Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Transfer Panik Manchester United Hadapi Mandulnya Lini Depan

4 Februari 2020   06:39 Diperbarui: 4 Februari 2020   06:46 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Odion Ighalo dan Eric Cantona (Foto Getty Images)

Sejak Januari 2020 ketika dikalahkan Arsenal di Emirate Stadium, Manchester United belum pernah lagi mampu meraih kemenangan, kecuali menang 4-0 atas Norwich di Old trafford. 

Selebihnya mereka kalah 0-2 dari Liverpool di Anfield, kalah 0-2 dari Burnley dan bermain seri tanpa gol melawan Wolves, keduanya ketika mereka bermain di Old Trafford.  

Marcus Rashford terakhir bermain saat United mengalahkan Norwich City 4 gol tanpa balas. Pada laga tersebut Rashford mencetak dua gol dan terpilih menjadi  man of the match. Namun pada laga-laga United berikutnya Rashford harus menepi dari lapangan karena cedera.

Kehilangan Rashford membuat lini depan United terasa keropos. Anthony Martial, Mason Greenwood, Jesse Lingard dan Daniel James yang diharapkan mengoleksi gol-gol United benar-benar mandul. Dalam 3 laga terakhir United, tidak ada satu gol pun yang lahir dari kaki mereka. Selain masalah lini depan, Solksjaer juga harus menghadapi cederanya dua andalan di lini tengah yaitu Paul Pogba dan Scott McTominay.

Selama kegiatan pada jendela transfer bulan Januari ini, Solskjaer dan manajemen United berupaya mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut di atas. Keberhasilan mendatangkan Bruno Fernandes dari Sporting Lisbon merupakan terobosan yang sangat berarti. Fernandes sedikit memecahkan problem lini tengah yang dihadapi United.

Bahkan pemain asal Portugal ini langsung bermain dalam skuad Setan Merah di Premier League melawan Wolves di Old Trafford. Antusias para Fans menyambut kehadiran Fernandes menunjukkan hal positif baginya. Dia juga menjawab sambutan para Fans dengan permainan yang menjanjikan walaupn malam itu laga harus berakhir tanpa gol.  

Solskjaer tampaknya harus menyadari bahwa Fernandes tidak bisa sendirian menyelesaikan masalah mandulnya United dalam laga terakhir mereka. Fernandes malam itu turun bertanding dengan posisi di depan Fred dan Andreas Pereira. Namun berada di posisi belakang Daniel James, Juan Mata dan Anthony Martial.

Dari posisi itulah Fernandes mengumpulkan begitu banyak gol dan assist ketika bermain di Sporting. Malam itu dia mulai dengan percaya diri di Old Trafford, dengan sentuhan kakinya yang cekatan dan umpan yang tajam. Namun Solskjaer juga menyadari bahwa peran striker tidak mendukung penampilannya. Bermain di Old Trafford tanpa mencetak gol kemenangan adalah kerugian besar.

Akhirnya Solskjaer berhasil mendatangkan seorang Odion Ighalo pada menit akhir jendela transfer 31 Januari ini. Manchester United dapat mengkonfirmasi bahwa Odion Ighalo bergabung dengan status pinjaman dari Shanghai Greenland Shenhua hingga akhir musim kompetisi Premier League.

Kepada situs resmi klub, Manutd.com (1/2/20), Ole Gunnar Solskjaer mengatakan: "Odion adalah pemain berpengalaman. Dia akan datang dan memberi kita opsi untuk jenis penyerang tengah yang berbeda. Dia adalah pemain yang hebat dan sangat profesional, dia akan memanfaatkan waktunya di sini."

Penyerang tengah berusia 30 tahun yang berpengalaman ini akan memperkuat skuad United untuk paruh kedua kampanye Premier League. Juga menjadi opsi pemain depan dalam laga United diajang Liga Eropa UEFA, dan Piala FA Emirates. Mark Bosnich, mantan penjaga gawang United, mengklaim bomber asal Nigeria itu bisa menjadi Eric Cantona baru bagi si Setan Merah.

Kedatangan Ighalo sangat mengejutkan kalangan sepakbola Eropa. Para pengamat bahkan mengatakan bahwa yang dilakukan manajemen United ini hanya bukti dari kepanikan mereka karena tidak mampu menghadirkan striker tangguh seperti Erling Braut Haaland, yang lebih memilih Borusssia Dortmund.

Siapakah Odion Ighalo? Sebagian besar penggemar Premier League pasti tetap mengingat pemain berusia 30 tahun ini ketika bermain untuk Watford antara 2014 dan 2017. Odion mencetak 39 gol dalam 99 penampilannya dan pernah mendapat penghargaan Players of the Month, pada Desember 2015 (Skysports.com 3/2/20).

Tetapi di mana pria dari Lagos, Nigeria itu sejak saat itu? Dan apa yang telah dia lakukan? Menurut Skysports.com (3/2/20), Ighalo bermain di Liga Super China dan terus mencetak gol bersama dua klub yaitu Changchun Yatai dan Shanghai Shenhua - di mana ia mencetak 46 gol diajang Liga Super China dalam tiga musim. Sementara untuk negaranya, Nigeria, Ighalo berhasil mebawa ke tempat ketiga Piala Afrika tahun 2019 dengan raihan lima gol sebagai top skor.  

Karir Ighalo mungkin telah dilupakan oleh sebagian penggemar yang berbasis di Inggris karena dia sudah meninggalkan Watford tiga tahun lalu. Namun banyak yang tidak tahu, gol-golnya terus berdatangan. Hebatnya dia menjadi top skor dengan 5 gol mengalahkan Mohamed Salah, Sadio Mane dan Riyad Mahrez diajang Piala Afrika 2019. Ini adalah indikator yang cukup baik bahwa Ighalo masih efektif di level tinggi.

Semoga saja apa yang dilakukan Manajemen United merekrut striker asal Nigeria ini, memberikan hasil terbaik untuk harapan tinggi para penggemar Manchester United.

Salam hangat @hensa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun