Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ini Kisah Marinus Wanewar di Balik Dua Golnya ke Gawang Kamboja

24 Februari 2019   05:42 Diperbarui: 24 Februari 2019   05:42 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marinus (Foto ANTARA)

Salah satu sosok dibalik sukses Indonesia berhasil lolos ke semi final diajang Piala AFF U-22 adalah Marinus Wanewar. Dua golnya membuat tuan rumah Kamboja mengalami kekalahan dalam laga terakhir mereka Jumat (22/2/19) malam di Stadion Nasional Olimpiade Phnom Penh Kamboja. Namun kekalahan Kamboja ini tidak berpengaruh pada statusnya sebagai juara grup B.  

Pemain Persipura itu mengaku tidak menyangka Indonesia meraih kemenangan malam itu dengan skor telak 2-0. Apalagi kemenangan ini sangat spesial karena dia sendiri yang mencetak dua gol tersebut. Sejauh ini Marinus mengoleksi 3 gol sekaligus sebagai top skor sementara Piala AFF U-22 bersama dengan pemain Vietnam, Tran Danh Trung.

Terlepas karena faktor skuat Kamboja sudah dipastikan lolos dengan status juara grup, namun nampaknya mereka juga tidak menyangka harus mengalami kekalahan ini. Mereka mungkin berharap bermain imbang saja sudah cukup. Kekalahan 2 gol tanpa balas diluar prediksi mereka.

"Kita bermain dengan motivasi tinggi untuk meraih kemenangan. Selanjutnya kami ingin bermain lebih baik di babak semi final lawan Vietnam agar kembali meraih kemenangan," tekad Marinus Wanewar seperti dirilis PSSI.org (22/2/19).

Ada hal yang baru dari Bomber Timnas Indonesia U-22 ini. Marinus Wanewar saat ini telah menjadi seorang pemain yang mampu mengendalikan diri. Perubahan sikap mental yang sangat menggembirakan mengingat tahun lalu di Arena SEA Games 2018, Marinus dikenal sebagai pemain yang sangat temperamental.

Laga melawan Kamboja malam itu juga merupakan ujian berat baginya karena beberapa kali suporter tuan rumah meneriakkan ujaran rasis kepadanya. Namun Marinus mengaku tidak terpancing dengan tindakan rasis yang dilakukan supporter Kamboja.

"Ada suporter yang rasis dan parahnya pemainnya juga. Saya tidak terpancing, malah mereka yang terpancing," kata Marinus seperti dilansir CNNIndonesia.com (23/2/19). Ada juga salah seorang pemain Kamboja yang menolak untuk berjabat tangan dengannya usai laga berakhir. Menanggapi sikap pemain Kamboja tersebut, Marinus hanya tersenyum sambil membalikkan jempol ke arah bawah.

Perubahan sikap seorang Marinus yang selalu menuju pada kedewasaannya menjadi pemain sepakbola. Sungguh sikap ini adalah sikap profesional yang memiliki arti penting bagi karirnya dimasa depan nanti. 

Kasus rasisme selalu ada dimanapun. Sebenarnya FIFA sedang gencar memerangi rasisme dalam dunia sepakbola. Kejadian yang dialami oleh Marinus Wanewar ini seharusnya menjadi catatan penting yang harus diketahui oleh Federasi Sepakbola ASEAN.   

Ujian tersebut telah menjadikan dirinya mampu mengendalikan emosinya. Ujian berikutnya adalah laga melawan Vietnam di semi final pada Minggu (24/2/19). Tentu saja bagi Marinus merupakan hal yang membuat dirinya sangat bahagia. Pertama karena Timnas Garuda Muda menang dalam laga lawan Kamboja dan kedua adalah dia juga sudah memenangkan pertempuran dengan dirinya sendiri. Luar biasa Marinus.

Bravo Timnas Garuda U-22.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun