Untuk pertama kalinya pada laga awal fase grup Liga Champions, Real Madrid, klub kaya bertabur  bintang bermain sangat memalukan kalah 3 gol tanpa balas dari tuan rumah Paris Saint Germain. Pelatih Los Blancos, Zinedine Zidane mengakui dengan jujur bahwa mereka kalah segalanya dari Paris Saint-Germain (PSG) saat keduanya bertemu dalam laga Liga Champions dini hari Kamis (19/9/19).Â
Pertemuan dua tim elit Eropa ini berlangsung di Parc des Princes, Paris disaksikan 46 ribu yang sebagian besar adalah pendukung tuan rumah. Laga lainnya di grup A ini, tuan rumah Club Brugge dan Galatasaray bermain imbang tanpa gol yang berlangsung di Jan Breydel Stadium Belgia (UEFA.com 19/9/19).Â
Malam itu dua gol dari Angel di Maria dan gol telat dari Thomas Meunier memastikan Los Blancos tidak berkutik di Parc des Princes dan pulang ke Madrid dengan tangan hampa.
"Mereka lebih baik dari kami dalam setiap lini. Dalam permainan lini tengah dan hal yang paling membuat saya jengkel adalah intensitas. Sulit jika Anda tidak memulai dengan kuat. Mereka bagus dalam menciptakan peluang, bukan itu yang membuat saya cemas, tapi melihat tim saya tidak memiliki intensitas yang cukup di level tertinggi pada kompetisi ini." Kata Zidane seperti dilansir Goal.com (19/9/19).
Malam itu VAR kembali bekerja namun hasilnya sangat tidak berpihak kepada Madrid. Bale dan Benzema sempat menggetarkan gawang PSG yang dikawal eks kiper Los Blancos yaitu Keylor Navas. Namun sangat disayangkan gol-gol tersebut dibatalkan VAR karena wasit menganggap mereka terlebih dulu melakukan handball dan off-side.
Hasil ini merupakan kekalahan pertama mereka di musim ini. Ada hal yang lebih mengecewakan dari kekalahan telak itu adalah kegagalan Madrid dalam mengancam gawang PSG. Meskipun  lini depan mereka diperkuat trio Eden Hazard, Gareth Bale, dan Karim Benzema, Madrid gagal mencatatkan satu pun tembakan tepat sasaran.
Menurut catatan UEFA.com (19/9/19), Real Madrid  hanya menguasai 48 persen permainan dengan passing accuracy hanya 86 persen. Memiliki 10 kesempatan tembakan namun tidak satupun yang memenuhi target ke arah gawang PSG.
Catatan buruk lainnya bagi El Real adalah pertama kalinya klub ibu kota Spanyol itu kalah di laga pembuka Liga Champions sejak 2006 ketika dikandaskan  Olympique Lyon. Namun juga laga malam itu melawan PSG merupakan kekalahan terbesar Madrid di Liga Champions selama dilatih Zinedine Zidane. Sangat wajar jika malam itu Zidane sangat kecewa berat.
Bahkan Zidane menganggap tim asuhannya tidak memiliki level dengan intensitas yang memadai. Sementara PSG adalah tim yang bagus, mereka menciptakan peluang dan menjadikannya gol gol yang memberikan kemenangan. Zidane mulai merasa khawatir bahwa skuadnya belum siap untuk tampil dalam kompetisi dengan level Liga Champions seperti yang diinginkannya.
Malam itu adalah malam yang kelam bagi Zidane dan sepanjang malam dia tidak bisa tidur nyenyak karena memendam rasa kecewa yang teramat berat. Meski perjalan laga demi laga masih panjang namun saat ini Zidane sudah harus mulai membenahi semua kekurangan skuadnya.
Salam hangat @hensaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H