Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Garuda Harus Belajar Sepak Bola dari Thailand dan Filosofi Johan Cruyff

11 September 2019   05:45 Diperbarui: 11 September 2019   08:58 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Evan Dimas, Stefano dan Beto (Foto The AFC.com) 

Simon mencoba mengingatkan bahwa menghadapi Thailand harus realistis dengan kualitas tim yang mereka miliki. Cemoohan supporter kepada para pemain Garuda di Gelora Bung Karno malam itu harus dimaknai sebagai ungkapan rasa kecewa mereka terhadap kinerja Timnas yang belum mengesankan.

Apa yang dikatakan pelatih Indonesia asal Skotlandia tersebut benar adanya. Permainan skuad Gajah Perang sangat terorganisir dengan baik. Bola mengalir dari kaki ke kaki mereka sangat akurat. Para pemain bergerak saling mengisi memainkan bola dengan penuh percaya diri. Skuad Garuda memang kalah segalanya.

Apa yang diterapkan oleh para Pemain Thailand mengingatkan kita kepada Legenda Belanda, Johan Cruyff yang bicara tentang simple football. Simak pernyataanya dalam buku karya David Winner yang berjudul Brilliant Orange: The Neurotic Genius of Dutch Football.

"Setiap pelatih berbicara tentang pergerakan, tentang banyak berlari. Saya katakan jangan banyak berlari. Sepakbola adalah permainan yang Anda mainkan dengan otak Anda. Anda harus berada di tempat yang tepat, di saat yang tepat, tidak terlalu awal dan juga tidak terlambat," demikian kutipan ternama legenda Belanda, Johan Cruyff seperti dilansir Goal.com (7/9/19).

Timnas Garuda memang harus belajar banyak bagaimana memainkan sepakbola dengan menggunakan kecerdasan otak bukan sekedar banyak berlari. Hanya dengan kecerdasan prima seorang pemain akan berada di tempat yang tepat di saat yang tepat tidak terlalu awal namun juga tidak terlambat. Filosofi Cruiff yang tidak pernah lekang oleh waktu.

Kita tetap harus memberikan apresiasi kepada skuad Garuda atas perjuangan mereka membela Negeri tercinta ini. Walaupun masih ada hari esok namun mungkin sebaiknya lupakan saja untuk sementara Piala Dunia Qatar. Saat ini lebih baik fokus saja kembali belajar merenungkan filosofi Johan Cruyff tersebut. Bravo Merah Putih. 

Salam hangat @hensa 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun