Ini mungkin faktor yang paling serius untuk segera dibenahi. Lini penting ini dalam laga melawan Malaysia sering kehilangan fokus. Malaysia memperleh 3 gol mereka semuanya dari bola mati dan satu gol dari hasil permainan terbuka. Hal ini menunjukkan lini pertahanan harus dibenahi dalam hal komunikasi dan konsentrasi.
Kita perhatikan gol pertama Malaysia menit ke-19 berawal dari tendangan bebas beberapa meter dari luar kotak penalty. Bola keras menembus pagar berhasil dimanfaatkan dengan tendangan kaki striker Malaysia, Mohammad Aiman Afif. Saat itu dua bek tengah Garuda Muda, Aleandra Dewangga dan Bayu terlambat menutup pergerakkan Aiman karena mis komunikasi.
Gol kedua Malaysia satu-satunya yang berasal dari open play tidak perlu terjadi jika clearance bola sundulan Dewangga justru mengarah ke kaki Luqman Hakim.Â
Pemain Malaysia ini dengan leluasa menendang keras bola hanya satu meter di depan area penalty. Padahal di sana ada 4 bek Indonesia yang sekali lagi salah komunikasi untuk menutup pergerakan Luqman Hakim. Â Â
Dua gol lainnya dari hadiah hukuman penalty akibat Salman Alfarid menjegal Luqman Hakim di area penalty dan sebuah gol sundulan Harith Haikal dari sepak pojok kesudut sempit tiang jauh gawang Ernando.
Lini Depan Kurang Kolektif
Fakhri Husaini sempat bicara mengenai taktik lawan yang bermain bertahan saat mereka unggul. Garuda U-18 sangat sulit menembus pertahanan mereka karena permainan para penyerang kita sangat individualis.
Hanya satu gol yang mereka hasilkan dari kerja sama yang cantik yaitu gol penyama kedudukan 1-1 dari Beckham Putra di akhir babak pertama. Gol ini hasil umpan tarik dari Fajar Fathur Rochman yang bergerak dari sisi kiri gawang Malaysia. Dua gol lainnya lahir dari pergerakkan individu dari Fajar dan Salman Alfarid.
Saat Indonesia tertinggal 3-4 pada babak perpanjangan waktu, berkali-kali Sutan Zico, Bagus Kahfi, Brylian Aldama, Rendy Juliansyah, Beckham Putra bahkan Bagas Kaffa yang ikut menyerang memiliki peluang mencetak gol. Namun mereka terlalu egois di area gawang Malaysia yang tangguh dijaga kiper mereka, Nazrel Azman.
Garuda Nusantara harus bangkit tidak perlu terlalu larut dari kekalahan ini. Tegakkan kepala menatap laga-laga di depan. Jalan masih panjang untuk karir dan prestasi kalian. Indonesia selalu bangga dengan perjuangan tak kenal menyerah Garuda Muda.Â
Kualifikasi Piala Asia di Jakarta pada bulan November nanti adalah target utama yang harus diraih. Sementara diajang Piala AFF U-18 ini, tuntaskan laga terakhir melawan Myanmar dalam perebutkan tempat ketiga pada Senin (19/8/19) pukul 16.30 WIB di Stadion Thong Nhat, Ho Chi Minh City.