Turnamen Piala Sudirman adalah ajang yang diselenggarakan Badminton World Federation (BWF) dengan level Grade 1-Team Tournaments. Turnamen ini juga termasuk ke dalam ajang untuk perhitungan poin dalam penentuan ranking Olimpiade Tokyo 2020.
Indonesia memiliki target merebut Piala Sudirman dengan dua alasan. Pertama karena piala tersebut sudah lama sekali tidak pulang ke Bumi Pertiwi. Pada edisi pertama tahun 1989 Indonesia berhasil meraih Piala Sudirman untuk pertama kalinya dan sejak itu Sang Piala selalu keliling ke manca Negara.Â
Alasan kedua adalah mendapatkan poin bagi para pebulutangkis kita untuk memiliki ranking yang tinggi sehingga bisa tampil di Olimpiade Tokyo.
Bagi bulutangkis kita, olimpiade adalah tradisi emas yang wajib dipersembahkan untuk negeri tercinta ini. Untuk itulah para pebulutangkis kita terus berjuang di berbagai turnamen untuk meraih poin termasuk di Turnamen Piala Sudirman ini.
Saat ini Piala Sudirman sudah memasuki babak semifinal yang berlangsung Sabtu (25/5/19). Sudah ada 4 tim pada fase ini yang saling berhadapan. Tuan rumah China akan berhadapan melawan Thailand pada pukul 10.WIB dan Jepang akan ditantang Indonesia pada pukul 17.00 WIB.Â
Bagaimana peluang Indonesia dalam semifinal ini? Ini adalah jalan terjal yang sangat berat bagi tim bulutangkis Indonesia menghadapi semifinal. Fakta-fakta di bawah ini memberikan gambaran tersebut seperti dilansir BWF.tournamentsoftware.com (24/5/19).Â
Tentu saja Jepang adalah tim dengan skuat yang memiliki kekuatan merata pada semua nomor. Ketika mereka mengalahkan Malaysia 3-0 di babak perempat final, mereka menurunkan kekuatan dengan full tim.
BWFbadminton.com 24/5/19).
Jepang memiliki tunggal putra, Kento Momota dengan ranking satu Dunia. Tunggal Putri ada Nozomi Okuhara, ranking dua Dunia. Ganda Putra dengan ranking 2 Dunia yaitu Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Ganda Putri mereka memiliki Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara dengan ranking 1 Dunia dan Ganda campuran Yuta Watanabe/Arisa Higashino ranking 3 Dunia (Mereka adalah tim dengan kekuatan yang luar biasa dengan Ranking BWF berada di 3 besar. Indonesia hanya memiliki Marcus/Kevin yang memiliki ranking satu Dunia.Â
Jonatan dan Ginting masing-masing berada di posisi ranking 6 dan 7 sedangkan Greysia/Apriyani dan Praveen Jordan/Melati masing memiliki ranking 5 dan 7 BWF. Apalagi tunggal putri Gregoria Mariska ranking 15 BWF dan Fitriani 29 BWF.
Menghadapi Jepang harus realistis jika melihat fakta-fakta tersebut. Selain ganda putra, praktis pada nomor lain Indonesia ada pada posisi underdog. Dominasi Kevin/Marcus terhadap ganda putra Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Tercatat dari 13 kali bertemu dengan 8 laga dimenangkan dan 5 laga mengalami kekalahan. Statistik tersebut sebenarnya bisa dikatakan relatif seimbang.