Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Tunggal Putri Indonesia Siap Hadapi Australian Open 2019

1 Juni 2019   17:05 Diperbarui: 1 Juni 2019   17:10 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Michelle Li (Foto BWFbadminton.com) 

Para pemain bulutangkis putri Indonesia sudah siap menghadapi turnamen Australian Open mulai 4-9 Juni 2019 yang akan berlangsung di Quaycentre, Sydney Olympic Park Sydney, New South Wales Australia. Mereka mewakili Indonesia dari Pelatnas Cipayung yang juga merupakan tunggal putri utama saat ini yaitu Fitriani, Gregoria Mariska, Ruseli Hartawan.

Menurut BWF.tournamentsoftware.com (30/5/19), turnamen yang diselenggarakan World Badminton Federation (BWF) ini masuk dalam  kategori BWF World Tour Super 300 memperebutkan hadiah 1500 US Dollars. Selain itu juga merupakan turnamen untuk perhitungan poin bagi raking pebulutangkis yang berhak tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Pemain yang menjadi unggulan pertama adalah Nozomi Okuhara dan unggulan kedua Chen Yufei.

Melihat drawing yang dirilis BWFbadminton.com (30/5/19), terlihat semua tunggal putri kita berada di pool bawah satu grup dengan unggulan kedua Chen Yufei dari China. Fitriani jika lolos dari hadangan tunggal putri China, Zang Yiman maka dia akan berhadapan langsung dengan Chen Yufei di babak kedua. Itupun jika Yufei menang dari hadangan pemain Jepang, Saena Kawakami.

Sementara itu Gregoria Mariska pada babak pertama akan berhadapan dengan unggulan ke-8 asal Kanada, Michelle Li. Jika Jorji lolos maka dia sudah ditunggu oleh pemenang antara pemain Indonesia, Ruselli Hartawan dan tunggal putri Jepang, Aya Ohori.

Hasil drawing dalam turnamen ini sebenarnya tidak menguntungkan karena para pemain Indonesia sudah harus saling berhadapan di babak awal. Bagaimana peluang mereka menghadapi babak pertama? Mari kita simak fakta-fakta berikut ini tentang pertemuan pebulutangkis putri kita dengan lawan-lawan mereka, seperti dilansir BWFbadminton.com (30/5/19).

Gregoria Mariska vs Michelle Li  

Data terakhir dari BWFbadminton.com (30/5/19), Jorji panggilan akrab Gregoria Mariska berada pada ranking 14 BWF. Dalam Piala Sudirman 2019, Jorji bermain tiga kali, dua kali kalah masing-masing dari Tai Tzu Ying (Taiwan) dan Akane Yamaguchi (Jepang) dan menang atas Abigail Holden (England). Pertemuannya dengan Michelle Li yang memiliki ranking 15 BWF, baru sekali di Thailand Open 2018 lalu dengan kemenangan 21-17 dan 21-8. Tentu saja catatan ini bisa dijadikan acuan paling tidak untuk Jorji yang sudah mengenal permainan Michelle Li dari pertemuan mereka tahun lalu.

Michelle Li (Foto BWFbadminton.com) 
Michelle Li (Foto BWFbadminton.com) 

Fitriani vs Zhang Yiman  

Pada Piala Sudirman kemarin, Fitriani sempat bermain sekali dalam laga melawan Mia Blichfeldt (Denmark) dengan kelalahan 13-21 dan 19-21. Catatan kekalahan tersebut harus menjadi pemicu semangat dalam turnamen ini. Fitriani sudah bertemu sebanyak dua laga melawan Zhang Yiman, pemain putri China berusia 22 tahun ini dengan ranking 39 BWF dengan skor 1-1. Kekalahan Fitri dari tunggal putri China ini adalah dalam turnamen New Zealand Open tahun 2018 lalu dengan rubber set 17-21, 21-15 dan 17-21. Fitriani yang memiliki ranking 28 BWF tentu ingin membalas kekalahannya tahun lalu. Apalagi saat itu pertarungan mereka sangat ketat terutama pada set ketiga.

Ruselli Hartawan vs Aya Ohori

Pemain muda berusia 21 tahun, Ruselli Hartawan baru sekali bertemu dengan Aya Ohori, tunggal putri berparas cantik asal Jepang berusia 22 tahun ini. Pertemuan mereka sudah lama sekali yaitu dalam turnamen New Zealand Open tahun 2015, yang dimenangkan oleh Ohori dengan 21-12 dan 21-13. Ruselli saat ini sudah menjadi tunggal putri yang berbeda dibandingkan saat itu. Tentu ingin berbuat lebih baik untuk membalas kekalahannya dulu.

Aya Ohori (Foto BWFbadminton.com) 
Aya Ohori (Foto BWFbadminton.com) 

Pebulutangkis putri kita selama ini selalu menjadi sorotan serius karena mereka masih juga belum menghasilkan prestasi yang menggembirakan. Saat ini mereka sudah dilatih oleh Rionny Mainaki, pelatih yang pernah membesut Tim Bulutangkis Jepang sebelumnya. Diharapkan dengan pelatih baru ini, tunggal putri kita kembali meraih kejayaan mereka seperti zaman Susy Susanti dan Verawaty Fajrin.

Untuk para Srikandi Bulutangkis Indonesia, selamat berjuang untuk keharuman Negara tercinta ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun