Sejak resmi diperkenalkan sebagai Manajer Pelatih Timnas Garuda dalam sebuah jumpa pewarta pada Sabtu (28/12/19) sore di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Shin Tae-yong harus menghadapi berbagai tantangan yang sudah menunggunya.
Budaya Indonesia yang sangat berbeda dari Korea menjadi tantangan tersendiri. Apakah Shin sudah  mengetahui dan mengantisipasi tentang hal ini?
"Saya sangat sadar. Budaya Islam mereka, khususnya, sangat berbeda dari Korea. Saya akan mempekerjakan dua pelatih Indonesia. Peran pelatih lokal penting karena mereka tahu bagaimana menyatukan para pemain dengan sangat baik. Kesenjangan perbedaan budaya dapat dipersempit dengan bantuan pelatih local tersebut." Demikian dikatakan Shin seperti dirilis Koreajoongangdaily.joins.com (3/1/20).
Bicara budaya Islam, Shin juga menyadari adanya bulan Ramadhan dmana para pemain muslim harus berpuasa pada siang hari. Tetapi menurutnya para pemain harus mempertahankan kekuatan fisik meskipun berpuasa. Mungkin hanya cukup dengan penyesuaian waktu berlatih saja dalam menghadapi momen Ramadhan. Shin sudah mendapatkan masukan dari manajemen PSSI.
Masalah terbesar dalam sepakbola Indonesia adalah kekuatan fisik mereka. Demikian pendapat Shin tentang kebugaran pemai Indonesia. Mereka kehilangan kekuatan secara signifikan setelah 65 menit pertama. Mereka tidak dapat melanjutkan permainan bagus mereka di paruh kedua pertandingan.
"Saya pikir ini akan menjadi lebih buruk selama periode Ramadhan. Mereka mungkin tidak mendapatkan nutrisi yang cukup. Kita harus menemukan cara untuk menjaga kekuatan fisik mereka selama puasa ini. Kami akan menemukan jawaban dengan mengalaminya." Demikian pendapat Shin tentang programnya dalam bulan Ramadhan nanti seperti dirilis situs Korea tersebut.
Sesuai dengan klausul kontraknya, Shin telah ditunjuk sebagai pelatih kepala dari tiga tim nasional Indonesia yang berbeda yaitu Timnas senior, U-20 dan U-23. Bahkan dia juga diminta PSSI untuk Timnas U-17 juga sebagai supervisor.
Memang benar bagi Shin, nanti itu terlalu banyak pekerjaan yang harus ditangani. Namun dia memilih untuk melakukan semua itu karena merasa nyaman dan menyukai tantangan. Shin juga mengetahui bahwa Timnas Garuda U-23 gagal lolos ke Kejuaraan AFC U-23. Tetapi dia menganggap bahwa para pemain di divisi usia ini baik-baik saja. Mereka memiliki potensi yang baik dan menjanjikan.
Maka Shin tampaknya ingin mencoba membuat perubahan generasi dalam Timnas Senior. Debutnya dalam pertandingan Timnas Garuda Senior akan diisi dengan pemain muda agar sedikit lebih menyegarkan.
Shin kemungkinan melakukan debutnya sebagai pelatih Timnas dalam laga terdekat Garuda Senior yaitu dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia Qatar, melawan Thailand di Stadion Rajamangala, Bangkok Thailand pada 26 Maret 2020.
Dalam 3 bulan ke depan merupakan hari-hari penting bagi Shin Tae-yong untuk melakukan banyak hal. Maka progress selama kerja kerasnya dapat kita saksikan dalam laga perdana melawan Thailand tersebut. Selamat bekerja Shin. Â
Salam hangat @hensa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H