikel ini ditulis hanya untuk bahan bacaan siswa SMA jurusan IPA atau SMK Kimia atau Teknik. Tetapi akhirnya silakan bagi siapa saja yang berminat membaca.

Sejarah Industri gula termasuk dalam kategori industri tertua di Indonesia. Komoditi gula, teknologinya telah berlangsung sejak masa kolonial Belanda dan berhasil menorehkan tinta emas untuk Indonesia. 

BACA JUGA : Sekilas tentang "Sweet Sugar" (2): Diversifikasi Produk

BACA JUGA : Sekilas Tentang "Sweet Sugar (3) : Penanganan Limbah Laoratorium

BACA JUGA : Sekilas Tentang "Sweet Sugar" (6) : Teknologi Penanganan Air Limbah

Saat itu berhasil mengantarkan Indonesia sebagai salah satu pengekspor utama gula terbesar di dunia setelah Kuba. 

Periode emas ini berlangsung antara tahun 1928-1931 dengan jumlah produksi mencapai 3 juta ton gula yang dihasilkan oleh 179 Pabrik Gula (PG). 

Dengan areal industri gula saat itu mencapai 200 ribu ha lahan tebu dan tingkat produksi gula sebanyak 15 ton per ha. 

Pencapaian ini membuat Indonesia menjadi negara pengekspor gula terbesar kedua di dunia setelah Kuba. 

Prestasi ini jauh meninggalkan negara-negara produsen gula lainnya saat itu seperti Australia, Brazilia, China, dan Philipina. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun