Pertandingan pekan ke-29 Premier League antara Manchester City melawan tuan rumah Bournemouth di Vitality Stadium, merupakan momen yang cukup mendebarkan bagi Pep Guardiola. Hal ini sangat wajar mengingat hanya dengan kemenangan maka Manchester City bisa meraih 3 poin untuk merebut kembali tahta klasemen yang saat itu diduduki Liverpool.
Gol satu-satunya tim asuhan Pep Guardiola ini dicetak oleh Riyad Mahrez sepuluh menit setelah babak kedua dimulai. Gol tersebut merupakan asis matang dari David Silva.
Pep Guardiola kepada Skysports.com (3/3/19) mengatakan: "Sungguh luar biasa, mungkin salah satu penampilan terbaik yang pernah kami mainkan di waktu bersama. Ada sepuluh pemain di belakang dalam setiap gerakan, ada bola kedua, set-piece, lemparan ke dalam. Semua orang fokus untuk mengontrol semua aspek sepak bola sehingga itu luar biasa."
"Kami memainkan 25 pertandingan dalam 93 hari, dengan satu permainan setiap tiga atau enam hari di level itu, jadi itu luar biasa. Saya senang, itu adalah sukacita dan kesenangan untuk menjadi bagian dari tim ini. " Demikian kata Pep seperti dilansir Skysports.com (3/3/19).
Hal tersebut menunjukkan bahwa pelatih asal Spanyol ini merasakan kelegaan yang luar biasa setelah tim asuhannya menang dengan gol semata wayang ke gawang Bournemouth. Agenda skuat City yang begitu padat dan butuh kekuatan fisik dan mental yang solid.
Apalagi tuan rumah Bournemouth dalam laga tersebut menerapkan system pertahanan yang sangat rapat mirip dengan model parkir Busnya Mourinho. Pelatih Bournemouth, Eddie Howe menggunakan formasi 5-4-1 hanya menyisakan seorang penyerang tunggal, Joshua King di depan.
Bournemouth bermain sangat mengesankan dengan penjaga gawang Artur Boruc. Lima bek mereka adalah Nathaniel Clyne, Chris Mepham, Nathan Ake, Charli Daniels dan Jack Simpson. Empat gelandang mereka adalah Adam Smith, Andrew Surman, David Brooks, dan Ryan Fraser. Penyerang tunggal diberikan kepada Joshua King.
Kepada Skysports.com (3/3/19) Eddi Howe mengatakan :"Saya pikir kami mendapat kehormatan kami kembali dan menunjukkan bahwa kami mampu bertahan. Kami terorganisir dengan menunjukkan karakter. Saya pikir jika kami menunjukkan hal-hal itu hingga akhir musim, maka kita akan baik-baik saja."
"Itu adalah pertandingan yang sulit, kami tidak memiliki bola hari ini sebanyak yang dimiliki City. Lalu itu tentang bagaimana kami akan bertahan, kemampuan kami untuk menahan tekanan dan memperbaiki organisasi kami dan saya pikir kami melakukan itu untuk sebagian besar pertandingan."
Demikian kata Eddie seperti dilansir situs tersebut, menjelaskan betapa mereka benar-benar bertahan total. Bahkan mereka tidak mampu satu kalipun memiliki peluang tembakan ke gawang City. Â
Menurut Premierleague.com (3/3/19), City menguasai 82 persen pertandingan. Pep Guardiola dengan formasi 4-3-3 sangat dominan dalam laga tersebut. David Silva, Ilkay Gundogan dan Kevin de Bruyne mengusai lini tengah menunjang trio penyerang, Sterling, Bernardo dan Aguero. Menciptakan 14 tendangan pojok dan 23 peluang tembakan dengan 7 kali tepat sasaran ke gawang dan satu menjadi gol.Â
Dengan gambaran seperti itu, Pep Guardiola wajar merasakan kelegaan ketika akhirnya gol tersebut lahir walaupun hanya satu-satunya dalam laga yang tidak berimbang. Cukup satu gol kemenangan yang sangat berarti sehingga membuat City merebut tahta klasemen dari Liverpool. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H