Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Ketika Mike Tyson Mengenang Bisikan Muhammad Ali

29 April 2020   16:27 Diperbarui: 29 April 2020   21:07 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mike Tyson dan idolanya, Muhammad Ali (Foto AFP/Getty Images)

Saat itu Mike Tyson remaja, masih berkubang dalam kelamnya anak jalanan di Brooklyn, New York City. Tyson memang lahir di sana dan menghabiskan masa remajanya.

Masa kecilnya sering mengalami intimidasi dari anak seusia dirinya. Tyson kemudian telah bertumbuh besar dan menjadi petarung andal setelah diangkat oleh seorang pelatih tinju legendaris, Cus D'Mato yang sangat berpengaruh pada karir tinju Mike Tyson.

Akan tetapi, bekas rundungan yang ia terima semasa kecil masih tetap membekas dalam dirinya. Penindasan tersebut meninggalkan bekas luka di sisa hidupnya sebagai kanker akut atau sesuatu yang tidak dapat dilepaskan sepenuhnya. Dalam setiap pertarungan tinjunya, Tyson terlihat seperti melepaskan dendam tersebut kepada setiap lawan-lawannya.

BACA JUGA : Memahami Legenda Tinju Dunia Mike Tyson sebagai Manusia Biasa

Talksport.com (25/4/20) mencatat bahwa pemegang rekor petinju termuda yang meraih gelar tinju kelas berat WBC, WBA, dan IBF pada usia 20 tahun 4 bulan 22 hari  tersebut sangat mengidolakan "The Greatest" Muhammad Ali. Bahkan ketika usianya baru berumur 14 tahun dia sangat terobsesi ingin menjadi juara Dunia seperti Muhammad Ali.

Remaja itu kemudian memenangkan emas di Olimpiade Junior 1981 dan 1982, sebelum memulai debutnya dalam kelas berat saat berusia 18 tahun di Albany. Tyson memenangkan 26 dari 28 pertarungan pertamanya dengan KO atau TKO.

Luar biasanya Tyson adalah dia mengakhiri 16 dari lawan-lawannya hanya dalam tiga menit pertama. Setelah itu Tyson mengalahkan Trevor Berbick untuk menjadi juara kelas berat termuda dalam sejarah. Inilah awal Mike Tyson mulai mencengkeram dunia.

Tyson teringat saat itu ketika Muhammad Ali dikalahkan oleh Larry Holmes  tepatnya pada 2 Oktober 1980, dalam pertarungan sepuluh ronde di Caesars Palace, Las Vegas.  Dia sangat sedih dan rasanya ingin membalaskan kekalahan idolanya. Tyson sempat berjanji kepada pelatihnya, Cus D'Amato, membalaskan dendam untuk Ali.

Pelatih Tyson kemudian menelepon Ali setelah kekalahan dari Holmes tersebut. Dia bilang kepada Ali bahwa ada anak muda kulit hitam yang akan menjadi juara dunia kelas berat dan dia ingin bicara.

Mike Tyson ingat yang saat itu masih berusia 14 tahun, langsung bicara dengan Ali, kemudian membuat janji.  "Ketika saya besar, saya akan melawan Holmes dan akan membalasnya untuk kamu," kata Mike Tyson seperti dilansir Talksport.com (25//4/20).

Delapan tahun kemudian pertarungan itu menjadi kenyataan. Berkat campur tangan Promotor terkenal Don King yang berhasil membujuk Larry Holmes yang sudah pensiun turun gunung menghadapi Si Brutal Mike Tyson. Maka Tyson akhirnya memiliki kesempatan untuk melampiaskan dendam melawan Holmes.

Dalam laga tersebut, Muhammad Ali diundang untuk menyaksikan pertarungan yang berlangsung di Convention Hall, Atlantic City, New Jersey. Sebelum laga dimulai, di atas ring itu Ali diberi kesempatan bersalaman dengan Holmes dan Tyson.

Pada saat itu Ali berbisik di telinga Tyson : "Remember what you said, get him for me." Kata Ali seperti dilansir Talksport.com (25/4/20). Mendengar ini Mike Tyson hanya mengangguk dengan penuh keyakinan.

Janji itu mampu diwujudkan oleh Tyson. Hanya dalam empat ronde, Tyson terbukti terlalu cepat, terlalu kuat, dan terlalu mematikan bagi mantan juara kelas berat itu ketika Holmes dijatuhkan dua kali ke kanvas. Holmes kalah KO untuk pertama kalinya dalam 75 pertarungan selama kariernya. 

Kemenangan ini juga sekaligus bagi Tyson mempertahankan gelar juara dunia kelas berat versi WBA, WBC, dan IBF yang dimilikinya saat itu. Sang juara, Mike Tyson telah memenuhi janjinya yang diucapkan delapan tahun sebelumnya. 

Khusus dipersembahkan untuk  idolanya, pahlawannya yaitu Muhammad Ali. Sebuah kenangan indah tak terlupakan dalam catatan hidup seorang Mike Tyson.

Salam hangat @hensa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun