Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Donald Trump "Ngeles" Lagi Hadapi Unjuk Rasa Kematian George Floyd

6 Juni 2020   11:19 Diperbarui: 6 Juni 2020   14:52 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya pemerintah kota Los Angeles dan Washington D.C., memutuskan untuk mencabut aturan jam malam tersebut. Nanun itu dilakukan setelah situasi berangsur terkendali, meski para pengunjuk rasa tetap masih turun ke jalan. 

Sebelumnya  Presiden Trump pernah  menyatakan tidak segan untuk memerintahkan aparat keamanan bersikap keras bahkan melakukan tembak di tempat. 

Trump juga mengancam akan mengerahkan pasukan militer reguler. Satu ide konyol yang justru ditentang oleh Menteri Pertahanannya sendiri, Mark Esper. 

Ketika para pengunjuk rasa setelah kematian Floyd itu berlanjut di hampir seluruh negeri bagian, untuk menuntut kesetaraan rasial dan reformasi kepolisian. Donald Trump malah memamerkan kemajuan ekonomi negeri ini. 

Trump mengatakan bahwa tingkat pengangguran turun dari 14,7%, yang merupakan tingkat terburuk sejak 1948, menjadi 13,3%, seperti dilansir oleh CNN.com (5/6/20). 

Sebenarnya angka tersebut masih mencerminkan tingkat pengangguran yang sangat besar di Amerika Serikat. Namun fakta tersebut menepis prediksi para ekonom yang telah memperkirakan tingkat pengangguran menjadi lebih buruk dan naik menjadi hampir 20% pada bulan Mei ini. 

"Kita semua melihat apa yang terjadi minggu lalu. Kita tidak bisa membiarkan itu terjadi. Mudah-mudahan George melihat ke bawah dan mengatakan ini adalah hal hebat yang terjadi untuk negara kita. Ini hari yang hebat baginya," kata Trump di Gedung Putih, dilansir CNN.com (5/6/20). 

Donald Trump menyebut nama George Floyd dalam pernyataannya yang justru anehnya dikaitkan dengan penurunan tingkat pengangguran di tengah pandemi coronavirus ini. 

Sampai sejauh ini Trump tidak pernah merespon sepatah katapun sebagai jawaban dari tuntutan para pengunjuk rasa yaitu menuntut kesetaraan rasial dan reformasi kepolisian. 

Dia hanya pandai "ngeles" dengan memamerkan keberhasilan menurunkan angka pengangguran.

Kita tunggu bagaimana penyelesaian kasus insiden kematian George Floyd ini dengan penyelesaian secara hukum yang adil. Bukan dengan cara lari dari tanggung jawab ala Donald Trump.

Salam hangat dan sehat selalu @hensa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun