Laga final Timnas Indonesia U-23 melawan Timnas Vietnam pada ajang SEA Games 2019 berlangsung pada Selasa (10/12/19) pukul 19.00 WIB di Rizal Memorial Stadium Filipina. Mereka memang sangat layak saling bertemu di final.Â
Bagi skuad Indra Sjafri ini adalah kesempatan untuk meraih emas sekaligus membalas kekalahan sebelumnya pada fase grup ketika mereka tunduk 1-2 dari Vietnam. Â
Menjelang laga final perebutan medali emas tersebut, pasukan Indra Sjafri melakukan latihan rutin. Mereka sudah bergegas ke lapangan dari Hotel sekitar pukul 5.45 waktu setempat pada Senin pagi tersebut disaat sinar matahari belum nampak.
Sesi latihan diawali dengan pemanasan, pemantapan passing dan kontrol bola. Tim pelatih benar-benar memberikan intruksi dan para pemain menjalankannya dengan serius. Strategi permainan yang bakal diterapkan serta antisipasi adu tendangan penalti juga masuk dalam sesi latihan pagi itu.
Wajah para pemain menunjukkan kesungguhan dan tekad penuh untuk meraih emas SEA Games yang sudah lama sekali diimpikan. Hal ini karena sudah 28 tahun yang lalu emas sepakbola terakhir diraih Timnas Garuda. Inilah kesempatan dan terbaik bagi skuad Garuda Muda mencatat sejarah.
Pelatih Indra Sjafri meminta semua pemain fokus ke pertandingan. "Ini adalah pertandingan yang kami tunggu. Sebelum kita lolos di fase grup, saya sudah menyatakan setelah kalah dari vietnam, 'saya tunggu vietnam di final'. dan akhirnya ketemu lagi di final."
"Pertandingan ini adalah pertandingan yang menarik, saya harap indonesia menjadi pemenangnya," kata Indra dalam rilis situs resmi Federasi, PSSI.org (9/12/19).
Fokus dalam laga, tidak membuat kesalahan fatal, komunikasi intens antar pemain an utamakan kerja sama tim semata untuk meraih kemenangan.Â
Siapapun pencetak gol dalam laga ini tidak penting yang penting adalah kemenangan. Itulah mungkin pesan untuk para pemain Garuda Muda.
Ini adalah laga final yang harus dihadapi oleh kedua tim dengan cerdas. Pelatih Vietnam asal Korea Selatan, Park Hang-seo sendiri mengakui bahwa Garuda Muda memiliki kedalaman skuat yang bagus dengan kualitas pemain inti dan cadangan yang sama baiknya.
Namun pelatih yang pernah menjadi asisten Guss Hidding di Piala Dunia Korea Selatan 2002 tersebut mengetahui dimana kelemahan skuad Indra Sjafri. "Ini tim yang sempurna. Saya tidak bisa mengatakan apa-apa sekarang. Kedua tim sudah mencetak 17 gol di fase grup, tetapi Indonesia kebanyakan mencetak gol dari dua sisinya, jadi kami tahu bagaimana mempersiapkannya." Ujar Park seperti dilansir Sport.detik.com (9/12/19).