Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Kiprah Tunggal Putri Indonesia di Malaysia Masters dan Indonesia Masters 2020

17 Januari 2020   13:23 Diperbarui: 17 Januari 2020   15:14 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fitriani (Foto BWFBadminton.com) 

Pebulutangkis tunggal putri Indonesia baru saja selesai mengikuti turnamen awal tahun 2020 ini yaitu Malaysia Master, 7-12 Januari 2020 dan Indonesia Master yang berlangsung dari 14-19 Januari 2020. 

Gregoria Mariska, Fitriani dan Ruselli Hartawan telah mengikuti kedua turnamen tersebut. Bagaimana hasil yang telah mereka capai? Mari kita simak dan evaluasi kiprah mereka di awal tahun 2020 ini.

Gregoria Mariska Tunjung
Gadis muda yang akrab dipanggil Jorji ini merupakan pemain Pelatnas yang memiliki raking tertinggi dari pebulutangkis putri Indonesia saat ini. Jorji berada diposisi ranking 24 BWF (Badminton World Federation). 

Pemain lainnya yaitu Fitriani ada diposisi 32 BWF dan Ruselli Hartawan diposisi 35 BWF (BWFbadminton.com 16/1/20).

Jorji memulai kiprahnya pada tahun 2020 ini di turnamen Malaysia Master. Pemain muda berusia 20 tahun ini harus kandas dibabak pertama di tangan pemain Thailand ranking 5 BWF, Ratchanok Intanon. Mereka bermain rubber game, 24-22, 19-21 dan 15-21 (BWF.tournamentsoftware.com 8/1/20).  

Dengan kekalahan ini kembali Jorji harus mengakui keunggulan Intanon yang ke-7 kalinya. Jorji selama ini belum pernah satu kalipun menang lawan Intanon. Jorji memberikan perlawanan ketat terutama pada babak pertama. Dua game berikutnya kelihatan perbedaan kebugaran fisik diantara dua pemain ini dimana Intanon lebih memiliki daya tahan.

Pada turnamen pekan beriktunya, Indonesia Master, kembali Jorji harus kandas di babak pertama. Kali ini pemain Jepang ranking 3 BWF, Akane Yamaguchi dengan pertarungan rubber game 21-12, 15-21 dan 22-24. Jorji terliat memberikan perlawanan ketat pada game ketiga hingga harus berakhir dengan 22-24.

Dari sejarah pertemuan mereka, Jorji baru memenangkan satu laga dari 5 pertemuannya denga Yamaguchi. Jorji pernah mengalahkan Yamaguchi di Asian Games Jakarta 2018.   

Fitriani
Pemain berpenampilan kalem ini harus kandas dibabak pertama dari pemain China, Cai Yan Yan, 10-21 dan 12-21. Ini adalah kekalahan ke-3 Fitriani dari Cai Yan Yan dan sejauh ini belum pernah menang dari pebulutangkis China ini. Menurut BWFbadminotn.com (16/1/20), Cai Yan Yan memiliki ranking 23 BWF.

Pada Indonesia Master, Fitriani kembali kandas dibabak pertama dari pemain asal China, Han Yue dengan dua game, 6-21 dan 17-21. Hasil ini adalah kekalahan kedua Fitriani dari dua kali pertemuannya dengan China berusia 20 tahun ini, Han Yue yang memiliki ranking 21 BWF.

Fitriani mengawali tahun 2020 ini dengan performa yang sangat mengecewakan. Pemain muda ini memperlihatkan penampilan yang semakin menurun. Banyak kesalahan elementer dan semakin menurun pula staminanya.

Ruselli Hartawan
Ruselli mulai memperlihatkan progress yang menggembirakan diawal tahun 2020 ini. Mengawali turnamen diajang Malaysia Master, Ruselli harus mengikuti babak kualifikasi. Pada babak ini Ruselli berhasil mengalahkan pemain Chinese Taipei, Pai Yu Po dengan skor 13-21, 21-14 dan 21-17.

Giliran pemain Singapore, Yeo Jia Min menjadi korban Ruselli. Mereka bermain rubber game untuk kemenangan Ruselli, 10-21, 21-11 dan 21-16. Ini adalah kemenangan ke-5 bagi Ruselli atas pemain Singapore ranking 26 BWF ini. Yeo Jia Min sendiri baru sekali menang atas Ruselli.

Ruselli baru kandas dibabak kedua dari unggulan 7 asal China, He Bing Jiao. Pemain ranking 6 BWF mengalahkan Ruselli dua game langsung dengan skor 21-13 dan 21-17.

Pada turnamen Indonesia Master, Ruselli juga berhenti dibabak pertama setelah kandas dari pemain Kanada yang memiliki ranking 9 BWF, Michelle Lie dengan skor 14-21 dan 15-21. 

Sebelum masuk kebabak utama, Ruselli mengawali turnamen ini juga melalui babak kualifikasi. Dia harus kembali bertemu pemain Chinese Taipei, Pai Yu Po dengan memenangkan laga 21-18 dan 23-21.

Kendala Faktor Stamina Tunggal Putri
Persaingan para pebulutangkis putri dikalangan elit dunia semakin ketat. Pemain-pemain top yang sekarang berada diposisi 10 besar Dunia sudah memperlihatkan ketangguhan stamina mereka.

Kebugaran pemain saat ini sangat penting mengingat turnamen demi turnamen hanya berselang sepekan saja. Faktor stamina adalah pembeda yang sangat jelas bagi persaingan antara pebulutangkis putri saat ini.

Sebut saja diantara mereka yang saat ini tetap konsisten dalam persaingan seperti Chen Yu Fei, Tai Tzu Ying, Akane Yamaguci, Ratchanok Intanon hingga pemain muda Korea Selatan, An Se Young. Mereka adalah contoh yang perlu diteladani para pemain putri Indonesia dalam menjaga stamina dan kebugaran dengan cara professional.  

Melihat skor yang terjadi dalam setiap laga pebulutangkis putri kita, mereka benar-benar sudah bermain dengan ketat dan maksimal. Tampak sekali factor stamina dan daya tahan membuat perbedaan yang nyata diantara pemain Indonesia dengan lawan-lawan mereka dari China, Jepang dan Korea Selatan atau bahkan Thailand.

Tunggal putri kita masih perlu meningkatkan standar kebugarannya untuk mengimbangi persaingan di ajang elit putri Dunia ini. Daya tahan dengan stamina prima merupakan keharusan yang harus dimiliki setiap tunggal putri kita jika mereka ingin bersaing dalam kalangan elit dunia.

Tugas ini kembali dibebankan kepada PBSI dalam program Pelatnas Cipayung. Terutama bagi tunggal putri kita dalam menghadapi turnamen demi turnamen sepanjang tahun 2020. Walaupun Olimpiade Tokyo pada bulan Juli nanti sudah pasti tidak bisa diikuti oleh tunggal putri karena mereka tidak memenuhi ranking yang dikriteriakan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun