Â
Indonesia Open 2019 yang akan diselenggarakan di Jakarta mulai 16-21 Juli dengan hadiah total 1.250.000 USD ini merupakan turnamen dengan level BWF World Tour Super 1000. Turnamen dengan hadiah terbesar dalam rangkaian BWF World Tour hanya kalah dari BWF World Tour Final yang menggelontorkan total hadiah 1.500.000 USD. Ajang ini juga sudah dijadikan sebagai kriteria perhitungan poin untuk penentuan peringkat pemain yang berhak tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti mengemukakan bahwa Indonesia hanya menargetkan satu gelar dari turnamen ini. Apakah pantas Indonesia sebagai tuan rumah hanya menargetkan satu gelar dalam ajang Indonesia Open ini seperti dituturkan Susy Susanti? Mungkin jawabannya adalah realistis dengan kekuatan pebulutangkis kita saat ini.
Saat ini tim Indonesia tengah menjalani latihan persiapan secara intensif. Panjangnya jarak waktu antara Indonesia Open dan turnamen sebelumnya yaitu Australia Open yang berlangsung 4-9 Juni 2019), membuat pemain top level bisa memiliki waktu persiapan yang cukup. Sebenarnya sebelum Indonesia Open ada ajang US Open yang berlangsung 9-14 Juli 2019 namun Indonesia tidak mengirimkan pemain ke turnamen tersebut.
"Persiapan cukup baik, ada waktu sebulan untuk persiapan. Kondisi atlet pun baik, kami berharap di Indonesia Open, para atlet bisa tampil maksimal, karena memang ini salah satu target kami, selain poinnya tinggi juga sudah masuk hitungan ke Olimpiade," kata Susy Susanti kepada Badmintonindonesia.org (26/6/19).
Susy juga menambahkan bahwa PBSI menargetkan satu gelar juara, peluang terbesar memang ada di nomor ganda putra lewat pasangan rangking satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Pada Indonesia Open tahun 2018 Indonesia bisa merebut dua gelar juara dari ganda putra (Kevin/Marcus) dan ganda campuran (Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir). Liliyana Natsir kini sudah gantung raket jadi tumpuan sekarang ada pada ganda putra.
Kendati demikian tahun ini, Susy masih berharap adanya kejutan dari tunggal putra dan tunggal putri sehingga bisa mendapat hasil yang lebih baik dari tahun lalu. Mari kita lihat peluang mereka setelah drawing resmi dilakukan dalam Indonesia Open 2019.
Tunggal Putra
Indonesia diwakili 3 tunggal putra yaitu Anthony Ginting, Jonatan Christie dan Tommy Sugiarto. Hasil drawing menempatkan Ginting dan Jojo berada di pool atas bersama unggulan pertama, Kento Momota (Jepang). Sedangkan Tommy ada di Pool bawah bersama unggulan kedua, Shi Yu Qi (China). Menurut BWFbadminton.com (27/6/19), Momota dan Yu Qi berhak menjadi unggulan pertama dan kedua karena mereka memiliki BWF World Ranking masing-masing pertama dan kedua pada Ranking Tunggal Putra Dunia.
Pada pool atas di babak pertama Jojo (Unggulan 6) berhadapan dengan Rasmus Gemke (Denmark) sedangkan Ginting (Unggulan 7) melawan Lu Ghuang Zu (China). Jika lolos, maka di babak kedua Jojo ditunggu pemenang Wang Tzu Wei (Taiwan) dan Hans Vittinghus (Denmark). Pada perempat final sudah menunggu Chou Tien Chen atau Lin Dan.
Ginting jika lolos di babak kedua maka dia langsung berhadapan dengan unggulan pertama, Kento Momota di perempat final. Sebelumnya Ginting harus melewati hadangan Kantaphon Wangcharoen (Thailand) atau Kanta Tsuneyama (Jepang).
Ginting dan Jojo baru bertemu di babak semi final jika mereka sukses mengalahkan para unggulan. Mereka butuh perjuangan fisik dan mental untuk menuju ke sana.