Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Misteri Dua Kiyai di Tengah Wabah Mengerikan

2 Mei 2020   17:01 Diperbarui: 9 Mei 2023   14:58 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan banyak pula pepohonan yang sudah tanpa dedaunan hanya tinggal ranting dan dahan saja. Udara panas menyengat karena terik Matahari menembus bumi.

Bayu masih melangkah tidak terasa sudah masuk kawasan hutan keramat itu yang orang-orang di desa menyebutnya dengan Leuweung Hideung. Jalan masuk ke Hutan itu hanya setapak. Pepohonan di dalamnya memang banyak juga yang mengering.

Namun karena hutan ini sangat lebat maka masih banyak pohon-pohon besar yang masih rindang menghalangi sinar Matahari masuk. Semakin ke dalam, semakin tidak jelas arah jalan. Bayu harus memilah dan memilih arah yang ingin dilaluinya.

Kadang anak muda ini merasa menyesal kenapa menuruti saran Ki Ulon mengambil jalan arah Utara. Akibatnya memang harus memasuki hutan lebat sanat angker ini.

Bayu harus menggunakan pedangnya yang biasa ditaruh di punggungnya untuk mengibaskan semak-semak belukar. Tidak terlihat sama sekali jalan setapak yang bisa dilewati karena terhalang semak belukar.

Tiba-tiba ada suara mendesis dan Bayu benar-benar terkejut ketika seekor Ular Cobra sudah menghadang di depannya. King Cobra yang garang menunggu Bayu.

Panjangnya hampir dua meter. Bayu tidak bergerak dan tidak berniat untuk membunuhnya. Bayu tahu yang ada di hadapannya bukan hanya sekedar seekor ular. Walaupun ganas dan berbahaya namun bukan masalah besar bagi pemuda ini. Bayu merasakan aura ular ini adalah mahluk jejadian.

Bayu menatap mata King Cobra itu dengan tajam sambil bibirnya membaca ayat-ayat Suci. Rupanya tatapan Bayu mendapat tatapan balik dari Sang ular.

Tetapi kekuatan batin pemuda ini jauh lebih tinggi dari ular kobra itu. Ilmu batin Bayu bukan tandingan Sang Ular. Tingkatan ilmu Bayu yang sudah hampir mendekati gurunya Kyai Furqon ini, akhirnya membuat King Cobra itupun terkulai dan berlari ketakutan menghindari Bayu.  

Pemuda ini melanjutkan perjalanannya. Hanya beberapa meter kemudian, Bayu melihat ada bangkai seekor kuda yang sudah tidak utuh lagi.

Kondisinya sangat mengenaskan tubuhnya penuh dengan cabikkan kuku yang sangat kuat. Bukan kuku kuku biasa seperti seekor Harimau. Entah binatang apa yang telah merusak tubuh kuda ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun