Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Saya Tidak Bisa Mengeluh" Kata Jose Mourinho Usai Derbi London

24 Februari 2020   07:31 Diperbarui: 24 Februari 2020   07:30 2052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Frank Lampard (Foto Premierleague.com)

Jose Mourinho harus jujur mengakui dengan lapang dada, akhirnya Frank Lampard lebih unggul membawa skuadnya meraih kemenangan.

Derbi London yang berlangsung di Stamford Bridge berakhir dengan kemenangan Chelsea 2-1 atas tamu mereka, Tottenham Hotpsur. Tentu saja hasil ini membawa kegembiraan untuk Frank Lampard, manajer The Blues dan kepedihan bagi Jose Mourinho, manajer Spurs. Laga ini menjadi sangat istimewa karena sosok Lampard adalah mantan pemain dalam skuad Chelsea yang diarsiteki Mourinho pada tahun 2013-2015.

Berbicara kepada Tottenhamhotspur.com (22/2/20) usai laga di Stamford Bridge, Jose Mourinho mengatakan: "Para pemain memberikan segalanya untuk Klub, untuk para penggemar. Saya tidak bisa bersikap kritis. Meski begitu, mereka bermain dengan bangga dan mencoba segalanya sampai detik terakhir, tetapi hasilnya adalah kekalahan. Sebagai pelatih, ada kekalahan dan kekalahan. Tapi pemain sudah memberikan segalanya. Saya tidak bisa mengeluh."

Mourinho tampak sangat realistis menerima hasil ini. Kendati begitu manajer asal Portugal ini sangat menghargai perjuangan para pemain asuhannya. Dia juga memberikan apresiasi tinggi karena skuadnya sudah berjuang memberikan segalanya hingga laga usai.

Skuadnya yang turun malam itu sangat darurat karena tidak memiliki striker setelah Harry Kane dan Son Ming Heun mengalami cedera. Untuk menghadapi laga derbi ini, Mourinho menurunkan duet striker, Lucas Moura dan Steven Bergwijn.

Steven Bergwijn (Foto Premierleague.com) 
Steven Bergwijn (Foto Premierleague.com) 

Sebenarnya di lapangan peran Lucas Moura lebih banyak bergerak di sisi kiri bersama sayap kanan Giovani Lo Celso. Sedangkan Bergwijn menjadi seorang striker tunggal sendirian di depan. Bersama mereka ada gelandang lain yang berperan sebagai stabilisator diposisi ini yaitu Harry Wink dan Tanguy Ndombele.

Menurut Mourinho dalam kondisi seperti ini harus diakui bahwa jika lawan memimpin dengan skor maka itu akan sulit bagi skuadnya secara mental. Frank Lampard rupanya menyadari kondisi mental skuad Mourinho ini.

Untuk itulah pasukannya menekan tinggi pada awal-awal laga. Targetnya adalah gol cepat. Olivier Giroud telah memberikan the Blues keunggulan dalam 15 menit sebagai gol cepat yang ditargetkan. Chelsea semakin tak terbendung ketika Marcos Alonso mencetak gol, asis dari Ross Barkley hanya 3 menit sejak babak kedua dimulai. Gol ini untuk keunggulan 2-0 tim asuhan Lampard atas Mourinho. 

Walaupun demikian, pasukan "The Lilywhite" Tottenham ini juga masih sempat memberikan perlawanan nyata. Kiper Chelsea, Willy Caballero harus menerima ujian berat dari ancaman gol melalui Lucas Moura dan Davinson Sanchez di babak pertama tersebut.

Gol Spurs akhirnya datang juga hanya semenit sebelum laga berakhir. Pemain pengganti, Erik Lamela melakukan tendangan rendah ke gawang Chelsea di tiang dekat. Sebenarnya bola tersebut sebelumnya membentur kaki bek Chelsea, Antonio Rudiger lalu masuk ke jala Cabalerro sebagai gol bunuh diri.

Dari rilis Chelseafc.com (22/2/20), Frank Lampard sendiri malam itu memilih Giroud untuk memimpin di lini depan. Pilihannya ini ternyata berbuah hasil dengan gol cepatnya.  Lampard juga mengubah lini belakang mereplikasikan pertahanan dengan tiga pemain yaitu Andreas Christensen diapit oleh Anonio Rudriger dan Cesar Azpilicueta. Skema ini persis seprti ketika Chesea mendapatkan kemenangan 2-0 atas Tottenham pada bulan Desember lalu di Tottenham Stadium.

Marco Alonso kembali diturunkan bersama Mason Mount dan Ross Barkley yang dipilih untuk mendukung Giroud dalam skema serangan. Sementara posisi pejaga gawang kembali Caballero dipertahankan.

Skema strating line up yang diracik Frank Lampard ini dinilai berhasil dengan mengusung formasi 3-4-3. Chelsea bermain efektif memberikan keseimbangan transisi yang baik.

Jose Mourinho harus jujur mengakui dengan lapang dada, akhirnya Frank Lampard lebih unggul membawa skuadnya meraih kemenangan.

Salam hangat @hensa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun