Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Greenwood yang Kembali Cetak Gol dan Sosok Kapten dalam Diri Tuanzebe

27 September 2019   03:33 Diperbarui: 27 September 2019   04:32 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi Mason Greenwood (Foto Skysports.com) 

Di tengah krisis pemain karena cedera dan rumor pemecatan, Ole Gunnar Solskjaer merasakan kelegaan yang luar biasa. Hal ini karena tim asuhannya Manchester United lolos dari lobang jarum pada ajang Carabao Cup putaran ketiga. Laga ini disaksikan oleh 58 ribu penonton yang sebagian besar adalah Fans Setan Merah berlangsung di Old Trafford, Kamis (26/9/19) dini hari.

Malam itu mereka berhasil memenangkan laga ketat yang berakhir dengan adu penalti 5-3 atas tamunya, Rochdale. Lima gol penalti United berhasil dengan sempurna dicetak oleh Juan Mata, Daniel James, Perreira, Fred dan Greenwood. Adu penalti ini terjadi setelah dalam waktu normal mereka bermain imbang 1-1.

Dalam laga ini Paul Pogba kembali merumput setelah absen beberapa laga karena cedera. Mason Greenwood dan pemain muda lainnya seperti Tahit Chong dan Axel Tuanzebe diturunkan sebagai starter. Solskjaer menggunakan formasi 4-2-3-1 dengan menurunkan striker tunggal yang dipercayakan kepada pemain muda berusia 17 tahun, Mason Greenwood.

Pemain muda United ini kembali menunjukkan performa yang mengesankan ketika skuad Setan Merah dalam kebuntuan. Greenwood akhirnya berhasil memecah kebuntuan tersebut dengan mencetak gol pada menit ke-68 untuk membuat United unggul 1-0. Gol ini adalah gol keduanya untuk tim senior.

Gol Greenwood ini berawal dari bola dalam permainan di kotak penalti  sebelum akhirnya Jesse Lingard memberi umpan matang kepada Greenwood di sebelah kanan area. Dia mengecoh Norrington-Davies sebelum memutuskannya dengan tendangan ke gawang Rochdale yang dikawal Robert Sanchez.

Tetapi Rochdale berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke-75 ketika pemain yang masih berusia 16 tahun, Luke Matheson berhasil mencetak gol. Kedudukan 1-1 ini bertahan hingga waktu normal sehingga pemenang laga ini harus ditentukan oleh adu tendangan penalti.

Menurut Skysports.com (25/9/19), Manchester United menguasai laga dengan pemilikan bola hingga 65 persen. Kuartet lini belakang mereka bersama duet bek tengah Axel Tuanzebe dan Phil Jones dan duet full back Wan Bisaka dan Marcos Rojo, relative tidak banyak bekerja keras.

Tiga pergantian dalam laga ini adalah Phil Jones oleh Brandon Williams, Jesse Lingard oleh Juan Mata dan Tahir Chong oleh Daniel James.

Lini tengah Fred, Pogba dan Jesse Lingard sebagai penyerang lobang dibelakang striker, mereka terlalu dominan. Dengan dua sayap yang dipercayakan kepada Tahit Chong dan Andreas Pereira, wajar sekali jika United menguasai permainan sepanjang laga. Bahkan seharusnya United memenangkan laga ini tidak perlu dengan adu penalti.

Ada total 31 tembakan ke gawang Rochdale, 8 diantaranya on target, 14 tembakan off target dan 9 tembakan berhasil di block kiper Rochdale. United juga menguasai catatan sepak pojok sebanyak 10 kali. Paling tidak kiper Rochdale, Robert Sanchez berhasil melakukan penyelematan sebanyak 9 kali.

Jika dalam laga ini hanya ada sebuah gol, maka menurut gambaran data statistik tersebut seperti dilansir Manutd.com (25/9/19), menunjukkan bahwa penyelesaian akhir merupakan persoalan serius dari skuad Solskjaer ini. Untung saja ada Mason Greenwood yang berhasil mencetak sebuah gol.

Ada sebuah cerita menarik ketika Axel Tuanzebe didaulat menjadi kapten dalam laga malam itu. Baginya ini adalah kehormatan menjadi Kapten United yang selama ini menjadi klub dambaanya. Laga melawan Rochdale menjadi sangat emosional karena dulu kakaknya yang berusia lebih tua 2 tahun adalah pemain Rochdale dan bahkan teman-teman sekolahnya adalah penggemar klub ini.

"Dia sebenarnya bermain di Rochdale sampai tim yunior. Dia tumbuh dalam sistem. Saya ingat akhirnya saya sendiri datang ke United. Beberapa pemuda di tim sekolah saya adalah penggemar Rochdale, yang akan pergi ke stadion dan menonton pertandingan. Saya selalu lebih ke United jadi itu fokus saya - bermain untuk klub, saya selalu ingin mengikuti kemajuan kami." Demikian kata Axel kepada situs resmi klub, Manutd.com (25/9/19).

Axel Tuanzebe mungkin tidak pernah mengenakan kostum Rochdale dalam kapasitas professional. Dia memang memiliki hubungan dengan klub tersebut karena Kakaknya, Dimitri adalah pernah menjadi pemain Rochdale.

Performanya Axel yang terus meningkat telah membuat dirinya semakin dibutuhkan di lini belakang United. Fisik dan fleksibilitas Axel di pertahanan telah membuatnya memenangkan banyak pujian setelah masa pinjaman 18 bulan di Aston Villa tahun lalu.

Untuk itu Axel selalu bertekad dan terus belajar untuk mempertahankan level permainannya. Tumbuh dengan cepat untuk bermain yang secara mental merasa lebih tua dari usia muda yang sebenarnya.

Ole Gunnar Solksjaer pasti sudah mengerti bahwa Greenwood dan Tuanzebe merupakan asset penting Manchester United masa depan. Selamat untuk United atas kemenangan ini sehingga berhak lolos ke babak berikutnya diajang Carabao Cup.

Salam hangat @hensa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun