Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Duet Valeron-Marcelino dan Pelajaran Berharga dari Timor Leste

1 Agustus 2019   12:27 Diperbarui: 1 Agustus 2019   12:33 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Garuda U-15 (Foto PSSI.org) 

Timnas Garuda U-15 harus berbagi angka 1-1 dengan Timor Leste dalam lanjutan matchday ketiga grup A Turnamen Piala AFF U-15 di IPE Stadium, Chonburi Thailand, Rabu (31/7/19). Dengan hasil ini Indonesia berhasil mengumpulkan 7 poin sama dengan yang dimiliki Timor Leste. Namun negara bekas Provinsi ke-27 Indonesia ini menang selisih gol sehingga memimpin dipuncak klasemen (Aseanfootball.org 31/7/19).

Valeron dan Marcelino 
Gelandang serang Garuda Muda, Valeron dan Marcelino Ferdinan menampilkan permainan yang sangat impresif. Duet gelandang serang ini benar-benar menguasai lini tengah dalam laga melawan Timor Leste. Sementara Dimas Pamungkas menjadi seorang breaker yang berhasil memutus setiap serangan lawan.

Valeron dan Marcelino berhasil menjalin kerja sama cerdas. Mereka berdua memiliki pergerakan yang mampu meng cover setiap serangan. Kreativitas mereka juga sangat cerdas dengan memberikan umpan ke sayap Garuda Muda maupun langsung ke striker tunggal, Wahyu Agung Drajad.

Gol Garuda Muda pada awal babak kedua adalah kreasi mereka di area penalti  Timor Leste. Wahyu Agung menerima bola dari marcelino lalu pada kesempatan pertama menembak keras ke arah gawang. Namun bola membentur salah satu bek Timor Leste. Bola liar ini dimanfaatkan Marcelino dengam satu sontekan kakinya menembus gawang Filonito Nogueira.

Usai pertandingan, Pelatih Kepala Timnas U-15, Bima Sakti tetap menghargai semua upaya dan kerja keras anak-anak asuhnya. Walaupun sebenarnya Garuda Muda layak memenangkan laga tersebut. Bima mengajak anak-anak asuhnya segera melupakan laga tersebut dan kembali fokus menatap pertandingan selanjutnya melawan Filipina, Jumat (2/8/19).  

"Hari ini kita seri. Kita harus belajar dari hasil ini. Walaupun kita punya peluang untuk menang tapi saya menghargai semangat juang para pemain. Kami kembali besok berlatih untuk memperbaiki kekurangan dan bersiap menghadapi pertandingan selanjutnya melawan Filipina," kata Bima Sakti Tukiman seperti dirilis situs resmi Federasi, PSSI.org (31/7/19).

Bima juga sangat terkesan dengan permainan kolektif Garuda Muda. Inilah yang memang menjadi pegangan untuk tim ini bahwa tidak ada pemain bintang diantara mereka. Semua pemain sama tugas dan tanggung jawabnya. Semua pemain harus bekerja keras.

Pembelajaran Berharga untuk Garuda Muda
Menyaksikan laga melawan Timor Leste melalui layar salah satu televisi swasta Nasional, sangat mengesankan dengan apa yang ditampilkan para talenta Garuda  ini. Paling tidak ada dua hal yang bisa dijadikan pelajaran berharga bagi Garuda Muda.

Pertama adalah pentingnya fokus dalam setiap laga. Garuda Muda setelah unggul 1-0 dari gol Marcelino Ferdinan, mulai kehilangan fokus bertanding. Hal ini terjadi dengan gol penyama kedudukan yang disebabkan kurang fokusnya duet bek tengah Garuda Muda, Marcel Januar Putra dan Mikael Alfredo Tata yang menggantikan posisi Kadek Arel Priyatna.

Komunikasi mereka terjalin sangat baik sepanjang laga sore hari itu. Namun kemudian mulai terpecah kehilangan fokus ketika serangan balik Timor Leste melalui direct ball ke jantung pertahanan Indonesia. Bola lambung tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh Gali Freitas yang membawa Timor Leste menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat sundulannya.

Padahal saat itu Gali Freitas hanya sendirian di area penalti yang diapit duet bek tengah Garuda Muda. Penjaga gawang, I Made Putra juga sangat terlambat menutup pergerakkan pemain berbahaya dari Timor Leste tersebut yang saat ini sedang dalam investigasi AFF karena diduga melakukan pemalsuan usia.

Pelajaran kedua yaitu kegagalan tendangan penalti yang dilakukan oleh Moh Faizal. Sayap lincah Garuda Muda bernomor punggung tujuh ini gagal membobol gawang Timor Leste yang dikawal oleh Filonito Nogueira. Jika hadiah penalti ini berhasil menjadi gol maka Indonesia unggul menjadi 2-1.

Kendati demikian Faizal tidak perlu dirundung sedih berkepanjangan sehingga membuat dirinya tidak bersemangat. Lionel Messipun pernah gagal melakukan tendangan penalti. Faizal tidak seharusnya murung terus sepanjang laga tersisa tersebut sehingga Bima harus melakukan pergantian atas dirinya.  

Dalam laga melawan Filipina kemungkinan Timnas Garuda U-15 akan melakukan beberapa rotasi. Hal ini sangat penting untuk kebugaran karena beberapa pemain sudah bermain selama 3 laga yang hanya jeda satu hari.

Garuda Muda masih menyisakan dua laga lagi yaitu melawan Filipina (2/8/19) dan Myanmar (4/8/19). Fokus dan tetap semangat Garuda Muda U-15. Bravo Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun