Â
Melawan Flamengo adalah pertemuan yang intens dari awal hingga akhir. Kedua klub dilatih secara ahli, diorganisir dengan rapi dan penuh dengan skill individu yang memberikan segalanya dalam permainan malam itu. Tujuan mereka hanya satu yaitu untuk mendapatkan trofi Juara Dunia Klub.
Dalam final Piala Dunia Klub 2019, berlaga lawan Flamengo, Virgil van Dijk kembali menjadi bek tengah setelah sebelumnya dalam laga semi final diisi oleh Jordan Henderson dalam pertemuan lawan Monterrey. Saat itu Van Dijk tidak bermain karena sakit. Berduet dengan Joe Gomez, bek tengah asal Belanda ini sangat diandalkan bagi lini pertahanan Liverpool.
Dari catatan FIFA.com (20/12/19), ini bukan pertemuan pertama Liverpool dan Flamengo sebagai perwakilan dari Brasil. Kedua tim ini pernah saling berhadapan di final Piala Intercontinental 1981, ketika Flamengo mengalahkan Liverpool 3-0 di depan 62.000 penggemar di Stadion Nasional Tokyo.
Alexander-Arnold juga masuk dalam starting line-up malam itu adalah upaya Jurgen Klopp untuk menjaga keseimbangan mereka di pertahanan Liverpool. Pada posisi kiri juga ada full back tak tergantikan dari seorang Andy Robertson. Bagi Klopp menurunkan Van Dijk, Arnold dan Robertson di laga final ini menjadi sangat penting untuk memperkuat pertahanan secara maksimal.
Seperti prediksi para pengamat dan juga perhitungan rinci dari Klopp bahwa laga melawan Flamengo ini adalah laga ketat. Tiga pemain kunci mereka yang sangat berpengalaman dalam liga Eropa sangat mempengaruhi performa Flamengo.
Mereka adalah penjaga gawang Diego Alves yang beberapa kali menyelmatkan gawangnya dari terror Mohamed Salah, Mane dan Firmino. Trio yang sudah berusia 34 tahun, Diego Ribas, Rafinha dan Filipe Luis adalah pemain kawakan mereka yang juga sangat luar biasa.
Melawan Flamengo adalah pertemuan yang intens dari awal hingga akhir. Kedua klub dilatih secara ahli, diorganisir dengan rapi dan penuh dengan skill individu yang memberikan segalanya dalam permainan malam itu. Tujuan mereka hanya satu yaitu untuk mendapatkan trofi Juara Dunia Klub.
"Ini yang terbaik dari yang terbaik dalam turnamen ini, jadi kami tahu apa yang akan kami lakukan. Kami menang terlambat di kedua pertandingan dan itu hanya menunjukkan kualitas yang kami lawan. Sangat menyenangkan bagi kami untuk menjadi bagian dari turnamen ini dan kami akan sangat bangga untuk kembali dengan piala ini." Demikian pengakuan Alexander-Arnold seperti dirilis FIFA.com (22/12/19).
Sementara itu Virgil van Dijk juga setuju bahwa laga melawan Flamengo adalah laga yang sangat sulit karena kualitas klub Brasil ini. Apa yang dihadapi mereka hampir tidak diragukan lagi adalah sisi terbaik di Brasil dan Amerika Selatan.
"Itu adalah sesuatu yang belum pernah kita miliki sebelumnya dengan Liverpool. Kami telah menulis sejarah dan saya sangat bangga akan hal itu. Sangat penting bagi kami untuk menyelesaikan apa yang kami lakukan di sini. Itu adalah dua pertandingan yang sulit tetapi kami berhasil." Kata bek asal Belanda itu kepada FIFA.com (22/12/19).
Pertahanan kokoh lini belakang Liverpool selain andil Van Dijk dan tandemnya Joe Gomez serta duo fullback Alexander Arnold dan Robertson, juga penjaga gawang Alisson Becker bermain sangat cemerlang. Beberapa penyelematan kiper asal Brasil ini sangat mengagumkan.
Virgil van Dijk dan Alexander Arnold bisa mewakili pemain lainnya dalam skuad Liverpool bahwa mereka benar-benar sangat respek dengan Flamengo yang menjadi finalis ajang ini mewakili Amerika Latin.
Salam hangat @hensaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H