Lionel Messi harus kembali menerima kenyataan pahit karena gagal lolos ke final Copa America 2019. Ini adalah kegagalan ke-4 Timnas Argentina bersama Messi dalam kiprah mereka diajang Copa America.Â
Tiga kegagalan sebelumnya adalah pada edisi 2007 di final Argentina kalah 0-3 dari Brazil di  Estadio Jos Pachencho Romero, Maracaibo, Venezuela. Pada edisi tahun 2015, Argentina kembali gagal juara setelah kalah dari tuan rumah Chili dalam drama adu penalti dengan skor 1-4. Edisi Copa America 2016 kembali Argentina dikalahkan 2-4 dari Chile dalam adu penalty (Goal.com 28/6/16).
Pada laga yang berlangsung di Estadio Mineirao Belo Horizonte, tuan rumah Brasil berhadapan dengan rival klasik mereka, Argentina.
Menurut Skysports.com (3/7/19), dalam wawancara seusai pertandingan, Messi merasa tidak puas dengan kinerja wasit. Â Messi merasa wasit asal Ekuador, Roddy Alberto diklaim lebih memihak tim tuan rumah Brasil karena selama laga sama sekali tidak menggunakan video assistant referee (VAR).
Terlebih lagi dalam laga tersebut ada beberapa insiden yang semestinya bisa menggunakan VAR, seperti saat Sergio Aguero dilanggar Dani Alves di kotak penalti Brasil pada babak kedua.
"Mereka, para wasit selalu mengumpulkan hal-hal omong kosong di Copa America dan hari ini mereka tidak mengecek hal itu. Wasit tidak ingin menggunakan VAR. Saya harap Conmebol melakukan sesuatu. Tapi saya tidak berpikir mereka akan melakukan sesuatu karena Brasil mengatur semuanya." Ujar Mesi seperti dilansir Skysports.com (3/7/19). Â
Kendati demikian pemain yang mendapat julukan La Pulga ini berpendapat bahwa skuad Argentina perlu mendapat apresiasi atas pencapaian di Copa America 2019.Â
Messi merasakan penampilan tim Argentina telah memainkan pertandingan yang hebat dengan usaha yang bagus. Beberapa peluang berhasil diciptakan namun harus membentur tiang gawang.
Semua orang tadinya memperkirakan bahwa Copa America 2019 bisa jadi ajang terakhir Messi bersama tim nasional. Namun ternyata 'Messiah' sudah menegaskan bahwa dirinya bakal bersedia untuk memenuhi panggilan tim nasional di masa depan jika dirinya masih dibutuhkan.
Pemain-pemain di tim ini menunjukkan bahwa mereka sangat mencintai tim nasional. Mereka memiliki masa depan terutama mereka yang masih muda di Tim Tango saat ini.Â
Messi berjanji ingin menemani skuad ini dalam ajang-ajang Tim Tango dimasa depan karena Argentina punya potensi untuk terus berkembang.
Tahun 2020 ada ajang Copa America yang berlangsung di Argentina sebagai tuan rumah bersama Kolombia. Selain itu tidak kalah pentingnya adalah kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022 dengan target lolos keputaran final.
Lionel Messi akan tetap menjadi fenomena penting dalam skuad Argentina. Saat kalah pada semi final Copa America 2019, Messi sudah tidak lagi butuh dukungan dari siapapun karena dirinya sudah mampu memberikan dukungan untuk dirinya sendiri.Â
Di tengah lapangan dia terlihat tegar dan tidak rapuh mampu menerima apa yang terjadi dan semakin tidak peduli dengan anggapan orang. Messi kini terlihat tidak mau membebani dirinya dengan hal-hal yang diluar kemampuannya.Â
Biarkan saja semua mengalir seperti apa adanya. Lionel Messi masih tetap ada bersama Timnas Argentina paling tidak hingga Piala Dunia Qatar 2022.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H